11. Belaan

241 14 0
                                    

"Astagfirullah! kak Raja ngapain dikelas saya?" ucap Alisyah sambil mengelus dada.

Melihat kedatangan Alisyah tentu membuat Raja senang, orang yang sejak tadi ditungu akhirnya datang. Tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Raja hanya sebuah senyuman kecil saat melihat Alisyah yang berdiri tepat dihadapannya.

Alisyah hanya menatap Raja bingung karena sejak tadi hanya diam dan menatapnya saja.

"Kak, kak Raja sehat?"

Alisyah langsung melihat wajahnya lewat layar ponsel miliknya, mungkin ada yang aneh dari wajahnya atau mungkin hijab yang dipakainya tidak rapih.

Alisyah mencoba untuk tidak perduli dengan keadaan saat ini, memilih untuk langsung pergi ketempat duduknya sendiri sementara Raja sama sekali tidak berhentin menatap Alisyah penuh kagum.

Raja menopang dagunya sambil terus menatap kearah Alisyah. "Ternyata bidadari itu beneran ada ya,"

"Hah, kak Raja ngomong apa tadi?" tanya Alisyah tidak begitu mendengar apa yang Raja katakan.

"Hah? Ngomong apa ya," ucap Raja menjadi linglung sendiri. "Emang tadi Kaka ngomong apa Dek?"

Alisyah terheran mendengar pertanyaan dari Raja, dia yang berbicara tapi dia juga yang bingung dengan apa yang dibicarakannya.

"Kak Raja mending masuk kelas kaka, jangan disini nggak baik kak. Lagian ini bukan kelas Kaka," kata Alisyah.

****
Dering ponsel Tiara berkali kali terdengar panggilan masuk dari kontak yang sengaja diberi nama Suami dengan emotikon love merah.

"Assalamualaikum Mas, apa kabar kamu disana?"

"Alhamdulillah baik, Dek. Mas malam ini pulang keJakarta ya, nggak kuat lama lama Ldm sama kamu," ucap Fauzan lewat telpon.

Tiara tersenyum mendengar itu, senang kalau suaminya akan kembali sebentar lagi walaupun hanya beberapa hari mereka berbisah tapi rasa rindu keduanya begitu besar.

"Iya Mas, abi sama umi  bagaimana lalu Aisyah bagaimana kabar dia Mas?"

"Alhamdulillah, mereka semua baik baik saja Dek. Mas mau mampir ketempat oleh oleh kamu mau titip apa Dek?"

"Belikan untuk anak anak aja Mas, aku cuma mau kamu cepat balik dan kumpul lagi sama kita, aku nggak mau kita Ldm terus," ucap Tiara.

Long  distance marriage atau lebih dikenal sebagai LDM, kata itu sering Tiara rasakan saat harus berjauhan dengan Fauzan saat Fauzan harus pergi keluar kota dalam waktu cukup lama.

Fauzan tertawa kecil terdengar dari telpon suara tawa Fauzan yang tanpa disangka disambut senyuman Tiara.

"MasyaAllah, istri tersayang saya ini rupanya begitu rindu dengan suaminya ini ya," kata Fauzan lewat telpon.

Tiara benar benar tidak bisa lagi menahan senyumannya untuk lebih terlihat. "Ge'er kamu Mas,"

Konsentrasi Abell saat ini benar benar dibagi pikirannya masih terus dibayang bayang semua cacian dari siswa maupun siswi sekolah bahkan semua orang tahu tentang aib keluarganya saat ini. Abell terus memutar bolpen disela jari telunjukanya.

Safwa menyentuh lengan Abell Safwa tahu apa yang Abell rasakan saat ini.

"Bell..."

"Gue gakpapa Safwa," ucap Abell.

Abell tidak pernah malu telah lahir dari seorang ibu seperti Mamahnya saat ini, bagi Abell semua ibu sama bahkan kasih sayang seorang ibu juga sama yang ingin melihat anak anaknya hidup bahagia bahkan ingin memberikan kehidupan yang layak bagi anak anaknya. Tapi Abell malu karena ia tidak bisa membantu orang tuanya untuk keluar dari dunia malam bahkan Abell malu karena belum bisa membuat orang tuanya kembali kejalan yang benar.

Tripel ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang