2315431215 ... 4415311143113422 2411 41111311433151 =-= -153232244523
Entah apa yang terjadi , mempunyai arwah setia lebih baik. "Huh , nyebelin amat pesta kemarin ! Dan , pesan ini , memperparah segalanya ! Heh , andai Silver pujaan hati gue nyata , tak perlu aku repot soal cowok kan ?" keluhku di kamar , setelah aku menutup pintunya. "Berarti , selama ada Herbie sableng itu , aku tak akan damai ... Romance isn't my talent !" . "Ih ih , kalau gitu , ngapain suka gepeng , neng ?" dan aku terkejut bukan main . "SILVER! Astaga naga , kau membuatku kaget ! Ehem , kau sendiri ?" dia hanya tertawa kecil , "kurasa ya , karena aku terpanggil pujaan hatiku juga". Aku membuang muka , "hidih , merasa". "Ge'er lu , tak mau ngakulah tuh" dan aku menghela nafas kesal . "Iya , ihhh , aku ngaku . Gemes bet ama kau ya , Seliper , tak kucubit tuh tangan" "Ih , takutnyaa..." dan dia tertawa pasrah sesaat. "Wish i was real" ujarnya , "you won't , anyway . Karena kamu makhluk gepeng" . Dia tertawa lagi dan menghela napas lega . "Bisa aja , tapi kenyataan sih . Ganteng kagak ?" "Jelas lah , semua PokeTrainer cakep , apalagi kau" dan aku memasang senyum lebar. "Heh , kencan kok gak ngajak ?" dan ternyata , ada pengganggu amatiran di sekitar kami ! "ETHAAANNNN !!!!! Jangan ganggu napa ?!" pekikku kesal , karena kencan kami digagalkan . "Yee , my dear bestfriend Syra , kurasa kalau fakta kau suka sama gepeng pun udah kesebar ke kalangan kami , kali ! Dinding bisa berbicara , tau" namun Silver mencubit pipinya gemes . "Kita tak ada dinding , begoo!!" "Wey , Silv , santai dong..!!!"
Namun , suara ketukan pintu terdengar .
"Walawe , pamit Syr" dan mereka menghilang dalam sekejap. "Waduh , tamu diluar ... tumben amat" . Ini mencurigakan , harus kucek sih. Aku pelan-pelan menuju pintu depan dan mengintip melalui lubang pintu . Terlihat orang bertudung hitam misterius yang hanya menatap pintu ."Ini siapa diluar ?" masih diam . Another atempt , "Halo ?" dan masih diam . "Please , jangan diam saja , jawab setidaknya sepatah dua kata !" tetap hening. Karena mulai menegangkan , aku berjalan ke dapur , mengambil pisau untuk berjaga-jaga , dan membuka pintu. "If you don't answer my calling , i'll have to end you , immediately.." ancamku dengan nada menahan rasa takut dan juga kesal . Orang tersebut pun membuka tudung jaketnya , dan ...
"Hey ... It's you , big brother.."
"Beneran ! Kukira kau kenal , ternyata tidak ! Hahahaha !! Aku masih senang lho liat ekspresi kamu setelah kuisengi , hahahaha !" tawanya terbahak-bahak . "Huh , dasar abang Riel kurang ajar , emang bisa apa berlagak jadi Kris ? Setauku , diam saja tak bisa !" dengusku kesal . Dia hanya tertawa , dan langsung kusodok mulutnya dengan sesendok yoghurt plain punyaku . "Asam woy !!!" dan gantian aku yang tertawa terbahak-bahak . "Sumpah , lucu banget tu muka pas reaksi" "Huh ! Dasar anak manusia !" "Hih , diskriminasi jenis makhluk hidup lah nih ~" "Serah""Aku pamit bentar , mau kirim surat untuk seseorang. Jaga rumah tolong"
"Yoi Cass , see ya around"
Aku membaca kode yang akan kukirim dengan wajah sumringah
11343545231543 4523243422 2444 , 24 533534141543 2421 553551 53243232 33151545 3315 44353315141155 ?
- 15323224354523
Setelah berjalan sampai ke Regent st. , aku menaruh kode kutulis dan surat satu lagi di kotak pos , dan langsung ngacir pulang . Setelah cukup jauh , aku berpikir dengan penampilanku sekarang , kurasa dia tidak akan mengenaliku . Ketika aku membuka pintu apartemen , ternyata sudah ada tamu lainnya . "Wih wih , sombong sekali anda ya , nona Cass . Mentang-mentang sekolah unggulan , teman kadalmu ini dilupakan" ujar seorang gadis setengah kadal-manusia yang justru tersenyum lebar. "Susie ! Long time no see , buddy !" dia adalah Susie , yang menurutku masih terbaik di muka bumi . Dia memang agak kasar dan bertampang keras , namun jauh di dalam hatinya , ia berusaha untuk selalu bersikap baik pada teman-temannya . "Yo , my buddy ! Aku rindu banget sama elu , suwer ! Anyway , sekolahku ngeri bet , banyak yang pacaran ! Ada yang punya dua , lagi , huh.." ia menghela nafas kesal , sembari melumat habis yoghurt plain-ku. "Hey , Susie !!! Yoghurt guaa jangan dihabiskan !!" omelku , dan dia tertawa awkward , "sori bro , laper . Oh ya , tapi lu belum ada kan ?". "Belum ada apanya ? kalau duit mah ada banyak" "Ehem , pacar" dan aku menggeleng . "Aku payah soal itu , ingat ? Stay jomblo happy men" dan Susie tertawa terbahak-bahak . "Masih ada ya janji itu sampai sekarang , cakep cakep . Eh ya , ini gak ada minum buat kami ?" "Kami ???" tanyaku bingung , dan dia hanya terkekeh tanpa menjelaskan. "Woy , udahan main petak umpetnya , keluar nih. Sapa kawanmu itu"Dan dari celah samping sofa , keluar seseorang yang di mataku sangat familiar ...
Familiar ?
Iya !
Seseorang berambut pendek , dengan kemeja hitam yang dibaluti sweater hijau dan satu garis kuning terang ...
Ini kan ...
"HEYY !! Kau tak bilang kalau kau mengajak dia !!! Dasar kadal tukang prank orang !!!" ujarku kesal sambil menimpuk bantal kearahnya. "Aduh duh duh !!! Iya iya , aku minta maaf !!! Baiklah baiklah , aku tak akan mengulanginya lagi !!!" elaknya sambil melindungi kepalanya , dan lari terbirit-birit ketika aku mengejarnya. Aku lelah mengejarnya , jadi aku memutuskan untuk duduk saja . "Hi bro , widih keren bet lu glow up . Dari kapan ?" tanyaku dengan senyum lebar . "Dari kepergian lu , kagak ah . Dari lu merantau lah , dan gila , kami rindu bet ama kau . Tuh , abang cuma melongo di depan komputer , kalau gak liat foto keluarga, epik" dan kami semua tertawa. "Ish , cepu" sanggah abang Riel , "glow up juga sifat lu , keren kali bah temenku" dan semua tertawa hangat , menikmati momen ini.Hari sekolah...
"Pagi men" sapa Reigner di daun pintu . "Pagi , Rei" sapaku balik. "Pagi Syra !" sapa Herbie , yang langsung membuatku ingin muntah secepatnya. "Pagi , Herb..."
Bagaimana tidak ? Beberapa hari setelah pernyataan kak David di pesta malam itu , membuatku tak bersemangat lagi. Boro-boro mau semangat , tau aja udah bikin muak. "Yuk lah Rei , masuk aja . Aku mau turu" dan aku melengos masuk begitu saja , untuk duduk di kursiku. "Yaudah , aku bangunin kalau udah datang gurunya" "Sip makasi Rei"
"Syra , sore ini free ? mau ajak kerjain pr bareng-" "Maaf , aku agak sibuk . Lain hari bisa ?". Herbie tertegun , namun ia mengangguk . "Baiklah"Markas..
Aku hendak menemui kak Wilson , dan aku tak menemukannya sama sekali . "Ish ish , kemana dah kak Wilson ? Sudahlah , keluar bentar deh buat beli makan"
Di ruang bos..
"Kenapa kakak masih belum mau mengakuinya ?! Anak kakak sudah tau kalau kakak itu Michaelis , kan ?! Kenapa masih ragu ???!!!" ujar kak Wilson , yang muak dengan kakaknya yang masih saja merahasiakan indetitas aslinya . "Persoalannya , inilah yang sedang kuusahakan !! Bagaimana kalau dia semakin jauh saat kuberitahu kebenarannya ?! Aku muak terus-terusan kau paksa , Wil !" dan keadaan hening sesaat. "A-aku... tidak memaksa , aku hanya ..maafkan aku , kak .." kak Wilson menunduk ke bawah , karena merasa bersalah. "Huft...kau tak salah .. ini hanya ..." ia mengacak-acak rambutnya yang kalem , sebelum kembali ke mood semula. "Tolong panggilkan agen Syra , aku ingin jalan-jalan sejenak" titah bos padanya , dan ia mengangguk . "Siap kak""Waduh , anak buah favorit dong kamu , selalu dipanggil bos dan selalu dikasih bonus luar gaji. Pasti gajinya 10 juta" ungkap agen Ixl , teman semejaku yang juga sangat aktif bertugas melaporkan keberadaan arwah jahat. "Kau terlalu berlebihan , Ixl . Aku cuma dikasih 20 miliar , kok" ujarku sembari tertawa hangat , tanda rendah hati. "Syra , itu mah banyak . 20 miliar ? lu bisa kali beli pulau dan pabrik susu. Aku iri padamu , Syr" ucapnya , langsung berkaca-kaca. "Ya , prepare to almost die , Ixl , kalau lu mau gaji segitu . Aku gini-gini masuk RS minggu lalu gegara misi" dan percakapan kami terputus oleh kak Wilson yang berjalan ke arahku . "Eh , agen Syra , kamu dipanggil bos tuh" "Oh , ok kak . See you later , Ixl" "Dah , bro"
Dan , kami berakhir jalan-jalan lagi."Syra , ada yang mau dibeli ?" tanya bos , mengawali pecahnya keheningan di perjalanan . "Apa aja deh , bos. Bos duluan deh" dan bos kelihatannya tidak puas dengan jawabanku . "Baiklah , kurasa itu adil juga" . Selama perjalanan itu , kami membeli camilan , beberapa buku baru , baju baru ( karena aku yang paksa dia beli dulu ) , dan menghabiskan sisa hari dengan menonton film di bioskop . Film yang kami tonton berjudul Family Resemble : Tight Bound , mengingatkanku pada memori masa kecilku . Setelah kami kembali ke markas , aku terus-terusan saja kepikiran tentang film tersebut . Bagaimana caranya si mc bisa bertemu kembali dengan orangtua nya yang sudah lama menghilang selama 20 tahun ? pikirku.
( n.b FAAKKKKKKK YANG PENTING BERES , UDAH SEMINGGU INII WOEEE )
( maaf gaje , saia lagi diterpa mood ancur )
KAMU SEDANG MEMBACA
Abominable Soul-fighter : this isn't all about bad soul !
General Fictionseorang gadis SMA yang bekerja sebagai agen pembasmi roh jahat rahasia, tidak pernah merasakan kasih sayang dari orangtua kandung . Ia pun bertekad untuk menemukan ayah kandungnya ! Namun , bos sekaligus penyokong dana sekolahnya , sama persis seper...