Happy reading
*****
Pagi menjelang memancarkan sinar matahari yang cahayanya menembus sela-sela jendela kamar.
Seorang laki-laki yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan kaos polos biasa serta celana jeans selutut dan jangan lupakan rambutnya yang basah menambah tingkat ketampanannya.
Ia berjalan mendekati kasur menghampiri seorang laki-laki yang tampannya hampir sama dengan dirinya masih terlelap di balik selimut tebal.
Lagi dan lagi Fenly harus membangunkan Shandy yang tidurnya seperti mati itu.
"Kak Shandy... " dengan lembut Fenly membangunkan kakak sulungnya itu.
"Kak Shandy bangun yuk." ucap Fenly sambil menyingkap selimut yang menutupi wajah Shandy.
"Ish... Kak Shandy!" seru Fenly lagi. Kali ini ia mulai kesal.
Perlahan Shandy menggeliat pelan lalu membuka sebelah matanya menatap Fenly sedangkan Fenly yang di tatap masih berusaha keras agar abangnya itu terbangun sepenuhnya.
"Kak bangun udah pagi tau." omel Fenly.
Tampak Shandy menggeliat lalu menyingkap selimut yang menutupi wajahnya.
"Umm... Iya ini Kak Shan bangun." jawab Shandy parau khas bangun tidur.
Fenly menatapnya lalu berdecak kesal.
"Bangun apaan matanya masih merem itu." gerutu Fenly.
Shandy mengarahkan wajahnya ke arah Fenly dengan keadaan masih stay rebahan dengan mata yang satu terbuka satunya terpejam.
"Ini ini kak Shan buka mata."
"Ishh... Yang satu masih merem itu kak."
Shandy pasrah ketika dirinya yang masih setengah sadar itu harus bangun sepenuhnya karena kebawelan Fenly. Ia buka kedua matanya lebar-lebar menatap wajah Fenly sangat dekat.
"Cerewet!" celetuk Shandy.
Melihat Shandy yang melotot di depannya Fenly menghela napas kemudian memasang wajah datar.
"Ya udah sih kak biasa aja gak usah di pelototin." sentak Fenly menggaruk tengkuknya.
"Sebagai bukti kak Shan udah bangun. Kalau gak gini Fen bawel mulu." celetuk Shandy sembari mengacak gemas rambut adiknya itu.
Fenly menepis tangan laki-laki itu di kepalanya. Ia bangkit berdiri lalu memandangan dengan tatapan tajam kearah Shandy.
"Fen mau bangunin Aji dulu. Kak Shan jangan tidur lagi! Awas! " ancam Fenly dengan tatapan tajam.
Shandy hanya menghembuskan napas panjang.
"Iya bawel banget sih. Pacar kak Shan aja gak sebawel Fenly." celetuknya.
Fenly melotot menjurus kearah Shandy. Dengan tatapan itu membuat Shandy tersenyum kuda. Seharusnya dia ingat kalau Fenly sangat tidak suka di banding-bandingkan apalagi dengan pacar Shandy.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT BROTHER'S || UN1TY
Teen FictionTentang enam anak laki-laki yang ditinggalkan kedua orangtuanya. Merekalah sang pewaris itu! Ini cerita tentang bagaimana cara kalian terbebas dari rasa trauma. Pernah rasa terluka? Ditinggalkan bahkan di kecewakan, semua itu membuat mereka terjebak...