.
.
🔞
Awas ranjau, khusus orang dewasa!!
.
.
.
——××°°××——
.
Permainan ini berbahaya. Tapi bagi penguasa yang terbiasa menjadi puncak segalanya, Naruto akan menghadapi ini dengan tangan terbuka.Seperti iblis yang bersiap menuju neraka. Ia siap terbakar dan juga hancur karenanya.
Hinata menatap lehernya di cermin. Sebuah tanda kemerahan hadir di sana. Anehnya itu sama sekali tidak gatal meski digaruk, malah agak perih. Apa tadi malam dia digigit serangga?
Hinata menghela napas lemah. Tadi pagi ketika ia bangun, Naruto tidak berada di tempat tidur. Dari info yang ia tanyakan pada pelayan, kakaknya berada di ruang gym beserta sang ayah.
Ketika Hinata kembali ke kamarnya sendiri, lampu sudah diganti, ada notes tulisan sang kakak. "Sudah kuperbaiki."
Di bawah catatan itu ada inisial sang kakak. Satu huruf yang membuat bibirnya naik.
-N-Setelah membaca pesan di notes itu, Hinata segera bersiap-siap. Hari ini mereka semua akan ke bandara mengantar orang tua pergi keliling dunia. Ah, andai saja ia sudah dewasa. Ia juga ingin pergi. Sayang sekali ia harus menjadi siswi yang baik, yang bisa membanggakan kedua orang tuanya.
*****
Suasana bandara begitu riuh, Minato berulang kali mengamati istri dan anak gadisnya yang lebih suka berjalan duluan di depan.Lelaki itu mendengkus kesal, istrinya masih sangat enerjik dan juga kelihatan muda di usianya yang empat puluh enam tahun. Mengingatkan pada Song Hae Kyo yang bermain di drama korea. Belum lagi ketika ia melihat banyak pria yang terang-terangan melihat dua perempuan yang penting di hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME ETHERNA [M] ✔️
FanfictionSeperti mawar yang berduri. Kecantikanmu melukai. Semakin memukau, semakin menyakitkan. Karena sesuatu yang tidak bisa kusentuh dan kumiliki, tidak seharusnya menjadi indah. ... Ah, Naruto sejenak lupa alasan mengapa ia membenci adik tirinya ini. Ba...