CHAPTER 5

672 108 24
                                    


"BERDIRI"


Sudah 20 menit lebih Yoongi dan Jimin menunggu kedatangan Seokjin dimeja makan, Jungkook dan Taehyung yang melihat wajah Yoongi mulai kesal berusaha untuk menenangkannya.

"Yoongi, mungkin kita bisa makan malam lain waktu. Seokjin baru pulang dari rumah sakit, dia pasti ingin beristirahat" ujar Taehyung berharap Yoongi mendengar nasehatnya,

"Taehyung benar, Jimin..jangan ambil hati sikap Seokjin. Kami senang kau kembali ke Korea-"

"apa kau akan terus seperti ini Kook? Memaklumi semua kelakuan Seokjin? Hah! Aku tidak membencinya, sama sekali tidak. Tapi coba pikirkan kembali, usia Seokjin semakin bertambah jika kita tidak bergerak cepat maka semuanya akan terlambat" selesai mendengarkan penjelasan kekasihnya Yoongi bangun dari tempat duduknya menuju anak tangga, mengetahui kemana Yoongi akan pulang Jungkook yang terburu-buru melupakan tongkatnya saat mengejar Yoongi mengakibatkan dirinya terjatuh.

"Kook!" teriak Yoongi, Jimin dan Taehyung bersamaan.

"Kook, kau harus hati-hati!" Taehyung dan Yoongi membantu sahabatnya untuk kembali duduk.

"kau tidak apa-apa? Ada yang sakit?" Yoongi memeriksa lutut Jungkook,

"aku tidak apa-apa, Yoongi..beri Seokjin waktu. Jangan menekannya aku takut..aku takut-"

"Kook, aku psikolog. Aku tau bagaimana menangani pasien seperti Seokjin. Jika kau selalu takut dan khawatir maka kau sendirilah yang mengakibatkan Seokjin semakin menjauh" Jimin memberikan pengertian, berharap Jungkook setuju dengan ucapannya.

"tapi Jimin, Seokjin baik-baik saja. Tidak ada yang salah dengannya"

"jelas ada yang salah dan kau tau itu, sampai kapan kau akan berpura-pura. Bukan hanya kau..tapi kita-"

"halo...ahjumma, aku lapar" semua pandangan orang tertuju pada Seokjin yang berteriak dari lantai 2,

"Jin..jika kau lapar turun" ujar Yoongi,

"ahjumma...aku lapar!" Yoongi mengepal tangannya kesal, ia tahu bahwa Seokjin sengaja tidak menghiraukan ucapannya.

"Jin..selagi hyung masih bersabar cepat turun dan makan malam dibawah!"

"ahjumma! Aku mau makan!" ahjumma berlari kecil dengan nampan berisikan makanan, namun saat akan melangkah ke anak tangga Yoongi meminta ahjumma untuk berhenti.

"jika dia lapar, maka dia harus turun"

"tapi tuan-"

"ahjumma dengarkan aku, kita tidak bisa selamanya membiarkan Seokjin seperti ini" meskipun tidak tega Ahjumma tidak punya pilihan lain kecuali menuruti perintah tuan besarnya.

"Jin, kemari turun sayang. Ada yang hyung ingin bicarakan, kemari..kau adik hyung yang penurut bukan?" Yoongi kembali membujuk,

"kau melarang ahjumma memberikanku makanan, ini semua pasti karena suruhan dokter sakit jiwa itu! Aku tidak mau turun! Jika kau tidak memberiku makan aku akan mati, aku akan pergi ke surga dan melaporkan mu pada eomma dan appa! Kau bukan hyung ku lagi! Kau dengan dokter sakit jiwa itu akan menerima hukuman dari eomma dan appa!" mata Seokjin membulat, melangkah mundur ketakutan ketika Yoongi dengan wajah bengisnya menaiki anak tangga untuk menghampirinya.

"KAU SUDAH KETERLALUAN MIN SEOKJIN!" dengan perut yang masih sedikit nyeri Seokjin berusaha lari dari kejaran Yoongi,

"jangan berani menyentuhku! Atau aku akan melaporkanmu ke polisi! Tolong..tolong" Seokin dengan sisa tenaganya menutup pintu yang sudah ditahan oleh Yoongi.

PLEASE, REMEMBER ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang