seorang gadis SMA yang bekerja sebagai agen pembasmi roh jahat rahasia, tidak pernah merasakan kasih sayang dari orangtua kandung . Ia pun bertekad untuk menemukan ayah kandungnya ! Namun , bos sekaligus penyokong dana sekolahnya , sama persis seper...
"Ehh , gimana ya ma ? Aku tak bisalah jemput mama di stasiun kereta , mama taulah orang sakit kayak aku ini harus dipaksa istirahat sama dokter , hehe ... Sekali lagi , Cass minta maaf ya , pesan taksi aja ma ke apartemenku , pakai uang mama dulu aja , nanti aku ganti -" pembicaraanku terpotong oleh kak Vens yang membuat gestur meminta sesuatu . "Permisi , boleh kupinjam ? sebentar saja , nanti aku kembalikan" Aku berikan gagang telepon ke kak Vens dan menunggunya selesai berbicara. Percakapan mereka sepertinya serius , karena ketika kak Vens berkata "Semuanya saya tanggung bu , ibu tak perlu cemas akan biaya" , kak Vens memberi gagang telepon ke aku dan menelepon anak buah agensinya untuk .... menjemput mama ? Suara mama menyadarkanku , " Eh , iya ma , gak usah . Nanti ada yang jemput kok , mama tungguin ya ? tatah maaa" TREK ! Aku kembali ke kamar inapku dan duduk di tempat tidur , memikirkan segala keanehan yang terjadi . "Terlalu kebetulan kalau kak Vens tau ibu asuhku , atau ....... mereka berteman ? Entahlah" aku pun tiduran , sambil kepikiran teori . Tak kusadar , aku pun tertidur .
00.00 am .... kak Vens menelepon kak Wilson . "Wilson , ini aku , Michaelis" "Iya kak , ada apa ? Tumben meneleponku jam segini .. ?" "Maaf , kalau aku menelepon tengah malam , tapi bisa tidak pagi ini kamu bersihkan kamar apartemen Syra ? Hanya memastikan agar pulangnya sudah bersih" "Hmm , baik kak . Aku bersihkan sebelum berangkat , ada lagi ?" "Kamu ... bergadang Wil ?" "Ya , tapi sampai jam 3 . Mengapa ?" "Tidak ada , aku cuma mau berbincang nanti pagi di sekolah , ada waktu luang ?" "Kurasa , setelah piket di lobi , ada waktu 1-2 jam" "Sampai bertemu nanti pagi di sekolah" "Siap kak" PIP
Paginya , kak Vens datang ke sekolah dan memasuki ruangan BK. "Ha , ini pasti orangnya ! Mau ngapain kak ?" tanya kak Wilson penasaran. "Mau .... curhat . Kok bengong mukanya ? orang serius kok !" "Mau curhat apa ? kakak janganlah menyalahkan diri terus , kan kakak tidak ingin menjadi ayah yang buruk bagi Cass " "Aku tau , tapi....rasanya aku ingin bersamanya sebagai ayah dan anak lagi . Mungkin salahku ya , karena tidak memilih istri dengan baik . Ibu kita juga berakhir janda dua anak . Tapi , itulah takdir kan ?" kak Vens menyesap kopi yang disuguhi ."Kita bisa mengubah takdir kak , tak harus melulu stuck in the past . We can move on to a better day . Kakak bisa jadi bos markas , kepala sekolah , dan pemilik sekolah pun sudah lebih baik , kan ? Daripada dulu , kakak jadi mirip Cass nasibnya , hampir mati . Untung ada paman Lioth yang mau bantu . Kalau tidak , Cass Syra Ellioth tidak akan ada sekarang ." "Ya , kau benar . Tapi , pertanyaan simpel. Dia punya pacar ?" Kak Wilson terlihat kaget , "dia , tidak terlihat dekat dengan lelaki manapun.... Ah ! bukan tidak terlihat , tapi gak pernah dekat. Selama beberapa waktu ini , sepertinya dia tidak menyukai satupun lelaki di sekolah , jadi kurasa tidak ada ." Kak Vens tertawa penuh ketulusan , "Hahaha , aku terlalu menekankan kemandirian kepadanya , all my fault then . Sudahalah , aku mau ke RS , pamit." "Hati-hati kak"
Di RS .... "Bosan disini , tak ada susu cokelat dingin , adanya bubur ayam dan air putih ! Bosan-" sekotak besar susu cokelat dingin mendarat lembut di pipiku. "Nah , susu cokelat dingin , biar anti bosan " Ternyata kak Vens . "Baru beli atau bekas Kak Vens ?" tanyaku curiga . "Yee , buat apa aku kasih bekasku ? Joroklah . Nah , ini sudah terjamin baru beli karena ada bon ! Aku rela menghabiskan satu juta dolar untuk beli pa-" "Udah kak . Thanks , sekotak pun dah cukup ." Aku mengambil gelas kosong dan kutuang susu cokelat . Lalu kuminum dengan penuh gembira , seperti sebuah flashback , sebuah tantangan antara ayahku dengan aku untuk melihat siapa yang lebih tinggi dan pintar akan diberi $500. Suara kak Vens menyadarkan dari lamunan . "Hoy , mengkhayal lagi ? mikirin siapa sih ?" Aku buru-buru menggelengkan kepala , "tidak ada , hanya mengingat masa lalu saja ."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kurasa aku harus berhenti melamun dan mengingat flashback terlalu sering :(