15. B.

1.1K 156 93
                                    

Unknown street.
07.42 A.M

"Nona cantik apa anda mau menjual stocking yang anda pakai pada saya? "

Perkataan tidak sopan itu menghentikan langkah [Name] yang sedang asyik menyedot susu kotak strawberry nya menuju sekolah.

"Saya akan membayar mahal, sebutkan saja nominalnya. " seorang pria paruh baya maju mendekati [Name].

[Name] menundukkan kepalanya menatap kearah kakinya, "Paman ini buta ya? Aku tidak memakai stocking, "

Pria paruh baya itu nampak tersentak sebelum akhirnya tertawa tidak jelas lalu menyodorkan kedua tangannya kearah [Name], menengadah.

"Kalau begitu bagaimana dengan ludah? Paman akan bayar perludahnya. " Ucapnya sambil mengeluarkan sebuah... gelas? Ah, tidak. Itu sebuah botol.

Tiba-tiba saja sebuah punggung besar terpampang didepan [Name], Park Hyungseok besar memasang badan besarnya untuk menghalangi [Name] dari pandangan pria tua bangka itu.

"Paman, bukankah lebih baik jika paman mencari pekerjaan yang lebih.. sopan? " di akhir kata Park Hyungseok tersenyum aneh, badannya yang tinggi menjulang membuat pria tua bangka pendek itu merasa terintimidasi.

Paman itu berdeham untuk menyingkirkan rasa gugupnya, melihat lawan bicaranya terdiam Park Hyungseok membalikkan badannya dan menarik pelan lengan kiri [Name] untuk segera pergi dari sana.

Namun tanpa disangka-sangka [Name] malah berteriak pada paman itu, "Paman, bagaimana dengan kaos kaki? "

Park Hyungseok yang mendengar itu terkejut bukan main, ia dengan segera mengangkat tubuh [Name] lalu diletakkan dipundak lebarnya. Mudah sekali, seperti rasanya Hyungseok sedang mengangkat dan menggendong sebuah tas.

Melihat tubuhnya yang diangkat dengan mudah membuat [Name] sedikit terkena mental, hari itu Park Jonggun dan sekarang Park Hyungseok.

Ini memang tubuhnya yang kelewat ringan atau orang-orang bermarga Park memiliki kekuatan super tersendiri?

“H-hei Hyungseok, apa aku.. tidak berat? ”

Hyungseok menggelengkan kepalanya, “Kamu ringan sekali [Name], seperti kapas. ”

Mendengar itu [Name] mengerutkan keningnya merasa sebal, lalu dengan berani ia menampar bokong Hyungseok yang terpampang di depannya. Membuat pria itu terkejut bukan main, “Tidak sampai seperti itu kali?! ”

“[Name].. kamu benar-benar gadis yang pemberani ya.. ” gumam Hyungseok

“Kamu bicara apa? Tidak kedengaran tahu. Jangan bergumam sendiri. ”

Tidak tahu saja [Name], jika saat ini wajah Hyungseok sudah sangat memerah dan sesuatu di bagian depan celananya menggembung.

Ini merupakan yang pertama kalinya bagi Park Hyungseok, ada seorang gadis yang dengan berani menyentuh bokongnya.

“Hyungseok! Kenapa kamu malah berhenti dan diam begitu? Kita bisa terlambat bodoh. ”

Jaewon Senior High School.
08.25 A.M

"Jual air ludah?! " seruan itu terdengar dari Zin saat Haneul bercerita.

Sebenarnya ada Jay juga, cuman pria itu hanya menunjukkan raut terkejutnya, tidak ikut berseru heboh.

"Jangan bohong, memangnya siapa yang mau membeli ludahmu? " Zin mencibir, membuat Haneul mengkesal.

"💢, Kau mau ku ludahi? " Balas Haneul, ia bersedekap dada, menatap kesal kearah Zin.

P E R S O N A • Lookism Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang