"HAH?!"
Pekikkan itu gak membuatnya bergeming. Serim cuma fokus sama laptopnya yang kecerahannya hampir setara dengan cahaya ilahi. Dia cuma menyimak sambil bertopang dagu tanpa mau menanggapi suara-suara disebrang sana.
"APA SIH AH?! OGAH! GUE BUKAN OSIS!" Satu suara terdengar menolak keras.
"Kata siapa kalau yang bantu-bantuin cuman OSIS sama MPK doang?" Akhirnya Serim menyahut, walau nadanya terdengar malas.
"Dino!" Jawab kedua sahabatnya; Hyunsuk sama Mark dengan suara cempreng, untung aja Serim gak ngedengerinnya dekat telinga, bisa mendadak budeg soalnya. Saking melengking suara itu.
"Loh? Kok gue lagi? Jangan fitnah deh, bang!" Sanggah Dino.
"Halah, waktu itu lo yang bilang kalau kita cuman santuy-santuy terus cukup senyumin adik kelas dengan ramah dan tamah kek satpam sekolah kita!" tutur Mark dari sebrang sana.
"Gue gak pernah ngomong kek begitu, anjir-eh, astaghfirullah. Lagian satpam sekolah kita jarang senyum juga, datar ae kek talenan," kata Dino.
"Napa jadi ngegibahin pak satpam, heh?!" serobot Hyunsuk keheranan. Bukan apa-apa, sebagai anak yang sholeh dia cuma ngingetin, gibah kan dosa. Walau asik.
Serim yang sedaritadi nyimak kerusuhan perkara PPDB pun mulai merasa jenuh, terlebih matanya udah macam lampu tiga watt, ditambah cahaya dari laptop yang membuat matanya semakin lelah menahan beban hidup.
Sampai akhirnya Serim nyerah, dia menekan tombol shut down pada laptopnya, beranjak dari meja belajarnya dan ngambil ponselnya. Serim pun rebahan yang reflek ngeluarin bunyi tulang kaku khas remaja jompo. Matanya mulai terpejam, tapi telinganya masih setia ngedengerin perdebatan dari ketiga sohibnya.
"Apapun itu gue gak mau! Titik! gak pake koma dan antek-anteknya!"
"Dih, gue juga kagak mau kali! Mending yang urus Hyunsuk sama Serim aja pas nanti kumpul OSIS. Gue capek!" timpal Dino.
"Tuhkan pasti ujung-ujungnya bawa gue lagi. Gue bukan Waketos!" Kembali sanggah dilayangkan Hyunsuk.
"Gue juga bukan waketos, Hyunsuk!" Seruan yang terdengar frustasi dari Dino.
"Tapi lo anggota, bambang!" Mark malah ikutan ngomporin.
Suara caci makian dan kata-kata motivasi dari sana sudah kayak dongeng pengantar tidur bagi Serim. Mangkannya kini dia sudah terpejam, bahkan hampir ketiduran.
Sungguh dongeng pengantar tidur yang indah.
"Gini aja, kita tanya langsung ama ketos -OIT SERIM! JAN NGOROK DULU LO!"
Serim berdecak kesal, baru aja setengah perjalanan ke alam mimpi dah dibangunin lagi.
"Napa sih, ishh! Orang mau tidur aja diganggu," gerutunya.
"Ini jadinya gimana? Kita bertiga ikut bantu atau cuma Hyunsuk aja yang ikut?" Tanya Mark. Mereka ini cari kepastian doang susahnya minta ampun, kek menunggu kepastian dari dia.
"Yang ikut OSIS doang. Jadi Hyunsuk aja yang nanti ikut bantu-bantu. Udah, 'kan? Gak ada yang lain lagi? Gue mau tidur nih, orang mau healing malah diganggu," tutup Serim.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ganks || 99L ft.00L
Fanfiction❝Selamat datang di circle of kesesatan, dimana kami semua siap untuk menyesatkan hidup anda.❞ -The Jametis. Penasaran? Skuyy baca^^ [Sebelum baca, boleh dong di follow^^] Warning ⚠: [📍] Mengandung unsur BxB/Homo [📍] Mengandung unsur CRACKSHIP ju...