Cerita Tyo sebelum bertemu Vie

733 9 0
                                    

Tyo POV:

Aku menutup pintu toko dan menguncinya.Malam ini aku ingin minum kopi di cafe milik sahabat lamaku.

Aku memarkirkan motorku di depan cafe dan Ryan menyambutku dengan senyuman.

"Hey bro....apa kabar loe??"

Ryan mejabat tanganku dengan semangat.

"Baik.Tumben jam segini cafe loe sepi...biasanya udah pada banyak pengunjung"

Jam masih pukul 10 namun cafe milik Ryan masih banyak kursi yang kosong.Hanya sebagian yang terisi.

"Mungkin sebentar lagi"

Aku mengangguk dan berjalan mengikuti Ryan lalu duduk di bangku kosong.
Ryan memanggil salah satu pelayan dan menyuruhnya membuatkan 2 cappucinno.

"Oh iya....kapan loe jadi nikah bro??" tanya ku.

"Mungkin bulan depan planningnya.Kalau loe udah dapat gebetan baru belum??"

Aku menggeleng.
"Belum...tapi sebentar lagi pasti lah"

"Yakin loe..." tanya Ryan menautkan alisnya.

"Yakin...gadis itu type gue banget.Itu nya,gede banget" jawabku lalu tertawa.

Ryan mendelik lalu tak lama ikut tertawa.Bahkan pengunjung melihat keanehanku dan juga Ryan karena tertawa cukup keras.

"Siapa cewek beruntung itu,hem??"

Tak lama,seorang waitress datang membawa 2 cup cappucinno.

Aku sempat menelan air liurku,karena melihat belahan dadanya terlihat begitu kenyal.Ia memakai kaos press body dengan belahan dada rendah sehingga bagian atas terekspos dengan jelas.

"Silakan" ucapnya ramah.

"Putri..."

Gadis itu menoleh dan menunduk malu.

"Iya pak...ada yang bisa saya bantu lagi??"

"Kamu bisa temenin sahabat saya dulu??saya harus menemui klien penting saat ini" perintah Ryan tegas.

"Baik pak..."

Ryan menepuk pundakku.
"Bro...sorry banget ya,gue harus pergi sebentar.Loe nggak apa apa kan??"

Aku tersenyum.
"It's oke bro....nggak apa apa kok.Kan gue udah di temenin cewek cantik"

Waitress itu terlihat malu mendengar ucapanku.Mukanya memerah seketika.

"Yaudah...gue pergi dulu ya.Have fun"

Ryan mengambil kunci mobilnya dan beranjak pergi.

"Loe mau berdiri aja disitu??" tanyaku pada waitress yang kudengar bernama putri.

Putri duduk di sebelah aku dengan muka berseri seri.
Wajar aja lah ya,muka gantengku pasti sudah membuatnya terhipnotis.

"Put...loe udah lama kerja disini??"

Putri hanya menunduk malu."Baru 2 tahun pak"

"Loe panggil gue Tyo aja....jangan pak,kesannya gue tua banget."

"Ya.."

"Loe kenapa sih nggak mau liat gue kalau ngomong....muka gue ada yang salah ya??"

Putri lalu mengangkat wajahnya hingga aku bisa melihat bola matanya yang indah,bibirnya seksi dan senyumnya manis.

"Saya malu." jawabnya singkat.

Aku melihati wajahnya yang menggemaskan itu.

Aku dan Putri ngobrol hingga larut malam.Putri ternyata sudah terlihat mengantuk terlihat dari berapa kali dia menguap.

Antara aku,dia dan kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang