5. AWAL KEGANJALAN

44 14 3
                                    

Happy Reading

Jangan lupa kuliti layar hp kalian di bawah itu. Itu loh, yang ada bintangnya. Jangan sampe malah hp kalian yang menguliti kalian. Eh?

Setelah selesai pembagian raport. Alin,Maya, Elnara,Elana dan Tian akan bertemu di kantin untuk mengisi perut yang kosong. Di kantin banyak siswa dan siswi.

"Katanya sebentar lagi kita disuruh ke lapang upacara." Elnara membuka suara setelah menghabiskan makanan yang ia pesan, dan teman-temannya memandang kearah Elnara.

"Mau ngapain ke lapangan? Bakal di kasih uang kah?." Tanya Tian dengan tertawa. Elnara hanya kekeh kecil saja.

"Bukan loh, katanya bakal ada pengumuman tentang rangking umum, entah lah" Alin membuka suara, sembari menyantap makanan yang sepat ia pesan.

***

Alin membelalakkan matanya tak percaya, mulutnya menganga dan ia segera menutupnya dengan telapak tangannya.

Alin menengok kesana-kemari, ia tidak salah dengar bukan? Juara umum angkatan kelas 10 itu dirinya? Tepuk tangan menggema di lapangan.

Alin segera melangkah maju, menuju panggung yang tersedia. Berdiri di sebelah Maya. Maya mendapatkan peringkat kedua umum.

Alin tersenyum senang, usahanya dan teman-temannya tidak sia-sia. Peringkat pertama diadakan kembali.

"Tuh kan, kata aku juga apa? Kamu Lin yang jadi peringkat pertama di rangking kelas mau pun umum." Terdengar bisikkan dari maya yang berdiri di samping Alin, Alin hanya tersenyum bangga sekaligus haru.

***

Kini mereka telah di bubarkan dan berada di rumahnya Maya. Mereka hanya sedang berkumpul sembari mengucapkan selamat kepada Maya dan Alin.

"Selamat, ya Maya dapet juara umum." Kata Alin sembari menghampiri Maya. Alin yang datang terakhir. Karena dia ketiduran selepas pembagian raport.

"Kok lo baru dateng sih Lin? Kita dari tadi loh disini. Lo malah baru dateng." Elnara menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Elana.

"Ya maaf, kan gue ketiduran tadi. Kalau aja bibi engga bangunin gue pasti gue engga akan dateng kesini deh." Jawab Alin sembari cengengesan.dan yang lain hanya menggelengkan kepalanya.

"Makasih loh, kamu juga dapet juara pertama di umum maupun di kelas 'kan ."balas Maya dan Alin hanya tertawa kecil.

"Helooooo, disini masih ada kita loh. Kita engga di anggep apa?" Ujar Tian kesal mendengar Maya dan Alin asyik mengobrol. Alin dan Maya hanya kekeh kecil saja.

"Tau tuh, asik berdua Kita-kita di kacangin" Elana membenarkan perkataan Tian.

Tak kerasa sudah jam sepuluh malam saja, padahal baru tadi mereka berkumpul hanya mengobrol sesekali tertawa melihat kekonyolan kelakuan Tian dan juga Alin. Mereka benar-benar tidak bisa akur hanya sebentar. Selalu bertengkar.

"Guys,kita pulang yuk. Udah malem, mamah gue chat gue terus katanya kapan pulang." Kata Alin berpamitan kepada si kembar,Tian,dan Maya. Mereka hanya mengangguk kecuali Maya yang terlihat murung melihat teman-temannya pulang.

"Yah, guys kalian emang engga bisa nginep kah?. Kan besok libur." Tanya Maya sembari menatap satu-satu temannya.

Akhirnya atas paksaan Maya mereka semua menginap, kecuali Tian tentunya. Alin langsung mengusirnya. Tian juga tahu ia memang seorang laki-laki, tidak baik menginap di rumah teman perempuannya.

Malam itu mereka semua melakukan banyak sekali keseruan. Mulai dari perawatan wajah bersamaan, main truth or dare, uno, dan yang lainnya. Penuh dengan canda tawa.

THE AMBITIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang