006 ... [Hiding]

19 2 0
                                    

••••
[Lost Sign Page 6]
[2198 Words]

08.10

Aktivitas mengajar telah berlangsung sejak pukul 07.00 yang lalu. Wanita berperawakan tinggi dengan kacamata yang menghiasi wajahnya, sedang menulis sesuatu di papan tulis. Guru wanita itu mempunyai julukan tersendiri oleh anak-anak muridnya. Dimana kata "cuek" seringkali terdengar jika salah satu siswa AdTa sedang mendeskripsikan guru tersebut.

Tidak ada yang mampu membuat mood Selaksha kembali seperti semula, bahkan Louis sekalipun. Berbicara tentang Louis, laki-laki itu baru masuk kelas tepat ketika bel berbunyi. Nyaris saja Louis terlambat, namun waktu yang baik masih menyelematkan nya.

Selaksha baru menyadari jika ternyata Louis baru muncul di dalam kelas, awalnya gadis itu ingin menanyakan tetapi mengingat sebentar lagi belajar akan dimulai dan dirinya juga masih belum kembali seperti semula, membuat Selaksha akhirnya memilih untuk diam.

Senyap nya kelas itu membuat Louis menoleh kepada Selaksha yang terlihat masih murung seperti tadi pagi, anehnya sahabat Louis itu masih mau menulis dan menyimak materi yang telah disajikan oleh sang guru.

Louis berpindah tempat duduk setelah berhasil mengusir teman duduk Selaksha dengan kode etik yang dimilikinya. Jarak keduanya Louis hapus agar Selaksha mampu mendengar bicaranya karena ia akan berbicara dengan berbisik.

Sedikitpun Selaksha tidak terganggu walaupun sedari tadi gestur tubuh Louis tidak diam ketika sedang duduk disampingnya.

Louis menatap ke seluruh ruangan serta memperhatikan guru di depan, memastikan agar situasinya aman karena Louis akan berbicara tentang suatu yang sangat rahasia.

"Aku memiliki berita terbaru mengenai AdTa."

Berhasil! Selaksha menghentikan pena yang sedang digunakannya, ia menoleh kepada Louis isyarat bertanya apa yang Louis bicarakan.

"Kau ingin tau? Jika ingin berhentilah bersikap seakan-akan kau adalah gadis paling pendiam dan tidak memiliki teman di sekolah terkutuk ini."

Ucap Louis sambil mendesis, ia terlewat kesal kepada Selaksha karena sedari tadi gadis itu hanya diam, walaupun Louis sudah berusaha membuat Selaksha sebal tapi tetap saja tidak cukup mampu untuk membuat Selaksha bersaksi.

Respon menyebalkan lagi-lagi Louis dapatkan, alih-alih ingin mengeluarkan amarah, hati Louis kembali iba ketika menatap wajah pucat tanpa ada semangat hidup dari sahabatnya.

Louis meregangkan kembali jarak duduknya, Selaksha masih tidak ingin berbicara. Dan sekarang Louis bingung harus dengan cara apa agar Selaksha mau merespon nya. Louis menoleh mendapati kameranya yang ada di samping laki-laki itu, Louis menatap Selaksha yang baru saja mengembalikan kamera miliknya.

Dahi Louis mengerut, "Kau sudah selesai dengan kamera milikku?."

"Sudah, terimakasih."

"Kau baik saja Selaksha Varsha, jika tidak katakanlah. Kau seperti bukan temanku."

"Aku merasa lebih buruk ketika mendengar suara puber-mu itu, jadi diam lah sebentar."

Selaksha memang sudah kembali berbicara tetapi sungguh menyebalkan dan menyakitkan disaat yang bersamaan, menurut Louis gadis itu selalu bisa membuat lawan bicaranya tidak lagi merespon apapun, alias mati kutu.

Lost Sign! [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang