***Beeep-beeppp***
Sore itu Hpku tiba-tiba bergetar. Saat ku cek notifikasi WA ku lihat ternyata ada pesan dari saudara sepupu perempuanku yang bernama Brigita. Brigita sendiri masih duduk di kelas 2 SMA dia juga dikenal aktif di kegiatan ekstrakulikuler theater di sekolah." Kak kakak lagi dimana ? " Tanya Brigita di kolom chat WA
" Lagi di kampus dek emang kenapa ya ? " Tanyaku dengan rasa penasaran
" Kak di rumah masih ada celana sekolah abu-abu punya kakak dulu waktu masih sekolah kan yah ? " lanjut Brigita
" Keknya masih ada dek di dalam lemari emang kenapa sih? " Jawabku
" Bri mau pinjem buat keperluan pementasan Drama theater ya kak ... " Kata Brigita
" Ohiya boleh nanti kakak anterin ke rumah kamu ya ... " jawabku kembali
" Gausah kak ini aku lagi di rumah kakak tadi dah izin ama orang rumah, aku cari di lemari yahhh " Kata Brigita kembali
Duar bagai petir menyambar di siang bolong. Astaga Aku gak menyangka si Brigita udah ada di rumahku saat itu. Tiba-tiba aku teringat akan celana dalam wanita, Bra, baju seragam dan rok yang aku simpan di dalam lemari juga. Aku mendadak panik saat itu pikiranku mendadak tak fokus dan kalut tak karu-karuan. Hingga kemudian ku putuskan untuk membolos kelas dan pulang ke rumah.
" Anjirrr gimana kalo si Brigita nemuin, perlengkapan crossdressing gue bisa kacau urusan kalo sampai dia ngaduin ama orang rumah " Kataku dalam hati sambil memutar gas motor dengan kencang.
Selang beberapa menit kemudian aku sudah kembali di rumah, namun ternyata dia sudah tidak ada. Dengan jantung yang masih berdegup kencang dan nafas masih terengah-engah ku langkahkah kakiku ke dalam kamar.
" Semoga si Brigita gak nemuin barang-barang itu dah " kataku dalam hati seakan masih mengharapkan keberuntungan. Akupun lalu mengecek kembali lemari pakaianku dengan rasa was-was.
" Anjirrrr gak ada... aduh sial jangan-jangan beneran di ambil si Brigita, gimana gue jelasinnya ya
" Aku terduduk lesu di lantai kamar. Betapa bodohnya aku harusnya aku simpan barang-barang itu di tempat lain yang lebih tersembunyi. Aku benar-benar menyesal saat itu, namun apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur. Sekarang yang harus gue pikirin gimana cara jelasin ke si Brigita. Dia pasti ngira kalo gue orang mesum.
*** Beeep-beeep***
Tiba-tiba Brigita mengirimkan pesan lagi kepadaku.
" Kak aku mau ngomong... kapan kita bisa ketemu ya ? " Tanyanya
" Iya dek sekarang kamu udah di rumah kan... aku ke tempatmu ya " Jawabku mengetik dengan setengah panik
" Ok " Jawabnya singkat di kolom chat.
Akupun segera bergegas menuju ke rumah Brigita, sembari berharap dia mau menutup aibku itu. Sebagai catatan Brigita mungkin akan menjadi orang ke tiga setelah Tia dan Anisa yang mengetahui hobiku suka crossdressing menjadi wanita. Kebetulan Brigita cuma tinggal sendiri di rumah biasanya Ayah dan Ibunya baru pulang saat malam.
" Bri... anu.... " Kataku dengan nada gugup
" eng ing eng pasti lagi nyariin ini kan kak hehe " Kata Brigita sambil memegang plastik berisi celana dalam dan Bra warna pink serta seragam wanita punyaku
" Jadi gini Bri itu sebenarnya baju laundry titipan punya temenku... kemarin dia nitip tapi lum sempet aku balikin " ujarku mencoba memberikan alasan
" hehehe Yakin punya temen? coba sekarang buktiin hubungi temen Kakak deh ... " Kata Brigita dengan nada menggoda seakan tak percaya dengan alasan yang aku berikan.
" eh anu.... " Jawabku seakan mati kutu tak berkutik seakan terkena skak mat oleh Brigita.
" Udah kak ngaku aja ini barang milik kakak kan, kakak diem diem suka jadi bencong ya wkwk " kata Brigita seakan meledekku
" Bri... plissss jangan bocorin rahasia ini ke keluargaku ya " Kataku sambil berlutut di depannya sambil menahan malu
" Ya tergantung Kak, suka-suka Bri lah wkwkw " katanya kembali dengan santai sambil memutar-mutar celana dalam warna pink milikku
" Plis Bri... entar gue tambahin duit buat lu jajan dehhh " kataku seakan merayunya agar mau tutup mulut
" Makanya jawab dulu yang jujur kakak suka jadi bencong kan ? " Kata Brigita lagi kali ini dengan nada yang lebih tegas
" Iya aku suka jadi bencong " Jawabku dengan terpaksa karena terus didesak oleh Brigita
" Nah gitu dong kenapa pake ngebohong sih, sekarang sana cepet ganti baju... Bri pengen lihat dengan mata kepala sendiri kalo Kakak itu memang bencong " Lanjut Brigita memerintah sambil melemparkan celana dalam, bra dan seragam ke arah mukaku.
Entah kenapa kali ini terasa lebih memalukan ketimbang ketahuan Tia maupun Anisa, mungkin karena si Brigita tuh saudara sepupu sendiri dan sepengetahuan dia aku orangnya alim dan lurus gak suka aneh-aneh. Selain itu mungkin karena Brigita umurnya jauh lebih muda dariku.
" Iiiih kenapa malah diem kaya patung sih, cepetan ganti atau nanti mau aku aduin ke mama papa kakak " ujar Brigita kembali
" Iya iya Bri bentar... " dengan terburu-buru akupun memungut pakaianku yang tercecer di lantai
Lagi-lagi dengan terpaksa aku harus menuruti kemauan Brigita. Ku tanggalkan pakaian laki-laki yang aku kenakan dan mengganti dengan seragam murid perempuan." wkwkwk cocok banget seragamnya tuh kan beneran pas dibadan kakak, gak mungkin tu barang punya temen kakak... " kata Brigita mengomentari penampilanku yang sudah berganti memakai baju seragam perempuan
" Udah ya Bri aku lepas lagi seragamnya U udah puas kan " Kataku sambil tertunduk malu
" Eits tunggu dulu kakak temenen aku dulu tar sore jam 3 aku ada seminar umum nih di sekolah " kata Brigita kembali
" Hah maksud lu gue disuruh nemenin sambil pakai seragam perempuan gini hah gilak ntar apa kata temen-temen lu kalau tau Bri ? " Jawabku seakan menolak ajakan Brigita tersebut
" Udah tenang aja ntar Bri yang jelasin lagian mereka juga ga bakal tau kalau kakak tuh aslinya cowok .... santai aja lah " Jawab Brigita dengan enteng
" Eh... tapi ... Bri " Kataku seakan masih ingin menolak ajakannya
" Inget kalau gak mau nanti aku laporin ke ortu kakak loh " ancam Brigita
" Ok aku nurut apa maumu Bri " jawabku dengan terpaksa
" nah gitu dong cong yuk cuzzz.... hehe " ujar Brigita seakan puas mengerjaiku
Aku dan Brigita kemudian berjalan ke luar dari kamar dengan perasaan yang masih was-was aku memberanikan diriku.
" Ayo kak kita berangkat ke sekolahnya naik sepeda aja yaphhh " Kata Brigita
" Iya... eh bentarrrr " ketika melangkahkan kakiku di sadel sepeda aku jadi teringat sesuatu yang terlupa.
" kenapa kak hayuk lah cuzzzz berangkat " Kata Brigita seakan tidak sabar ketika membonceng di belakang.
" Enggak papa Bri...ok deh " akupun mulai mengayuh sepeda
Ternyata saking buru-burunya aku lupa men-tucking burungku sehingga saat aku duduk di sadel sangat terasa gesekan di bijiku apalagi aku mengenakan celana satin yang bahannya sangat lembut. Sensasinya benar-benar enak hingga burungku tegang. Akupun terus mengayuh sepedaku menuju ke sekolah Brigita. Perasaanku bercampur antara was-was, tegang namun juga ada sedikit rasa senang. Entah apa yang akan terjadi dengan selanjutnya ...
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTIH ABU-ABU
RomanceIni Adalah sebuah kisah tabu tentang fetishku yang suka berdandan layaknya siswi perempuan. perkenalkan namaku Raka saat berdandan sebagai perempuan aku punya nama lain yaitu Siska. Raka dan Siska seperti dua bilah mata uang logam koin yang ada dala...