The Mother 8

138 17 2
                                    

"Ingat Yerim, kau harus tahu dimana letak ranjau yang kau pasang sendiri"

Mereka kembali menyusuri jalan seraya meletakkan ranjau darat hingga mereka menemukan sekawanan anak serigala yang bermain tanpa anak-anak serigala itu menyadari bahwa induk mereka sekarat. Entah disebabkan karena bertarung dengan hewan lain atau terkena jebakan yang pasti induk serigala terluka parah. Joohyun sigap menenteng senapan pada posisi siap menembak untuk berjaga-jaga dan melindungi Yerim dibelakangnya.

"apa yang terjadi dengan induk serigala itu?" Yerim yang masih awam terhadap dunia hutan bertanya.

"induk itu terluka" Yerimpun bisa melihat dengan mata kepala sendiri bahwa hewan tersebut luka. Jawaban yang tidak memuaskan Yerim.

"kita harus bantu induk itu. kasian anak-anak serigala masih kecil. Bagaimana mereka akan hidup bila induknya mati? Anak-anak serigala itu masih terlalu dini untuk berburu makanan sendiri. Bagaimana jika mereka juga akan mati?"

"itu sudah hukum alam. Kau tidak bisa mengubahnya. Kalau induknya mati, mereka harus belajar" sorot mata Yerim iba memandang segerombolan anak serigala. Tapi apalah daya ia tidak bisa berbuat apapun. Mereka kembali ke pondok persembunyian Joohyun.

Ketika malam hari telah larut dan Yerim tertidur dengan nyenyaknya, Joohyun memandang dengan pancaran penuh kasih. Ia masih tidak menyangka bila bayi merah yang dulu ia tinggalkan di rumah sakit menjelma menjadi gadis remaja yang sangat imut. Bahkan saat tidur ingin rasanya Joohyun hap pipi Yerim. perempuan itu beralih ke tempat penyimpanan makanan. Ia mengambil satu kantung daging. Ia keluar menggunakan senter yang diikat pada kepalanya. Tanpa sepengetahuan Yerim, Joohyun merawat induk serigala dan meletakkannya ke hutan. yang pasti sebelum di bawa Joohyun pastikan induk serigala tersebut tidak bangun. Kemudian meletakkan induk serigala pada goa kecil, setidaknya induk serigala bisa berlindung dari serangan hewan buas lain apabila tetap disana. Joohyun melihat pada goa. Induk serigala terlihat sangat lemas. Dari kantung kreseknya, Joohyun melemparkan seonggok daging untuk induk serigala yang tidak bisa berburu. Mata induk serigala itu seakan mengucapkan terima kasih pada Joohyun yang telah menyelamatkannya.

Keesokan paginya lagi dan lagi Joohyun harus bangun dengan hati yang gundah karena Yerim tak ada di tempatnya. Dicarinya Yerim ke seluruh rumah. nihil. Joohyun membawa pistol laras pendek. Ia pergi ke hutan. ia tak bisa sedetikpun tidak memikirkan Yerim. putri semata wayangnya selalu membuat Joohyun khawatir.

"Yerim!!!!" panggilnya keras yang hanya dijawab oleh gema yang berasal dari suaranya.

"Kim Yerim!!!! oedigaaa?" kembali ia berteriak kencang. Joohyun berjalan sambil melihat sekitar dan tetap hati-hati karena sebagian besar wilayah hutan telah di pasang ranjau darat. Tidak terlalu lama, di sekitar dekat ngarai, Joohyun menemukan Yerim sedang bermain-main dengan ketiga anak serigala. Gadis remaja itu memperlakukan serigala bak binatang piaraan. Tentang hewan peliharaan, Yerim teringat Ttori, anjing berjenis puddle peliharaannya sejak masih kecil. Selain Ttori, di rumah eomma dan appa Kim ada Kuma dan Kai, anjing peliharaan Jennie eomma. Yerim mengajari anak serigala itu bagaimana duduk, berputar, memegang tangan, berlari ketika ada objek dilemparkan jauh.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Birthday (Yerim Birthday Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang