Kalender Antariksa [✓]

𝕶𝖆𝖑𝖊𝖓𝖉𝖊𝖗 𝕬𝖓𝖙𝖆𝖗𝖎𝖐𝖘𝖆⁴

Hari segera berganti.

Siang disebut ketika Bumi memiliki sedikit cahaya yang menembus melalui kabut. Dan malam terpanggil ketika cahaya itu hilang digantikan gelap yang membutakan mata.

Sesampainya di dalam pesawat, tak lantas membuat mereka langsung beristirahat. Karena kondisi keamanan Bumi harus dipastikan kembali.

"Jeremian, periksa apakah daratan ini masih aman atau tidak untuk ditempati. Mikhail bantu dia dan laporkan hasilnya padaku segera" titah Eugine.

"Baik Yang Mulia, segera kami laksanakan"

Pengecekan dilakukan untuk mengetahui skala getaran Bumi pada dataran yang kini mereka pijaki. Prosedur ini di lakukan untuk meminimalisir bencana yang datang ketika mereka sedang tidak terjaga.

"Yang Mulia, hasil menjelaskan bahwa getaran Bumi ada pada ukuran satu Skala Mercalli. Artinya, tempat ini aman untuk kita tinggali sementara waktu" tutur Mikhail.

Bumi mereka sedang sakit, tidak ada yang tau kapan ia akan berulah. Entah letusan gunung aktif yang lahar dan debu vulkanik nya berkali lipat lebih bahaya atau pergeseran lempengan Bumi yang banyak menyebabkan tenggelam nya pulau-pulau kecil.

Akhirnya setelah memastikan bahwa lingkungan aman, mereka kembali ke ruang pribadi nya masing-masing.

Detik terus berlanjut, tak habis pikir mereka lupa bahwa ada satu yang tertinggal.

𖣐𖣐𖣐

Memutuskan untuk kembali meneliti ranting kuno, Arthur memilih menukar waktu istirahatnya demi menjelajahi histori.

Sedari tadi mencoba, hanya rasa pening yang di dapat. Peluh sudah menetes dan wajahnya yang putih kian memucat.

Batas tiga detik waktu yang bisa dia jelajahi sejak awal, sulit untuk di tembus. Namun Arthur tetap bertekad, karena kelancaran misi juga sangat bergantung pada ranting kuno ini.

"Urgh! bisa, ayo bisa Arthur"

Mengenggam ranting sambil bertahan dari rasa pusingnya, empat detik berlalu dan kesadaran Arthur kian menipis. Sedikit lagi tubuh nya akan terjatuh.