Penculikkan!(Bab4)

396 34 17
                                    

Awokwokwwokw maap semua aku menghilang hampir duamingguan ini soalnya lagi sakit jadi gomen🤓.
Tenang aja cerita kali ini lebih panjang dari cerita sebelumnya, eh iya monmaap karna cerita kali ini engga ada gambar soalnya lagi males menggambar awowkowkwkw.

4514 : kata.
Kamis, 6 juli 2023.

√===============♢==============°

01:49 (Dini hari)

Terlihat Sarada yang masi saja terus berjalan ia memutuskan untuk takpergi ke monumen patung hokage ke7, ia lebih memilih untuk langsung pulang saja.

Beberapa saat kemudian, ia tanpa tak sengaja melihat seorang anak perempuan yang sedang menangis sendirian dibawah lampu jalanan desa. Saradapun dengan sigap langsung menghampiri anak perempuan tersebut.

===============♡================

ΔSarada pov-------------------------------------•

"Hey?" ujarku lembut agar takmenakuti anak perempuan tersebut.

Anak perempuan tersebut sedikit tersentak mendengar suaraku, lalu iapun mendongakkan kepalanya kearahku, aku bisa melihat dengan jelas mata milik anak perempuan tersebut bergetar ketakutan, dengan sigap ia mundur beberapa langkah membuat jarak antara aku dan dengannya, ia berfikir aku adalah orang jahat.

"Ka-kau takusah takut... namaku Sarada... siapa namamu?" tanyaku memperkenalkan diri sambil berjongkok menyesuaikan tinggi badanku dengan anak perempuan tersebut.

"............Na-na-namaku H-hanari.." ucap gugup anak perempuan tersebut yang mengaku bernama Hanari, sambil sedikit bergetar dikarenakan ketakutan dan kedinginan.

Aku yang melihat tubuh kecil Hanari berketarpun dengan cepat langsung melepaskan jaket yangku gunakan kemudian aku memasangkan jaketku tersebut kearah tubuh kecil Hanari.

"Apakah kau sudah merasa sedikit hangat?" tanyaku.

"E-em.. A-arigatou onee-san..." ucap gugup Hanari sambil sedikit terisak dan mengiyakan ucapanku.

"Ehh ada apa dengan lenganmu ini??" ucapku sedikit panik melihat lengan Hanari yang memiliki beberapa luka goresan dan beberapa lebam yang sudah mulai membiru.

"A-aku di-dipukul sama ma-mama dan papa.." ujar Hanari bergetar dan akan kembali menangis dikarenakan mengingat perlakuan kejam orang tuanya.

'Ehh!! a-a-apakah a-aku salah bi-bicara!!?' ujarku panik dalam hati sambil sedikit tersentak dikarenakan melihat Hanari yang akan kembali menangis.

Akupun dengan sigap langsung menenangkan anak perempuan tersebut.
"Te-tenanglah Hanari-san.. onee-san akan menyebuhkan lukamu tersebut..." ujarku lembut sambil memegangi kedua telapak tangan munyil milik Hanari.

'Di-dingin..' ujarku dalam hati, saat aku memegangi kedua telapak tangan munyil milik Hanari.

"A-apakah bi-bisa?" tanya Hanari yang sedikit terisak.

"Tentu!"

"Asalkan kamu berhenti menangis" lanjutku sambil menghapus air mata milik Hanari.

"Em! ba-baiklah!" ucap Hanari patuh, iapun langsung berhenti terisak.

Akupun hanya tersenyum lembut menanggapi ucapan semangat anak perempuan tersebut. Beberapa saat kemudian.

"Kalau boleh tahu Hanari-chan mau pergi kemana sekarang?.." tanyaku yang baru selesai mengobati luka-luka dan memar milik Hanari.

Boruto The Last Movie (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang