(22) Malam itu (2)

182 19 9
                                    

Genre:
Romance,misteri,drama
Warning!!
Typo_ooc_fiksi
Catatan:
(Y/N) your name
(H/C) hair colour
(E/C) eyes colour

Universitas Charles Ferdinand, Praha

"¡Hola, Raffael!"

Seorang pria muda bersurai abu yang dicat bersama manik biru laut yang indah mulai menghampiri pria bernama Raffael ini

"senang bisa bertemu denganmu dude!"

"kau juga Antonio"_Raffael

"kenapa kau ada disini?"_Antonio

"hanya bernostalgia dengan tempat ini"_Raffael

Bug!

Antonio memukul pundak temannya ini lumayan keras, wajah itu menampilkan senyum semringah

"hey, bagaimana jika kita menikmati waktu yang indah ini?"_Antonio

"kau tak kuliah?" Raffael mulai mengerutkan dahinya, dia tahu teman tidak, rekan satunya ini memang kadang suka membolos

"¡Eh!, aku tidak membolos, aku hanya keluar sebentar"_Antonio

"Terakhir kali kau sampai membolos ke Edinburgh"_Raffael

"hei aku masih punya visa disana, sayang jika tidak digunakan" Pria ini mencoba mengelak dari perkataan Raffael

"ya"_Raffael

"hei Raffael kau masih ingat, siapa gadis yang bersamamu beberapa bulan yang lalu?"_Antonio

"siapa?"_Raffael

"gadis cantik, dengan rambut pirang yang panjang"_Antonio

Flashback on

"apa kau tahu mengapa ibumu tidak menyetujuimu menjadi polisi? Dia pikir sesuatu akan terjadi padamu, dia punya firasat buruk tentang ini, jadi kau tidak boleh beri tahu orang lain tentang ini, aku punya perasaan yang sama dengan ibumu"_Anna

"..."

Jan mulai mendekati Anna hendak menciumnya namun di tahan oleh Anna (?)

"maaf"_Jan

"namaku, aku akan beritahu namaku, Anna, Anna Liebert"_Anna

"Anna, nama yang bagus! Jadi kau orang Jerman"_Jan

"Maaf, aku harus pergi kekasihku sudah menunggu"_Anna

"kekasih? (jadi dia sudah punya kekasih!)"_Jan

Dan benar disana ada seorang pria sedang mengarah ke arah mereka, pria itu tetap fokus dengan apa yang ada di depan tanpa menghiraukan kedua orang ini

"Ah Raffael~ akhirnya kau datang juga" gadis ini mulai menarik paksa lengan Raffael hingga sang empu sedikit terkejut, Anna dari samping mulai megalungkan kedua tangannya pada leher sang pria

Cup!

Bibir gadis ini menyentuh tipis pipi sang pria "kita jadikan jalan-jalannya? Oh perkenalkan ini adalah Jan Suk dia telah menemaniku untuk menunggumu"

"Hai aku Jan Suk"_Jan

"ya"_Raffael

"maaf, tapi dia ini memang pria yang dingin"_Anna

"ah tak apa, aku mengerti"_Jan

"kalau begitu kami pergi duluan, dadah"_Anna

"ah ya hati-hati (jadi itu kekasihnya, mana mungkin aku bisa bersaing dengan pria seperti itu, dan dia tampan) A-apa yang aku pikirkan!!" Jan mulai menggelengkan kepalanya sekarang

MONSTER (Johan Liebert X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang