BAB 5

6 2 0
                                    

Cheng Yu tidak tau, kalau dia memiliki keberanian seperti ini. dia mengunduh beberapa film porno selama jam kerjanya. Meskipun sebenarnya dialah pemilik studio. Namun, dia sendiri yang merasa malu?!

Cheng Yu memanfaatkan jam istirahatnya untuk menonton hasil unduhannya. Dia memakai earphone diam diam mengklik unduhannya dan duduk tegak melihat video seperti seorang murid yang sedang mendengar pejelasan seorang guru.

-Tubuhnya bagus. Dia lebih tinggi dari anakku, putih dan berotot tapi anakku masih muda dan muda.

-Wow, bisakah dia memakannya seperti itu?

-Wow emang disana bisa dijilatnya? Tsk tsk, suaranya

-Dia memasukkannya kesitu?!!!

-??!!?!?! Yang dibawah sana bisa membuatnya kesenangan seperti itu?

-Apa-apaan?! seorang pria bisa ditiduri dan ditembak oleh pria lain?!

Cheng Yu adalah seorang perawan yang sudah melajang selama puluhan tahun dan tahun ini dia sudah mengubah objek fantasi seksualnya menjadi seorang anak laki-laki yang sudah tinggal bersamannya selama tiga belas tahun dan memanggil dirinya dengan sebutan ayah.

Itu semua karena kemarin malam Cheng Cheng sudah mengaku pada dirinya bahwa dia mencintainya.

Sebagai orang tua yang menyanyangi anaknya bagaimana bisa dia menolak permintaan anaknya untuk menciumnya.

Jadi kemarin malam Cheng Yu seorang perawan di dorong ke tempat tidur oleh anaknya dan mengalami ejakulasi.

Dia tidak bisa melupakan rasa dari bibir lembut anaknya. Dia juga tidak bisa melupakan bagaimana rasanya bibir dia membungkus bibir yang lembut dan mulut yang lembut anaknya.

Cheng Yu benar-benar ingin mencoba bercinta dengan anak di bawah umur. Bakan melakukan hal incest pasti sangat-sangat mendebarkan dan mengasikan...

Setelah menerima pesan teks dari anaknya yang bertanya "kamu makan malam dirumah kan?" Cheng Yu menjawab dalam hitungan detik. "Ya, ada apa?" setelah itu dia pun langsung pulang ke rumah.

Masa pemberontakan anaknya sudah berakhir setelah pengakuan itu, dan alasan pemberontakan anaknya gak lebih dari apa yang tidak bisa dia minta, tapi sekarang dia menemukan kalau dia bisa mendapatkanya, secara alami dia menjadi anak yang penurut dan melekat lagi padanya.

Seperti kata pepatah anggur itu kuat dan berani.

Setelah Cheng Yu memesan dan menyiapkan masakan. Dia mengeluarkan anggur yang belum dia habiskan menuangkannya ke secangkir kecil dan meneguknya. Dia tahu bahwa dia mudah mabuk jadi dia tidak berani minum terlalu banyak.

Tanpa dia duga. Setelah minum anggur dalam jumlah sedikit. Saat minuman itu masuk ke dalam tubuhnya Cheng Yu merasa kalau wajahnya sekarang panas memerah.

Ketika Cheng Cheng membuka pintu dan masuk dia duduk di sofa. Cheng Yu tersenyum bersalah saat anaknya melihat dia meminum anggur jadi dia gak mau minum lagi walaupun secangkir kecil

"Cheng Cheng, hari ini aku masak makanan favoritmu iga babi rebus."

"Kenapa kamu minum lagi? kamau gak tau cara menuangkan anggur untuk dirimu sendiri?" Cheng Cheng mengerutkan kening. Dia mengambil botol anggur di tangan Cheng Yu dan menyimpan botol itu dimeja lalu duduk di sofanya tapi sayang Cheng Yu menarik tangannya dan mendudukan Cheng Cheng di pahanya.

Ketika Cheng Cheng mencoba melepaskan tangan Cheng Yu ternyata Cheng Yu menahannya dengan erat.

"Ayah, aku mau ambil nasinya." Wajah Cheng Cheng memerah dan dia berusaha melepaskannya.

[END] JANGAN GANGGU AKU MAKAN DAGINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang