𝑅𝑒𝑚𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑚𝑒? 𝑆3 [ 𝐸𝑑𝑖𝑡𝑖𝑜𝑛 : 𝑃𝑠𝑦𝑐ℎ𝑜 𝑓𝑎𝑚𝑖𝑙𝑦]

When Aidan strikes

"Aidan? Kau benar-benar akan menjaga mereka sampai papa balik?"
"Iya! Aidan bakal jaga mereka supaya ga kabur kok pa!"
"Ya udah, jaga bener-bener ya! Papa ga lama kok"
"Janji ga lama?"
"Janji"

"Ok hati-hati"

Kosta berdehem

Sebelum pergi, ia mengecup singkat dahi anak nya itu

"Kalau mereka lepas, telpon papa ya"
"Siap!"

Kosta benar-benar pergi

Kini, tersisa Aidan dan double V di rumah tua itu

"Hey, listen. If you try to escape, then I won't hesitate to kill you here." Ancam Aidan
"Shit, berani mengancam huh?!"

"[Sighs] vania, namamu vania kan? [Laugh] astaga untuk apa aku takut untuk mengancam mu kalau ortu ku saja adalah pemburumu hmm?" Aidan mengambil pisau dr saku nya

Pisau itu ia gunakan untuk menumpu dagu vania

"Lihat pisau ini, This thing will be a tool I use while hunting humans like you and her" lanjut Aidan sembari menunjuk vio yang menatap nya dengan tatapan nyalang

Aidan menatap balik ke arah vio

"Jangan menatapku seperti itu nona, kau bisa naksir nanti"

[Vio acting nauseous]

"Meh meh meh! Sini kau! Pura-pura amat. Padahal naksir, yakan? Ngaku!"

"Paansi? Bocil sokab" ketus vio

"Ck, serah kau"

Aidan duduk di sofa depan vio dan vania

Ia menyilangkan kaki nya dan duduk dengan anggunly di sofa

"So, what did you guys experience while I wasn't even born?" Tanya Aidan

"Kamu nanya?"
"Vania, aku bertanya loh ini!"
"Ck, kau kepo ya"
"Ceritakan saja apa susahnya?!"
"Baiklah, Your mother and father are also brothers and friends from your family who tortured us" jwb vania
"Ooh"

"Hanya itu respon mu?"
"Iya, apa lagi?"
"Bantu kami bebas kek, bodoh sekali kau bocah!" Marah vania
"Meh meh meh, gapeduli mau disebut apapun. Bodoh atau idiot juga gapeduli"

Vania geram

Andai saja ia bisa, mungkin dia sudah menonjok Aidan saat ini juga

"Seperti nya dr awal vio gadis pendiam ya"
"Memang" jwb vania
"Hmm tak seperti dirimu"
"Apa?!"
"Apa?"
"Shit!"
"Nyenyenye"

Vania memilih diam, dia malas dengan Aidan