Bab 8

1.8K 160 13
                                    

A/N : Versi full tersedia di Google Play, Karya Karsa, PDF bisa dipesan di admin : 082124089124

***

Lima belas panggilan tak terjawab dari Amore Mio.

Amore Mio : Apa kau marah?
Amore Mio : Maafkan aku, Uncle Alex. Aku tidak bermaksud untuk mengatakan hal itu.
Amore Mio : Aku tahu kau pasti sangat marah dan tersinggung, kau tidak kembali ke mansion.
Amore Mio : Apa kau akan kembali ke New York?

Notifikasi panggilan dan beberapa pesan dari Gianna masuk secara beruntun ketika Alessio menyalakan ponselnya. Dengan raut wajah tanpa ekspresi, Alessio menghapus pesan dari Gianna seakan-akan gadis itu tidak pernah menghubunginya. Ia kemudian beralih pada pesan yang dikirimkan oleh beberapa kolega, termasuk Saverio dan Romero.

Amore Mio : I'm sorry.
Amore Mio : Aku tahu aku keterlaluan.
Amore Mio : Aku menyesal telah mengatakan hal itu padamu.
Amore Mio : Uncle harus mengambil ponselku, Mama akan marah jika aku terus bermain ponsel.

Pesan dari Gianna kembali masuk ke ponselnya secara beruntun kurang dari lima menit. Gadis itu tampaknya menyadari bahwa ponsel Alessio kembali dinyalakan—setelah sejak kemarin sore Alessio dengan sengaja mematikan benda itu—dan tidak menyerah untuk mendapatkan balasan.

Sial, maki Alessio saat ponselnya bergetar di atas meja. Ia nyaris menggulir tanda merah ketika melihat panggilan masuk. Namun, menyadari bahwa Silvestre Gattani yang menghubunginya, Alessio mengangkat panggilan itu.

"Ya, halo?"

"Alessio, rapat kita akan dimulai dua jam lagi bukan? Apa kau sudah berangkat?"

Alessio melirik jam di dinding lalu berdeham pelan sebelum berkata, "belum, aku masih bersiap-siap."

"Bisakah kau mengambil berkas di brankasku? Berkas itu adalah berkas yang diberikan oleh Romero, kita membutuhkannya untuk rapat."

"Hanya kau yang tahu kata sandinya dan aku tidak mempercayai sekretaris atau asistenku, Alex. Mampirlah terlebih dahulu."

"Kau memiliki dua brankas, bukan?" Alessio memejamkan mata dengan penat, "yang mana?"

"Brankas yang besar, Alessio."

Alessio tidak memiliki pilihan. Semesta bak berusaha memberikannya ujian, atau mungkin ... Alessio harus mulai berbohong pada dirinya. Tapi apapun yang akan terjadi, Alessio tahu 'menahan diri' selama apapun adalah kewajiban baginya.

Membutuhkan lima belas menit hingga Alessio tiba. Keadaan mansion pagi itu hanya dihuni oleh para pelayan, koki, pengawal dan petugas di depan halaman—Alessio sangat yakin karena ruang makan telah kosong. Alessio bergegas mengambil berkas yang ia butuhkan di ruang kerja Silvestre.

"Uncle?" bisik Gianna.

Di detik Alessio melangkah keluar, Gianna menghentikan langkahnya tepat di hadapannya. Alessio melangkah mundur, memberikan jalan bagi Gianna tanpa berkata, dan ia hendak melanjutkan langkahnya dari arah yang berlawanan—untuk menggunakan lift—ketika Gianna kembali memanggil.

"Uncle Alex," panggil Gianna. "Uncle, tu-tunggu!"

"Apa kau membutuhkan sesuatu?" balas Alessio dingin. "Karena aku tidak memiliki waktu sama sekali, Gia."

Under His ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang