Don't blame yourself , brother.

2 0 0
                                    

"Ehh , gimana ya ma ? Aku tak bisalah jemput mama di stasiun kereta , mama taulah orang sakit kayak aku ini harus dipaksa istirahat sama dokter , hehe ... Sekali lagi , Cass minta maaf ya , pesan taksi aja ma ke apartemenku , pakai uang mama dulu aja , nanti aku ganti -" pembicaraanku terpotong oleh kak Vens yang membuat gestur meminta sesuatu . "Permisi , boleh kupinjam ? sebentar saja , nanti aku kembalikan" Aku berikan gagang telepon ke kak Vens dan menunggunya selesai berbicara. Percakapan mereka sepertinya serius , karena ketika kak Vens berkata "Semuanya saya tanggung bu , ibu tak perlu cemas akan biaya" , kak Vens memberi gagang telepon ke aku dan menelepon anak buah agensinya untuk .... menjemput mama ? Suara mama menyadarkanku , " Eh , iya ma , gak usah . Nanti ada yang jemput kok , mama tungguin ya ? tatah maaa" TREK ! Aku kembali ke kamar inapku dan duduk di tempat tidur , memikirkan segala keanehan yang terjadi . "Terlalu kebetulan kalau kak Vens tau ibu asuhku , atau ....... mereka berteman ? Entahlah" aku pun tiduran , sambil kepikiran teori . Tak kusadar , aku pun tertidur .

00.00 am .... kak Vens menelepon kak Wilson . "Wilson , ini aku , Michaelis" "Iya kak , ada apa ? Tumben meneleponku jam segini .. ?" "Maaf , kalau aku menelepon tengah malam , tapi bisa tidak pagi ini kamu bersihkan kamar apartemen Syra ? Hanya memastikan agar pulangnya sudah bersih" "Hmm , baik kak . Aku bersihkan sebelum berangkat , ada lagi ?" "Kamu ... bergadang Wil ?" "Ya , tapi sampai jam 3 . Mengapa ?" "Tidak ada , aku cuma mau berbincang nanti pagi di sekolah , ada waktu luang ?" "Kurasa , setelah piket di lobi , ada waktu 1-2 jam" "Sampai bertemu nanti pagi di sekolah" "Siap kak" PIP  

Paginya , kak Vens datang ke sekolah dan memasuki ruangan BK. "Ha , ini pasti orangnya ! Mau ngapain kak ?" tanya kak Wilson penasaran. "Mau .... curhat . Kok bengong mukanya ? orang serius kok !" "Mau curhat apa ? kakak janganlah menyalahkan diri terus , kan kakak tidak ingin menjadi ayah yang buruk bagi Cass " "Aku tau , tapi....rasanya aku ingin bersamanya sebagai ayah dan anak lagi . Mungkin salahku ya , karena tidak memilih istri dengan baik . Ibu kita juga berakhir janda dua anak . Tapi , itulah takdir kan ?" kak Vens menyesap kopi yang disuguhi ."Kita bisa mengubah takdir kak , tak harus melulu stuck in the past . We can move on to a better day . Kakak bisa jadi bos markas , kepala sekolah , dan pemilik sekolah pun sudah lebih baik , kan ? Daripada dulu , kakak jadi mirip Cass nasibnya , hampir mati . Untung ada paman Lioth yang mau bantu . Kalau tidak , Cass Syra Ellioth tidak akan ada sekarang ." "Ya , kau benar . Tapi , pertanyaan simpel. Dia punya pacar ?" Kak Wilson terlihat kaget , "dia , tidak terlihat dekat dengan lelaki manapun.... Ah ! bukan tidak terlihat , tapi gak pernah dekat. Selama beberapa waktu ini , sepertinya dia tidak menyukai satupun lelaki di sekolah , jadi kurasa tidak ada ." Kak Vens tertawa penuh ketulusan , "Hahaha , aku terlalu menekankan kemandirian kepadanya , all my fault then . Sudahalah , aku mau ke RS , pamit." "Hati-hati kak"

Di RS .... "Bosan disini , tak ada susu cokelat dingin , adanya bubur ayam dan air putih ! Bosan-" sekotak besar susu cokelat dingin mendarat lembut di pipiku. "Nah , susu cokelat dingin , biar anti bosan " Ternyata kak Vens . "Baru beli atau bekas Kak Vens ?" tanyaku curiga . "Yee , buat apa aku kasih bekasku ? Joroklah . Nah , ini sudah terjamin baru beli karena ada bon ! Aku rela menghabiskan satu juta dolar untuk beli pa-" "Udah kak . Thanks , sekotak pun dah cukup ." Aku mengambil gelas kosong dan kutuang susu cokelat . Lalu kuminum dengan penuh gembira , seperti sebuah flashback , sebuah tantangan antara ayahku dengan aku untuk melihat siapa yang lebih tinggi dan pintar akan diberi $500. Suara kak Vens menyadarkan dari lamunan . "Hoy , mengkhayal lagi ? mikirin siapa sih ?" Aku buru-buru menggelengkan kepala , "tidak ada , hanya mengingat masa lalu saja ."

Kurasa aku harus berhenti melamun dan mengingat flashback terlalu sering :( 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurasa aku harus berhenti melamun dan mengingat flashback terlalu sering :( 

Abominable Soul-fighter : this isn't all about bad soul !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang