End

8.9K 536 15
                                    






Jaehyun tak mengingat kapan pastinya ia jatuh cinta pada sosok Renjun, yang pasti ia memiliki alasan kuat memilih Renjun untuk diajaknya menikah dan dijadikannya seorang istri dari banyaknya pilihan teman submissive lainnya.

Renjun itu cantik, jelas. Renjun itu pandai, jelas.

Dari banyaknya pengalaman dan memory kehidupan Jaehyun paling menyukai bagian di saat ia telah bertemu dan bersama dengan Renjun. Meski awal mula pernikahan mereka hanyalah sebatas perjanjian, namun hubungan mereka sedari pertemanan teramat tulus. Baik Jaehyun dan Renjun saling mengenal satu sama lain dari luar hingga dalam.

Jaehyun sadar bahwa sedari awal ia mengkhianati hubungannya dengan sang kekasih dan menikah dengan orang lain yang tidak menjalin kasih dengannya. Ia menorehkan luka pada hati Winwin yang melihatnya mengucapkan janji suci pernikahan dengan orang lain. Namun Jaehyun yakin bahwa ia lebih dalam menyakiti hati Renjun karena masih tetap menjalin kisah kasih dengan Winwin setelah menikah bahkan hingga dua tahun setelahnya.

Bahkan Renjun senantiasa mengerjakan tugasnya sebagai seorang pasangan dengan mengurus rumah dan mengurus kebutuhannya meskipun ia jarang kembali ke rumah saat malam hari tanpa adanya seorang pelayan pun yang membantunya. Dan kini Jaehyun tahu bagaimana lelahnya Renjun meskipun ia hanya dapat membantu sedikit mengurus buah hati mereka yang telah masuk di usia aktifnya.

Meski kini Jaehyun telah mempekerjakan beberapa pelayan untuk mengurus rumah sejak kehamilan sang istri, namun Renjun memaksa untuk tetap mengerjakan beberapa tugas rumah meski ia telah disibukkan dengan mengasuh Jeno.

Kini di usia pernikahan yang telah berjalan lima tahun hubungan Jaehyun dan Renjun semakin harmonis. Ditambah hadirnya tawa dari sang anak yang menginjak usia dua tahun menambah kebahagiaan rumah tangga mereka. Keaktifan Jeno saat ini membuat kedua orang tuanya mau tidak mau harus ekstra memperhatikan anak yang rasa ingin tahunya tengah amat tinggi.

Seperti saat ini Jaehyun tengah memegang ujung pakaian sang anak dan berdiri di belakang Jeno untuk berjaga-jaga mana kala putranya terjatuh. Kini Jeno tengah memanjat lemari rak yang berada di sudut ruang lantai dua. Anak itu penasaran dengan benda apa yang diletakkan oleh orang tuanya di atas sana. Meski Jaehyun telah mengambilkan dan menunjukkan sebelumnya, namun Jeno merengek untuk mengambil dan melihat sendiri.

Jaehyun tidak masalah sebenarnya sang anak mau berbuat apa sekalipun jika tengah bersamanya, namun ia justru khawatir jika Jeno hanya berdua bersama Renjun saja di rumah saat ia pergi bekerja. Jaehyun takut Renjun kualahan mengimbangi energi Jeno yang bukan main meski tubuhnya lebih kecil.

"Ini hanya pajangan" ucap Jaehyun memberitahu kala tangan mungil nan gempal Jeno berhasil meraih benda di atas sana.

Jaehyun sigap membawa tubuh mungil sang anak dalam gendongan kala Jeno melepaskan genggaman tangannya pada lemari dan merentangkan tangan kepadanya. Ia membawa Jeno menjauh dari lemari dan kembali duduk di lantai dimana mainan sang anak berserakan disana.

"Bermain disini saja" titah Jaehyun.

"Papa" Jeno memberikan potongan lego kepada sang ayah yang langsung diterima oleh Jaehyun dan dilanjutkan memasangkannya pada lego yang telah dirakit oleh Jeno sebelumnya.

Setelahnya Jeno mendudukkan diri pada pangkuan Jaehyun dan mendusalkan wajah pada dadanya. Anak itu beberapa kali mengusap mata tanda bahwa ia mulai mengantuk. "Mengantuk?" tanya Jaehyun.

"Mama"

"Ayo cari mamamu"

Jaehyun membawa Jeno dalam gendongannya, kemudian ia berjalan menyusuri anak tangga untuk mencari keberadaan sang istri. Ia ingat bahwa Renjun tengah berada di halaman belakang mengurus beberapa tanaman yang baru dibelinya kemarin. Dengan nalurinya langkah kakinya langsung menuju dimana istrinya berada.

MARRIAGE | JAERENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang