Enam - Merciles

2.4K 243 63
                                    

.

.

.

🔞🔞🔞🔞🔞

Bacaan ini khusus 21+
Yang masih di bawah umur please go away!!

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

——××°°××——

.


Kehidupan haruslah seimbang. Seperti neraca, segaris lurus. Setiap luka harus dibayar sama besar. Setiap emosi harus dilunasi.

Bahkan untuk mencapai keseimbangan yang setara, diciptalah pola. Sebuah rancangan sempurna yang sekali saja terperosok, tidak ada jalan untuk kembali.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

******

Pembalasan Naruto selalu kejam. Tidak ada pengecualian atau keringanan. Contohnya, adalah pembangkangannya kepada sang ayah dan ibu. Sebagai putra semata wayang, ia merasa dikorbankan atas nama cinta mereka yang dramatis. Bagi sebagian orang cinta Minato kepada Kushina yang tidak terbatas adalah suatu yang romantis, tapi bagi anak yang ditinggalkan dari usia belia untuk urusan orang tua, jadi terkesan ironis. Anak yang katanya hasil cinta mereka harus dibesarkan oleh pengasuh. Secara mental dan fisik, dia tak mewarisi semua kebiasaan dan rasa 'dekat' sebagai anak dan orang tua.

Mereka hanya satu darah, dengan nama yang saling berdekatan di kartu keluarga. Jadi wajar jika Naruto menganggap 'keinginannya di atas segalanya' karena orang tuanya pun mencontohkannya begitu.

Ngomong-ngomong persoalan Hinata, sudah seminggu ini dia menghidar dari gadis itu. Dia tak lagi bertugas mengantar-jemput sang adik dan mengalihkan tugas ke sopir keluarga. Sementara itu dia juga bekerja lembur dan mengalihkan semua energi untuk membantai di kantor. Berangkat amat pagi, dan pulang terlalu larut dan nyaris dini hari.

ME ETHERNA [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang