PROLOG

483 31 7
                                    

Selamat menikmati:)

Cerita pertama aku yang menggunakan tokoh Un1ty. Fyi Un1ty adalah boy grup asli indonesia yang di juluki boyben berkedok pelawak, awalanya 8 orang hingga kini hanya tinggal 6:(

Cerita ini real karangan aku sendiri ya tidak ada kaitan kisah nyata para membernya, semoga kalian suka and enjoy!!

Vote komen dong youn1t hehehe
Bantu shere yaa



****



"Shandy. Sebagai anak tertua kamu harus bisa menjadi abang yang tidak hanya baik tapi juga abang yang harus menjadi contoh untuk adik-adik kamu."

"Jangan pernah sedikit pun kamu bersikap kasar kepada lima adikmu, ya, Shandy."

Laki-laki berambut sedikit gondrong itu mengangguk patuh mendengatkan pesan dari kedua orangtuanya.

"Mama sama Papa perginya tidak lama, kamu bisa 'kan jaga adik-adik kamu?" tanya wanita cantik yang mengelus lembut pipi Shandy.

Shandy mengangguk. "Sen bisa kok ma, jaga adek-adek. Sen kan jagoan!"

Wijaya terkekeh melihat tingkah putra sulungnya itu. Ia mendekat lalu mengacak-acak rambut Shandy.

"Anak pintar." ucap Wijaya.

"PAPA! MAMA!" dua anak laki-laki berseragam SD itu berlari menghampiri Shandy, Wijaya dan Hana.

"Heyy anak-anak kebanggaan Papa udah pulang hm?"

"Udah dong, Pah." jawab anak yang memiliki pipi tembem itu.

"Kata Kovel, mama sama papa mau pergi ke Belanda, ya? Aji boleh ikut gak?" tanya lelaki dengan gigi kelinci itu.

"Aji sama Fiki tinggal di rumah aja ya sama abang-abang. Nanti mama sama papa beliin Aji bola basket deh." sahut Wijaya kepada Aji.

"Emm kalo Fiki mau apa? Nanti mama beliin." lanjut Hana bertanya kepada bungsunya.

"Fiki mau di beliin helikopter, ma, pah." sahut anak laki-laki itu antusias.

Hana dan Wijaya kompak mengangguk lalu menampilkan posisi hormat kepada kedua putranya itu.

"Siap, permintaan di terima." jawab mereka.

"Oh yahh Fenly, Zwei sama Gilang mana?" tanya Hana.

"KITA DATANG!!"

Baru saja Hana menanyakan tiba-tiba tiga anak laki-laki sudah tiba di hadapan mereka. Dia adalah Gilang, Fenly dan Zweitson.

"Mama sama Papa jadi pergi hari ini?" tanya Fenly sembari melepas tas ransel miliknya.

Hana dan Wijaya kompak mengangguk.

"Ini bentar lagi mama sama papa mau ke bandara. Kalian baik-baik ya dirumah jangan nakal, nurut sama bibi, mba, sama Bang Sen juga." sahut Hana kepada enam putranya itu.

"Mama sama papa hati-hati, ya disana. Kalau ada apa-apa segera hubungi Gilang atau Shandy." kata Gilang kepada kedua orangtuanya.

ABOUT BROTHER'S || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang