•
°•°•°
•Aku dan Alden kembali ke kantor setelah mengunjungi tempat kerja mendiang pak Daniel. Namun tiba-tiba saja Johan meneleponku.
"Apa kamu sibuk
malam ini? Mau makan
malam bersama?""Aku tidak terlalu
sibuk.""Baik kalau begitu
sampai bertemu nanti.""Baik."
"Ada apa?" Tanya Alden penasaran.
"Tidak." Jawabku singkat dan meninggalkannya masuk ke dalam kantor.
|•
_"Johan, tolong periksa semua catatan ini." Perintah bu Dhara.
"Baik bu."
"Ngomong-ngomong wajah kamu seperti tidak asing." Ucapnya menatapku heran.
"Benarkah? Wajah saya memang pasaran hehe."
"Yasudah, kerjakan itu sekarang."
"Baik." Jawabku lalu keluar dari ruangannya.
_
Setelah lama ku periksa catatan ini, akhirnya selesai. Menuju ruangan bu Dhara dan ternyata ia tidak ada disana. Ruangannya bagus, tertata rapih, tidak ada debu sedikitpun. Warna dinding kantornya sangat bagus, hitam pekat dihiasi dengan bercak emas.
"Oh Johan, apa sudah selesai?" Tanya bu Dhara memasuki ruangannya, itu membuatku terkejut.
"Oh, ya. Ini." Balasku memberikan catatan itu dan ia memeriksanya.
"Kamu bekerja dengan baik, kamu boleh pergi sekarang."
"Baik, terimakasih."
Saat keluar dari ruangan bu Dhara, terlihat pak Gavin memasuki ruangannya. Ia adalah seorang hakim dan juga pula suaminya. Mereka akan membicarakan apa didalam? Aku tidak pedulikan.
|•
_"Kemana saja kalian?" Tanya ketua tim penasaran, begitupun dengan ekspresi Sagara.
"Kami menemui teman kerja mendiang pak Daniel, ia kata pak Daniel berbicara bahwa ia pernah melihat seseorang perempuan yang sudah lama tidak bertemu dengannya. Mungkin perempuan itu adalah tersangka." Jelasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven [On Going]
Misterio / Suspenso⚠️🔞 Alexandra Alano, seorang polisi detektif terjebak dalam kasus yang terjadi pada orang-orang terdekatnya. Dan terlebih lagi kasus-kasus tersebut menjadi buntu karena tidak ada petunjuk kecuali luka sayat angka tujuh yang terdapat pada tumit korb...