The Mother 2

223 26 0
                                    

Menjumpai kambing liar, babi hutan, serigala sudah menjadi hal lumrah bagi Joohyun. Ia tidak gentar untuk menghadapi hewan-hewan buas. Ia tak akan membunuh diantara hewan-hewan tersebut kecuali saat hewan itu menyerang terlebih dahulu.

Suatu ketika saat ia hendak mengambil sayuran untuk ia bertahan hidup di tengah hutan belantara, ia mendapati seekor serigala besar yang berlumuran darah pada mulutnya. Gigi-gigi tajamnya mengoyak perut kijang. Ketika serigala itu sadar akan atensi manusia di dekatnya, Joohyun dan serigala itu saling memandang melalui dua bola mata yang saling tertuju masing-masing. Serigala dari kejauhan hendak menerkamnya. Joohyun menodongkan senjata laras panjangnya. Ia mendengar suara lolongan anak-anak serigala yang tak jauh dari induk serigala yang berlumuran darah pada mulutnya. Ia berganti menodongkan senjata laras panjang pada anak-anak serigala. Induk serigala segera beralih dan mendekat pada anak-anak serigala untuk masuk ke zona aman tempat persembunyian mereka. Bahkan hewan buaspun akan melindungi anaknya ketika berada dalam dekat mara bahaya.

Joohyun kembali ke pondok tempat ia tinggal selama hampir 13 tahun. Ia menjatuhkan sayuran yang ia bawa berganti menodongkan laras panjang ketika telinganya mendengar derap kaki dari balik pohon besar. Ia siap menarik pelatuknya. Saat orang yang berada di balik pohon itu muncul, lelaki itu terkejut karena tertodong laras panjang.

Joohyun menurunkan senjatanya dan mempersilahkan masuk ke dalam pondok persembunyiannya. Lelaki tadi adalah Do Kyung Soo. Manusia baik yang menjadi jembatan antara dirinya dengan dunia luar.

"kiriman ulang tahun lagi. Mari lihat pertumbuhannya" ucapnya memberikan satu lembar amplop cukup besar. Do Kyung Soo membuka kotak yang berisi kumpulan foto-foto berjumlah 12 buah. Foto yang menunjukkan tumbuh kembang sosok gadis kecil yang awalnya hanya bayi merah hingga beranjak remaja.

"ini belum waktunya dia ulang tahun" Joohyun duduk dihadapan Do Kyung Soo. Ia membuka amplop itu dan melihat isinya. Sebuah memo berisi koordinat titik temu dan waktu. Tanpa menunggu apapun lagi, Joohyun bergegas pergi membawa barang-barang yang diperlukan. Ia membawa satu tas penuh berisi bagian-bagian senjata laras panjang yang biasa Ia gunakan saat melsayakan pekerjaannya sebagai penembak jitu.

***

Joohyun telah ditunggu oleh sebuah mobil hitam ketika sampai di koordinat titik temu. Ia masuk ke dalam mobil dimana agen Park Chanyeol telah menunggu. Agen Park membawa Joohyun kembali ke jantung negara Korea Selatan yaitu Seoul.

"apa dia ada masalah?" Joohyun mengajukan pertanyaan sporadis.

"tidakkah kita harus saling menyapa dahulu?" sindir agen Park.

"Annyeong!"

"peradaban terbentuk dari hal-hal kecil termasuk di dalamnya adab saling sapa"

"ada apa?" Joohyun kembali bertanya. Ia tidak ingin meladeni basa-basi agen Park.

"NIS menggerebek anak buah Suho Kim di rumah penyimpanan di Paju. Barang biasa. MK12, bumb stock, peredam. Namun ada ini juga" Agen Park yang sedang menyetir menyerahkan sebuah foto yang sangat Joohyun kenali. Foto seorang remaja yang mengenakan seragam warna navy khas sekolah seni Hanlim.

"keenam anak buah Suho sekarang sedang diinterogasi di gedung NIS. Dan anda, Kapten Bae harus mengidentifikasi siapa keenam orang itu"

"jangan jemput saya hanya untuk tujuan identifikasi" tutur Joohyun ketus.

"saya sudah memenuhi janji kepadamu selama ini Kapten Bae"

"akan kulindungi dia" tutur Joohyun yang menangkap isyarat bahwa identitas putrinya telah diketahui oleh Suho Kim.

"itu keputusanmu"

"siapa namanya?" Joohyun bertanya. Ditangannya masih memegang foto putrinya.

"kini anda bisa memberitahu saya" Joohyun kembali meyakinkan saat melihat mimik wajah agen Park penuh keraguan.

Birthday (Yerim Birthday Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang