12

99 5 1
                                    

Author

Untuk beberapa detik Leone dan Aurora saling pandang. Jantung Aurora sendiri sedari tadi berdetak tidak menentu. Aurora langsung memalingkan wajahnya dan kembali membuka kulkas dan mengambil sebotol jus stroberi dari dalam sana. “Humor mu sangat buruk Leone. Well, um. .” Aurora sebaik mungkin menghindari kontak mata dengan Leone yang saat ini tidak henti memandanginya. 

Aurora berjalan menghampiri Leone dan langsung duduk santai sambil menaruh dua gelas jus stroberi di nakas di samping sofa. Leone belum mengatakan apapun lagi. Saat ia melihat Aurora duduk, ia pun langsung duduk disampingnya dan melirik sekilas jus stroberi yang tadi di taruh Aurora. “Kau tidak percaya dengan apa yang aku ucapkan?” ucapnya kemudian.

Aurora menoleh dan berakhir dengan pandangan matanya yang kembali bertemu dengan manik mata biru dan coklat milik Leone. Aurora benar-benar gugup dan jantung terus berdebar. “Um, I-I don’t know. I’m just—” belum sempat menyelesaikan ucapannya, Leone langsung meraih sisi kiri wajah Aurora. Tanpa pikir panjang Leone mencium bibir Aurora. . .Aurora terkejut, namun perlahan dia memejamkan kedua matanya dan menikmati sentuhan bibir Leone di bibirnya. Aurora membalas ciuman Leone. 

Tubuh Aurora kini berada dibawah Leone dan keduanya masih menikmati ciuman hangat mereka. Dan tampaknya ciuman yang penuh bergairah itu membuat keduanya terbawa suasana… tangan kanan Leone perlahan memegang pinggang Aurora.

Desahan pelan terdengar saat tangan Leone mulai menyentuh kulitnya. Mengusapnya perlahan dari pinggang hingga perutnya. Leone dan Aurora tampak menikmati ciuman mereka tersebut sampai…….. Tiba tiba,

Keduanya tersentak kaget saat mendengar suara bel pintu dan suara seseorang memanggil. Leone menarik kembali tangannya, ia dan Aurora sama-sama menoleh kearah pintu, lalu keduanya kembali beradu pandang. “Rora!” seru suara seseorang yang kini mengetuk-ketuk pintunya.

Your friends?” tanya Leone. “I don’t know” ucap Aurora. Ia tiba-tiba teringat dengan perbincangannya dengan Clara tadi. Apa itu Clara?, batinnya. 

Leone beranjak dari tempatnya dan berjalan ke pintu, sementara Aurora merapikan pakaiannya dan mencoba menetralisir nafasnya. Lalu ia berjalan cepat menghampiri Leone yang sedang ada didepan pintu.

“Siapa?” tanya Aurora. “Temanmu dari Hello NewYork.” ucapnya. 

Aurora melihat dari lubang pintu dan ya, seperti dugaannya, Clara datang bersama Kyle. Aurora langsung membuka pintu, sementara Leone berjalan dengan santai kembali ke sofa. Pria itu mengusap rambutnya perlahan.

“H-hai!..” sapa Aurora.

“Kau mematikan telponku begitu saja. Aku khawatir denganmu.” ucap Clara.

“K-kau cepat sekali sampainya..,” ucap Aurora.

“Bisakah kita mengobrol di dalam? “ sela Kyle. 

Aurora menyadari arti ucapan Kyle dan ia langsung mempersilahkan kedua temannya masuk.

I’m sorry guys, Silahkan masuk.”

Clara dan Kyle tampak terkejut saat mengenali seseorang yang saat ini sedang duduk di sofa. Leone menoleh dan langsung berdiri. Clara langsung melirik Aurora sambil menyembunyikan senyumannya. “Leone Kane?” ucap Kyle.

Leone melirik Aurora, “Sepertinya aku harus pergi, aku akan mengabarimu lagi nanti” ucapnya kemudian, lalu ia menoleh pada kedua teman Aurora, “Hi Clara, Kyle!” sapa Leone pada Clara dan Kyle.

“Hi Mr. Easton.” balas Clara sambil tersenyum.

“Um, yeah. Terima kasih sudah datang. Berhati-hatilah” ucap Aurora. Terlihat jelas ekspresi canggung Aurora dengan Leone. Dan tampaknya Clara mengetahui situasi ini..

Strawberry & CigarettesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang