Rasa Malu.

649 107 0
                                    

Selamat membaca!








Pagi hari sudah menyapa, sekarang pukul 4 pagi dan aku bangun dari pukul 3. Sebenarnya ini karena aku kurang nyaman berada disini.

Bayangkan saja dirimu tidur di kamar seseorang yang kamu rasa tidak terlalu akrab. Awkward sungguh.

Perlahan aku memindahkan badanku dari atas kasur, semoga Gavin tidak terganggu dengan ini. Aku tak tahan berada disini, wangi khas Gavin menguar dimana-mana membuat ku merasa malu mengingat kemarin sore.

Aku mengambil handphone ku yang berada di atas meja kecil di ruangan ini. Aku membuka sebuah room chat milik Gavin.

'makasih, siang nanti ikut gue.'
'gue traktir apa aja.'

terkirim. Dua detik setelahnya, suara notif muncul dari handphone Gavin. Baguslah.

Pelan-pelan aku membawa langkah kakiku ke pintu. Ku buka perlahan pintu itu, lalu keluar dari sana.

Sial.

Tiga pasang mata bertatapan denganku. Mereka bang Rae, bang Abin, dan kak Zhen.

Aku tersenyum kikuk, lalu mengacir menuju kamarku sendiri.

Tolong aku malu.

Pukul 8 aku keluar dari kamar, Gavin sudah menyuruh ku untuk keluar. Ketika keluar, aku tidak menemukan sosok yang ku cari. Hanya beberapa penghuni kos yang lain tak lupa bang Rae, dan kak Zhen. Pipiku memanas, aku masih merasa malu kepalang.

Aku melangkah ke depan pintu kamar Gavin, ku ketuk pintunya. Sosok itu pun terlihat, dia lalu merangkul ku keluar kos menuju tempat parkir.

Raut wajahku tak dapat di kendalikan, sangat malu.

Aku berusaha meyakinkan diriku jika hal memalukan yang ku alami dari kemarin sore itu tak pernah terjadi.

Hanya angan bawah sadar ku semata.

Ketika siang hari tiba, aku tak berencana mengingkari janjiku tadi.

Aku benar-benar akan mengajak Gavin untuk makan siang, sebagai balas budi tentunya. Dan Gavin menyetujui, tak banyak yang dia minta hanya sebotol air minum, dan seporsi nasi pecel.

Lebih banyak juga tak apa hei?

Setelah seluruh kelas ku hari ini usai, aku menjemput motorku yang bermalam disini. Kasian.

Sebelum kembali ke kos, aku membeli lauk untuk ku makan nanti. Ya, beginilah kos modal nekat. Tak bisa memasak. Menggoreng telur saja gosong.

Ketika kembali, rupanya kos sudah sepi. Aku bernafas lega, dengan senang hati kembali ke kamarku.












Satu vote dari kamu sangat membantu buat aku semangat ngelanjutin cerita Rain, so please di pencet yaa tanda vote nya! Terimakasih!

Tunggu Rain di kelanjutan cerita yaa

Cause I'm With You [ Gyuicky ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang