14. Pengkhianatan.

1.1K 164 11
                                    

Jajangmyeon restaurant.
10.49 A.M

Gembel, maksudnya Seong Yohan yang merupakan pemimpin God Dog, saat ini sedang lahap memakan semangkuk Jajangmyeon hasil dari ia memalak [Name].

[Name] kembali berpapasan dengan Seong Yohan saat gadis itu berniat untuk menghirup udara segar sebentar.

Ada banyak hal yang membuat [Name] akhir-akhir ini tidak fokus pada tugas dan sekitarnya. Ia bahkan mulai kembali menarik diri dari teman-teman sekelasnya. Apalagi dengan dia yang tiba-tiba meminta izin untuk cuti menimbulkan banyak tanda tanya dari yang lain.

Akibat dari itu, handphone miliknya tidak pernah berhenti berbunyi.

"Kau akan tersedak jika seperti itu. " [Name] berkomentar sambil bersedekap dada, tatapan tidak suka ia layangkan pada cara Seong Yohan makan.

Namun ia malah menghela nafasnya dan mulai memejamkan matanya sejenak, entah kenapa [Name] merasa akan ada hal besar yang akan terjadi. Melelahkan.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau mencuri sepatu? " tanya [Name], sambil menyilangkan kaki nya.

"Uang. " Yohan menjawab disela kunyahan nya.

Yah, semua orang memang membutuhkan uang kan.

Seong Yohan, teman masa kecil Zin dan Mijin. Mencari uang kesana kemari untuk membiayai operasi mata sang ibu. Anak yang berbakti.

"Yohan, aku butuh bantuanmu. "

Seong Yohan menghentikan gerakan tangan nya, ia mendongak kemudian memiringkan kepalanya tidak mengerti.

"Aku butuh bantuanmu, bukan God Dog. "

Seong Yohan langsung berdiri dari duduknya, mengundang perhatian dari orang-orang sekitar karna saat ini aura di sekitar pria bersurai coklat itu cukup menakutkan.

"Santai saja, aku akan membayar jasamu. Lalu tidak sekarang, situasinya tidak memungkinkan. "

[Name] turut berdiri, kemudian ia menaruh segepok uang diatas meja.

"Pastikan kau makan dengan baik Seong Yohan, karna aku akan memperkerjakan mu dengan sangat keras nanti. "

Lalu [Name] melenggang pergi, meninggalkan Seong Yohan yang menatapnya dengan tatapan gila. Ia melirik segepok uang yang ditinggalkan gadis cantik itu. Disela-sela lembar uang ada selembar kertas yang terlipat.

Yohan mengambil segepok uang itu, membayar makanannya dan segera pergi ke tempat yang menurutnya cukup aman. Setelah memastikan bahwa sekitar benar-benar aman Yohan pun mulai membuka selembar kertas yang terlipat tadi. Disana tertulis...

Aku akan membawa Han Shinwoo kembali ke Big Deal. +82 10 2126 2831.

•••

Unknown place.
17.32 P.M

Beberapa hari berlalu setelah hari itu, tidak ada kontak dari Seong Yohan membuat [Name] sedikit kesal.

'Jangan bilang dia tidak bisa membaca?! '

Entahlah, tapi sepertinya lebih ke tidak punya handphone?

Saat itu masih pukul 5 sore, [Name] baru saja menyelesaikan jalan-jalan sorenya saat langit mulai berubah warna menandakan hujan akan segera turun.

Namun alih-alih mempercepat langkah atau mencari tempat untuk berteduh [Name] memutuskan untuk tetap seperti itu. Berjalan dengan tempo yang tidak berubah dan membiarkan air hujan yang mulai menetes mengenai tubuhnya.

Perasaan tergeletik saat merasakan dinginnya air hujan dan sedikit kebebasan membuat [Name] tersenyum kecil, ia mulai berjalan dengan sedikit melompat-lompat kecil.

P E R S O N A • Lookism Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang