Mom & Daughter 2

229 24 1
                                    

Gadis kecil itu harus memegang telapak tangan Imonya kuat-kuat. Joohyun berjalan sempoyongan lagi-lagi karena ia mabuk. Beberapa waktu yang lalu setelah jam kerjanya selesai, Joohyun melanjutkan acara bincang-bincangnya dengan Sooyoung dan Seulgi disertai minum-minum sehingga tak heran bila berakhir dalam keadaan demikian. Setelah sampai di depan pintu officetel, Joohyun ambruk. Ia tertidur di lantai dengan mengenakan topi beruang milik Yerim.

"Imo kita sudah sampai. Kode sandi rumahnya berapa?" Yerim menepuk-nepuk pipi Joohyun agar orang dewasa itu sadar dan mengatakan kode sandi rumahnya. Alih-alih bangun dan sadar, Joohyun terlihat semakin nyenyak. tak dihiraukan betapa dinginnya lantai. Yerim beralih metode membangunkan Joohyun dengan menggelitik lubang hidungnya. Namun tetap saja tidak terbangun hanya terganggu sebentar lantas tertidur kembali. Gadis kecil itu teringat Baekhyun samchun. Dari dalam tas Joohyun yang disampirkan, ia mengambil ponsel milik orang yang tertidur itu. ponsel Joohyun diberi pengaman berupa pengenalan wajah maka dari itu Yerim mendekatkan ponsel pada wajah Joohyun. Berhasil. ponsel terbuka sehingga bisa dioperasikan. Meski usianya baru akan lima, Yerim sudah bisa membaca tulisan hangul. Kontak Baekhyun ditemukan di log panggilan terakhir. Yerim menekan tombol hijau untuk menghubungi Baekhyun, ia menunggu beberapa deringan.

"Yeobseyo, Baekhyun Samchun"

"Yerim-mi?"

"Baekhyun Samchun tolong beri tahu kode sandi rumah Joohyun imo!"

"apa?"

"Joohyun imo mabuk berat. Imo sudah tidur di lantai" Yerim kemudian menfoto keadaan Joohyun yang sebenarnya dan dikirim pada Baekhyun. "Kami harus masuk tetapi tidak tahu kode sandinya"

"0503"

"Ne... gamsahaeyo Samchun" Yerim membuka penutup sandi lalu menekan tombol 0503 dan pintu terbuka. Gadis kecil itu menarik kedua kaki imonya yang tidur seperti mayat.

"Awwww" tutur Joohyun mengaduh karena kepalanya membentur pinggiran sofa. perempuan yang memiliki kulit seputih susu bangun sempoyongan berjalan menuju kamarnya. Yerim mengekor dibelakang setelah menutup pintu.

***

Tubuh Joohyun sepenuhnya terendam dalam bathup yang berisi penuh air. Matanya terpejam. Suara-suara bergantian berdengung pada telinganya. Suara Seungwan berganti suara lelaki dan berganti lagi suara tangisan bayi. Ketika suara tangisan bayi menguar di telinganya, Joohyun kesulitan bernapas seolah air-air itu membekapnya.

Joohyun terbangun dari tidurnya. Lagi-lagi ia memimpikan hal yang sama selama kurun waktu enam tahun ini. ia bangkit dan membuka nakas mengambil obat antidepresan-nya lalu menenggak beberapa pil dan diiringi segelas air putih. setelah menormalkan napasnya, Joohyun melihat sekeliling. Mencari keberadaan makhluk kecil yang beberapa hari ini tinggal bersamanya.

"Yerim-mi!" Joohyun membuka satir penyekat kamar mandi dan bathup. Kosong. Yerim tidak tidur disana seperti malam sebelumnya. Perempuan itu membuka lemari siapa tahu Yerim tidur disana. tidak ada juga. Ia keluar kamar mencari di setiap sudut rumah. ia juga mencari ke balkon tempat menjemur pakaian. Tetap tidak nampak batang hidungnya. Lantas ia keluar rumah sambil memanggil-manggil nama bocah itu. kepanikan melanda diri Joohyun. Bagaimana bila Yerim hilang. Atau diculik saat ia mabuk semalam.

"permisi, apakah anda melihat keponakan saya. Seorang gadis kecil tingginya segini. Rambutnya pendek sebahu" Joohyun bertanya pada salah satu penghuni officetel yang ia temui.

"tidak, aku tidak tahu" Joohyun lantas berlari mencari kesetiap lorong yang ada berada satu lantai dengan rumahnya. Tuhan!! Joohyun merapalkan doa-doa dalam hatinya supaya segera menemukan Yerim.

Birthday (Yerim Birthday Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang