(36) Pria Tanpa Nama

71 14 0
                                    

Genre:
Romance,misteri,drama
Warning!!
Typo_ooc_fiksi
Catatan:
(Y/N) your name
(H/C) hair colour
(E/C) eyes colour



Hujan tak henti-hentinya turun sekarang, satu laki-laki dan satu perempuan masih setia menatap keluar sana, suara rintik dan gemuruh membuat perasaan menjadi janggal sekarang

"Aku ingin keluar bermain bersama hujan"_(Y/N)

"Kau tak pernah melakukannya di Switzerland sebelumnya?"_Johan

"tidak, itu karena kakak selalu menasehatiku dia bilang aku akan sakit jika bermain dengan hujan"_(Y/N)

"Aku setuju dengan kakakmu"_Johan

"Itu karena kau juga melarangku Johan" (Y/N) mulai terkekeh mengingat kedua pria itu

"Apa Raffael takut akan hujan juga?"_Johan

Gadis disampingnya mengelengkan kepalanya pelan, "Tidak, kakak sangat berbeda, dia sering lari di jalanan saat hujan maupun panas bahkan saat kami di Murren bersama tuan Evgraf mereka berdua lari di jalanan pedesaan saat salju menyelimuti desa disana, bahkan mereka tak menggunakan baju hanya celana panjang saja yang menutupi tubuh mereka, ya aku hanya menatap mereka dari dalam rumah, bagaimana jika Johan melakukannya juga aku yakin tuan Evgraf akan memaksamu juga ahaha..."

"Aku akan mencobanya" terdapat senyuman kecil di wajah tampannya sekarang

"AYO!" Pria ini kaget sekarang kenapa tidak gadis itu menarik paksa dirinya untuk keluar bersama hujan

"(Y/N)!" Pria ini menahan dirinya untuk tak keluar, gadis itu seketika terdiam sejenak menatap ke arah Johan

"Kenapa? ayo kita lakukan sebelum kita tak bisa merasakannya lagi!" gadis itu mulai menarik-narik tangan yang enggan untuk pergi itu

"Kau bisa sakit"_Johan

"Baiklah kalau begitu..." Gadis itu mulai melepaskan genggamannya sekarang dia mulai berlari keluar tanpa menggunakan alas kaki, terdengar tawa dari si gadis

"(Y/N) pakai sepatumu!"_Johan

"Johan ayo kemari ini menyenangkan!" Gadis itu berlari kesana kemari, membuat kepala Johan pusing sekarang, apa boleh buat pria itu kemudian keluar dan membiarkan tubuhnya basah oleh hujan

"Baiklah untukmu akan kulakukan" Mendengar pernyataan dari Johan gadis itu reflek menoleh ke arah Johan, kedua kaki itu berlari dan menerjang tubuh pria disana, kedua tangannya mulai melingkar di pinggang sang pria dan wajahnya mulai mendongak ke atas, melihat hal itu Johan mulai menangkup kedua pipi milik gadisnya

"Kenapa aku harus melakukan hal kekanakan seperti ini untukmu?" Pria itu menatap ke arah lawan bicarannya, sebuah senyuman terukir jelas diwajah tampannya, tubuh keduanya sudah basah kuyub oleh hujan sekarang

"Karena kau ingin?"_(Y/N)

"Salah dasar bodoh" Johan mulai menjepit hidung mungil itu menggunakan jarinya, itu membuat (Y/N) kesal sekarang hidung dan pipinya mulai memerah, Johan disana semakin suka untuk menjahili (Y/N)

"Itu karena aku mencintaimu (Y/N)"








MONSTER (Johan Liebert X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang