Dari sekian banyak penduduk di dunia, tentu setiap orang mempunyai perbedaan pemikiran, fantasi seksual atau fetish yang berbeda-beda. Sebelum melanjutkan cerita bersama adik sepupuku ada baiknya kalau kita mem-breakdown tentang fetish terlebih dahulu. Sejauh yang ku tahu fetish sangat berbeda dengan fantasi seksual. Jika Fantasi seksual adalah kemampuan imajinasi dan variasi untuk meningkatkan kenikmatan seksual dengan pasangan. Maka fetish adalah gairah seksual yang timbul dari merespons objek atau bagian tubuh yang biasanya tidak bersifat seksual (benda). Dalam kasusku aku mempunyai fetish terhadap crossdressing, khususnya mengenakan seragam siswi SMA. Aku sadar kalau perbuatanku di masa lalu yang nekat menerobos toilet wanita adalah perbuatan yang salah dan akupun menyesalinya. Memang seharusnya fetish tidak boleh dijadikan alasan untuk melanggar privasi maupun merugikan orang lain. So sebaiknya jangan ditiru ya teman-teman !!!
Flashback mundur kira-kira satu bulan sebelum adik sepupuku mengungkap hobi tabuku. Disela-sela waktu senggang kuliah, aku sempet iseng-iseng join forum crossdresser di internet. Disana aku banyak menemukan orang-orang yang dalam tanda kutip mempunyai kesamaan hobi denganku. Salah satunya bernama Daniela atau biasa di panggil Ela. Kalo nama asli pas jadi laki alias gak crossdress sih Daniel. Melalui forum crossdresser tersebut Aku dan Ela berkenalan secara online dan menjalin hubungan persahabatan dengan cukup baik. Hingga pada akhirnya Ela mengajakku kopi darat atau ketemuan secara langsung di dunia nyata.
Saat itu aku masih merasa insecure karena merasa malu serta takut sehingga aku tidak langsung menyetujui keinginannya. Namun setelah menimbang-nimbang, Ide tiba-tiba terlintas dibenakku untuk mengajak si Tia. Kebetulan selain basket Tia juga menekuni bela diri Karate. Yap Itung-itung bisa dijadikan bodyguard dadakan, kalo terjadi hal yang tidak diinginkan pikirku.
" Ti besok weekend lu kosong ga ? " Tanyaku kepada Tia dalam kolom chat di HP
" Kenapa sis ? lu mau ngajakin nge-date kah haha ? " Jawab Tia sambil memberikan emot kucing genit menggoda. Semenjak dia tau hobi crossdressingku, Tia lebih sering memanggilku dengan sebutan Sis atau Siska ketimbang Raka.
" Temenin gue kopdar ama temen online gue, di Mall Infinity yukkk, ntar gue traktir deh pliz mau yaph " pintaku kepada Tia
" hmmm boleh deh, kalo ga salah weekend di Mall itu pas ada acara dance cover K-pop juga ye sis ? " Tanya Tia kembali
" Huum bener Ti... eh iya ngomong-ngomong lu karate udah nyampe sabuk hitam ya kalo ga salah, dulu lu sempet ngewakilin sekolah lomba juga kan ye ? " Tanyaku
" Iya, Emang kenapa sis ? gue jadi curiga dah jangan-jangan lu open BO ye, trus gue suruh jagain lu biar gak di bungkus bawa pulang wkwk " Jawab Tia sambil memberi emot tertawa
" Bagian Jagainnya bener tapi open BOnya engga Ti sumpeh dah " Jawabku dengan emot tersipu malu
" Iya sayang tenang entar pasti aku jagain kamu kok " Jawab Tia kembali
Haripun berganti... Singkat cerita Aku dan Daniela pun sepakat untuk bertemu di weekend tepatnya pada hari minggu. Kami juga sepakat untuk bertemu dalam keadaan tidak berdandan alias tidak crossdress jadi cewek. Tepat pada hari Minggu yang kebetulan cuaca juga cerah dan mendukung, pagi-pagi aku dan Tia sudah menunggu Daniela di sebuah Cafe di dalam Mall.
" Hoam...Mane orangnya kok kagak nongol-nongol sis ? " Kata Tia menguap menahan kantuk
" Sabar Ti tadi dia udah ngabarin lagi Otw kok " Jawabku
" Jirr jam segini biasanya gue masih molor dah, siapa temen lu tadi namanya? Daniela alias ela kan ye kalo ga salah denger ? " Tanya Tia
" Iya bener Ti ... Si Daniela alias Ela " Jawabku sambil kembali mengecek Hp jaga-jaga kalo si Ela menelepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTIH ABU-ABU
RomanceIni Adalah sebuah kisah tabu tentang fetishku yang suka berdandan layaknya siswi perempuan. perkenalkan namaku Raka saat berdandan sebagai perempuan aku punya nama lain yaitu Siska. Raka dan Siska seperti dua bilah mata uang logam koin yang ada dala...