4. Dihukum?

5 1 3
                                    

“Ayo ikut aku,” ucap seorang pria. Mendengar suara itu, Hana langsung menoleh kebelakang. Ia terkejut saat tahu laki-laki itu juga terlambat datang ke sekolah.

Adnan dan hana sampai di pagar belakang SMA Rajawali. Hana bingung apa yang akan dilakukan mereka berdua selanjutnya.

“Mau ngapain? Manjat pager?” tanya Hana.

Adnan menganggukkan kepala, pertanda mengiyakan pertanyaan Hana barusan.

“Loh, gimana caranya aku bisa manjat pager? Kamu tahu kan aku pake rok. Lagipula ini pagernya terlalu tinggi buat aku,” Adnan semakin bingung apa yang harus mereka lakukan.

Adnan memikirkan bagaimana cara agar ia dan Hana bisa masuk kedalam sekolah. Sebenarnya, sangat gampang baginya untuk menaikki pagar tersebut, tetapi ia harus memikirkan berbagai cara agar Hana bisa melewati pagar itu juga.

Tiba-tiba ide muncul di benak Adnan. "Gimana kalau kamu naik punggung ku?" ucap Adnan.

"HAH?" Hana kaget, "Yang bener aja, nan?" Hana tak habis pikir dengan ide yang dilontarkan Adnan.

Adnan menganggukkan kepala untuk kedua kalinya. "Iya. Gimana lagi caranya? Ini udah paling bener"

Adnan mulai membungkukkan badannya agar Hana bisa menaikki punggungnya.

“Tas kamu lepas dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tas kamu lepas dulu. Nanti isinya penyok semua aku injek.” ucap Hana memberi tahu Adnan.

Adnan lupa kalau tas yang ia pakai belum diepaskan. Sementara Hana masih diem ditempat dengan ekspresi wajah yang sedikit takut.

“Ngapain Lo?” Adnan meledek Hana. “Buruan sebelum ketahuan orang,” Adnan mulai melihat kondisi sekitar, karena Hana tak kunjung menaikki pundaknya.

Dengan rasa takut, Hana akhirnya memberanikan diri untuk menaikki punggung Adnan dan akhirnya sampai diatas pagar. Dengan hati-hati, Hana turun dari pagar dengan perasaan yang was-was.

Saat ia sudah turun dari atas pagar, Adnan segera melompati pagar dengan sangat mudah. Hana bingung, kenapa laki-laki bisa lompat pagar dengan mudah?

🌻🌻🌻

Di lain tempat, Pak Karman mendengarkan sesuatu dari pagar belakang sekolah. Kebetulan ia sedang berkeliling di area belakang sekolah. Ia mendapati 2 murid yang sedang melancarkan aksinya untuk masuk sekolah.

“Hei, kalian. Tetap diam disitu, jangan kabur,” pak Karman berlari mengejar Adnan dan Hana yang sempat berlari untuk menghindar dari dirinya.

Tapi sialnya, tiba-tiba Hana tersandung batu kecil yang membuatnya jatuh. Adnan yang sedang berlari langsung menghentikan larinya. Ia menoleh kebelakang dan menyusul Hana saat mendapati Hana sedang terjatuh.

A+ [Adnan Ashana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang