Asing.

187 34 1
                                    

Selamat membaca!








Semester baru sudah di mulai, aku semakin sibuk dengan kegiatan ku dan Gavin juga semakin sibuk dengan kegiatannya. Sudah lama sekali sejak kami terakhir bertemu, mungkin dia juga sudah lupa dengan keberadaan ku?

Sesekali kami berpapasan ketika berada di kos, ntah aku yang baru pulang dari kampus dan dia yang akan keluar ataupun sebaliknya. Tak ada senyuman yang terulas di bibir masing-masing dari kami.

Tiba-tiba saja begini, seperti orang asing yang tidak pernah dekat tidak pernah ciuman? Haha, miris aku mengingatnya.

Tak ada yang spesial dari hari hariku, berjalan normal seperti sebelumnya. Tak ada yang mengusik, tak ada yang mengganggu, hanya aku sendiri.

Kakak ku juga sudah jarang menghubungiku karena dia memang sedang sibuk mungkin? Panic attack ku juga membaik, sudah tidak pernah muncul lagi. Semoga memang tidak akan muncul lagi, merepotkan. Aku juga mau hidup seperti manusia normal.

Berat badan ku juga kian menurun, atau memang normalnya begini? Pola makan ku juga sudah tidak beraturan, tak jarang perutku terasa perih hingga mual uh sudah mulai tidak beres dengan lambungku.

Besok hari Sabtu, yang secara tidak langsung berarti kegiatan ku hari ini tidak seberat hari-hari Senin dan seterusnya. Tepat pukul 17.48 kegiatan ku hari ini tuntas sepenuhnya, aku mulai mengumpulkan barang barang ku dan beranjak pergi menuju tempat parkir lalu pulang menuju ke kosan.

Tak biasanya aku merasa kesepian dan kebingungan ingin melakukan apa seperti kali ini. Haruskah pergi ke bar? Hey bung, jangan mengira aku anak baik yang jauh dari dunia malam, yang lemah lembut, yang apapun itu. Aku hanya anak muda biasa, manusia biasa bruh.

Beberapa teguk alkohol sudah masuk ke tenggorokanku, sejujurnya toleransi ku terhadap alkohol tidak setinggi itu. Singkatnya, aku gampang mabuk.

dengan keadaanku yang setengah mabuk ini aku melangkahkan kakiku menuju toilet, hanya ingin mencuci muka. Aku harus melewati lorong lorong yang penuh dengan orang yang sudah dikuasai oleh nafsu, get a room please?

Keluar dari toilet, seseorang langsung mencekikku dan memojokkan ku ke tembok.
“What the f-“ maki ku.

“So spicy, wouldn’t it be better to use those lips to kiss me instead of swearing babe?”  ucap seseorang itu sebelum menciumku.

Sialan, orang asing ini benar-benar mengganggu. Kedua tangan ku di tahan di belakang tubuhku dengan satu lengannya, sementara lengannya yang lain sibuk menggerayai tubuhku. Bibirnya tak henti-hentinya menciumi tubuh bagian atas ku.

Tangan pria itu terus menggerayai tubuhku hingga menelusup dibalik celanaku.
“Stop it, jerk anghh”

“Shut up, nikmati saja cantik.”

Aku mulai sedikit memberontak, hingga seseorang datang dan langsung menendang orang tersebut hingga tersungkur dan menarikku ke tempat lain. Aku hanya diam menurut saja kemanapun orang ini membawaku.

Ke sebuah kamar..






Satu vote dari kamu sangat membantu buat aku semangat ngelanjutin cerita Rain, so please di pencet yaa tanda vote nya! Terimakasih!

Tunggu Rain di kelanjutan cerita yaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cause I'm With You [ Gyuicky ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang