CHAPTER 17

956 127 18
                                    


"NEW MEMBER"



Seokjin yang sedang berbaring disebuah tempat tidur terbangun ketika suara pintu kamar terbuka. Senyuman terulas diwajah melihat Jungkook masuk kedalam kamar dengan membawa sebuah nampan.

Tak menunggu lama, Seokjin segera bangun dari posisinya untuk membantu Jungkook.

"kenapa tidak memanggilku? Jangan lagi membawa sesuatu yang membahayakan dirimu"

"sayang..aku baik-baik saja, aku membawakan roti dan obat mu. Makan malam akan siap dalam 1 jam, kau tidur nyenyak? Kau pasti masih lelah" Seokjin membantu Jungkook untuk duduk ditempat tidu, melepas sepatunya kemudian mengangkat kedua kaki Jungkook ke atas tempat tidur kemudian memijatnya pelan.

"bukan hanya aku yang lelah, kau juga pasti lelah. Mulai sekarang kau tidak boleh terlalu lelah. Aku akan menjadi kaki kananmu-"

"sayang..." Jungkook menarik tangan Seokjin, membuat tubuh Seokjin terjerembab diatas dadanya.

"setelah kita menaburkan abu Lovely bukankah kita sudah berjanji untuk membuka hidup yang baru? Tidak ada lagi kata maaf, berhenti merasa bersalah hhmm?"

"tetap saja, aku yang membuatmu terluka" Seokjin terisak didada Jungkook,

"semuanya sudah berlalu dan aku ingin kita melupakan semuanya kecuali Lovely, dia putri kita yang spesial. Jangan bersedih hhmm? Kita perfi ke ke rumah kayu ini untuk berlibur, menyegarkan pikiran dan memperat hubungan kita kembali"

"tapi Koko..berapa lama aku melupakanmu?" Jungkook memposisikan dirinya duduk dengan punggung bersandar di kepala ranjang, menepuk tempat disampingnya yang langsung diisi oleh Seokjin sembari merebahkan kepalanya dibahu sang kekasih.

"5 tahun sayang, kau melupakanku selama 5 tahun. Dunia pertamaku hancur saat aku kehilangan Lovely, namun kehancuran itu nyatanya bukanlah ujian terakhir yang Tuhan berikan padaku. Setelah 2 minggu koma, kau sadar namun tidak mengingatku sebagai kekasihmu melainkan sebagai sahabat hyungmu..

Aku tetap tenang dan berusaha bersama dokter untuk membuatmu kembali mengingatku, 1 tahun kami mencoba segala cara semuanya gagal dan justru membuat kondisimu semakin turun.

Pada saar itu, aku mengalah.. aku sepakat dengan saran dokter bahwa kita lebih baik menunggu keajaiban datang. Maka dengan hari berat aku menyetujui rencana yang dokter sarankan yaitu berpura-pura hidup normal seakan kau hanya mengenalku sebagai sahabat hyung mu"

"kau pasti sangat terluka saat itu?" Seokjin membelai wajah Jungkook yang tersenyum tipis kepadanya,

"aku telah melewati masa-masa sulitku, jujur saja aku tidak punya banyak waktu untuk berduka pada masa itu karena begitu banyak hal yang terjadi dalam waktu bersamaan"

"Koko..lalu apa yang terjadi dengan kaki mu, kita pergi ke luar negeri hmm? Kita berobat disana"

"ini akan terdengar lucu, tapi dengan apa yang terjadi pada kaki ku adalah satu hal yang dapat membuatku untuk semangat hidup. Aku berpikir bahwa tempurung lututku yang pecah karena menyelematkan mu adalah sebuah tindakan yang sangat tepat aku lakukan.

Bayangkan jika aku baik-baik saja namun harus melihatmu kehilangan nyawa? Cepat atau lambar aku akan bunuh diri juga, tapi karena aku menolongmu..aku hanya kehilangan 1 kaki kutapi tidak dirimu yang tetap bisa kulihat walau tidak bisa memiliki lagi"

"aku milikmu Koko, selamanya aku adalah milikmu. Aku yakin aku sudah banyak menyakitimu baik dari perilaku maupun ucapanku"

"hhhmm, aku tidak menampik sayang. Ada masanya saat kau tantrum dan keinginanmu tidak dituruti kau pernah menyuruh ku untuk mati-"

PLEASE, REMEMBER ME.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang