9. "Hari ini cuacanya.. "

2.1K 300 34
                                    

Convenience store
17.32 P.M

Kang Dagyeom terus menariknya, mereka jadi seperti sedang joging bersama. Ya jika itu dengan berlari santai, hanya saja saat ini mereka berdua sedang berlari cepat untuk menghindari para fans Kang Dagyeom.

Entah apa maksud dan tujuan Kang Dagyeom turut membawanya berlari hanya saja saat ini [Name] mulai kelelahan, kesal karna mereka berlari tanpa tujuan [Name] dengan tiba-tiba menarik balik lengan Kang Dagyeom dan membawanya masuk ke Minimarket dimana Park Hyungseok kecil bekerja.

"[Name] kenapa berkeringat seperti itu? " Park Hyungseok kecil bertanya dengan khawatir, melirik sebentar kearah laki-laki berpakaian serba hitam, bertopi dan juga masker yang saat ini sedang bersembunyi dibalik rak-rak makanan. Sesekali melirik kearah luar,

"Abaikan dia, maaf bila mengganggumu Hyungseok. "

Park Hyungseok menggeleng panik, "Ti-tidak aku hanya bertanya saja, aku tidak bermaksud membuatmu meminta maaf. "

[Name] mengangguk saja kemudian menarik Kang Dagyeom kearah lemari pendingin yang berada dipojok ruangan, agar membuatnya semakin tidak terlihat dari luar minimarket. "Sebaiknya anda meminum sesuatu, " ucap [Name]

Kang Dagyeom berdeham sebentar lalu mengambil sendiri minuman pilihannya, [Name] pun begitu. Tak hanya minuman [Name] juga mengambil 2 Onigiri.

Tak lama datanglah Park Haneul ke minimarket seolah sudah biasa ia menyapa [Name] sebentar lalu membantu Hyungseok bekerja, sementara itu [Name] membawa Kang Dagyeom untuk duduk dikursi depan minimarket. Kang Dagyeom mengenakan jaket Park Hyungseok untuk menutupi punggung dan kepala bagian belakangnya agar menghindari para fansnya yang mungkin masih berkeliaran di sekitar sini. Pria bersurai Merah Muda itu saat ini tengah memakan sebungkus kimbab.

"Setiap hari saat anda keluar tanpa pengawalan harus seperti itu ya? " tanya [Name] tiba-tiba, saat ini perempuan dengan mantel tebal itu duduk dihadapan Kang Dagyeom dengan tangan yang menangkup wajahnya sendiri.

"Itu resiko pekerjaanku, " jawab Kang Dagyeom acuh

"Termasuk stalker? "

Tubuh besar itu tersentak kaget, ia melirik ke kanan dan ke kiri dengan panik. "Ada disini? "

[Name] mengangguk, "Ada tadi, sekarang sudah pergi entah kemana. Mungkin sedang merencanakan pembunuhan ku. "

Kang Dagyeom hampir saja tersedak akibat perkataan itu, namun ia berusaha keras untuk menahannya. "Kenapa bertanya soal itu? "

[Name] menghela nafasnya, "Aku sedikit tertarik untuk menjadi Model, tapi sepertinya aku harus berfikir ulang walaupun aku membutuhkan uang. "

"Kim Jungoo? "

"Aku tidak mungkin selamanya bergantung padanya kan? Walaupun dia kaya raya tapi setidaknya aku harus tahu diri. "

"Bagaimana jika menjadi asistenku? "

"Tidak bisa, aku kan masih sekolah. "

"Tidak apa-apa, datang saja langsung padaku jika jam sekolah sudah selesai. Jam pulangnya jam 9 malam, jika ada keadaan yang sangat penting paling hingga jam 10 atau 11. " entah kenapa Kang Dagyeom merasa ia harus menjelaskan ini,

Ia melanjutkan lagi, "Aku tidak akan membuatmu pulang diatas pukul 12 malam, dan juga tidak apa-apa jika kamu bekerja dengan masih menggunakan pakaian sekolah. Soal gaji aku akan memberikanmu kesempatan untuk meminta gaji berapa. "

[Name] mengetuk-ngetuk jari telunjuknya ke meja, memikirkan lebih lanjut kedepannya akan bagaimana jika ia menerima tawaran ini. Sebab jika ia ketahuan dan sedang berada di ruangan yang sama dengan Kang Dagyeom maka itu akan merepotkan.

P E R S O N A • Lookism Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang