⁰⁴. Askaliam

153 62 52
                                    

HAPPY READING!!

Askaliam berdiri disamping panggung sambil bersama guru menunggu acara mulai. Acara pertama pada malam hari ini adalah bernyanyi dengan partner yang sudah ditentukan dari sekolah. Terlihat seorang gadis bersama beberapa guru mendatangi Askaliam, gadis bergaun putih dengan rambut yang hanya di jedai itu terlihat sangat anggun. Entah mengapa Askaliam sangat berharap bahwa gadis itu adalah partner bernyanyi dirinya malam ini. Gadis itu melemparkan senyuman dan tatapan manisnya kepada Askaliam yang membuat Askaliam sedikit salah tingkah.

"Aska, ini Zeallyn, partner bernyanyi kamu," kata bu Nina, guru di sekolah Trisatya.

"Hai Zeallyn, kenalin gue Askaliam,"

"Gue Zeallyn, salam kenal ya!" jawab gadis itu yang ternyata bernama Zeallyn.

Askaliam tak henti henti mencuri pandang kepada gadis yang sedang mengobrol dengan guru guru tersebut, dapat dilihat Zeallyn adalah sosok gadis yang ramah. Tak lama kemudian mereka di datangi oleh seorang guru yang memerintah mereka tampil di atas panggung. Askaliam dengan jantung yang berdebar memberanikan diri mendekati Zeallyn dan mengajaknya bernyanyi.

Setelah kedua orang itu berada di atas panggung, terdengar suara sorakan gembira yang berasal dari murid murid yang lainnya.

Mereka bernyanyi sambil berdansa di atas panggung, suara mereka yang terdengar sangat bagus membuat lebih enak di dengarkan dengan suara khas masing masing itu membuat penonton ikut bernyanyi sambil bersorak gembira hingga selesai.

Askaliam dan Zeallyn yang terlihat begitu cocok dimat beberapa orang, tetapi ada juga yang tidak menyukai Askaliam bersam orang lain padahal dirinya bukan siapa siapa, bahkan Askaliam pun tidak mengenalnya. Setelah bernyanyi Askaliam ingin memberikan segelas minum untuk Zeallyn dan juga memberikan sarung tangan.

"Eh, ini apa?" tanya Zeallyn yang terkejut.

"Buat lo," kata Askaliam sambil menyodorkan minuman dan sarung tangan.

"Nggak usah repot-repot, Liam. Gue bisa ambil sendiri, ini buat lo saja," tolak Zeallyn dengan sopan.

"Nggak. Gue udah minum, nih terima." Askaliam menarik tangan Zeallyn untuk menerimanya lalu pergi. Zeallyn yang masih terdiam sambil melihat pemberian cowok itu.

Sementara saat ini Askaliam sedang bersama teman temannya di luar ruangan tersebut. Mengobrolkan sambil tertawa bersama sama sambil menunggu acara selanjutnya di mulai. Banyak teman temannya yang membawa bawa sang gadis tadi di pembicaraan mereka, Askaliam yang mendengarkan itu cukup diam tanpa memberi respon. Askaliam hanya berfokus pada jalanan di depannya itu, karena dirinya merasa cukup bosan, ia memutuskan untuk kembali masuk kedalam ruangan.

Saat dirinya masuk ternyata acara selanjutnya akan di mulai kembali, Askaliam memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar untuk merapikan pakaiannya. Dirinya berdiri didepan kaca lalu merapikan rambut dan pakainnya. Sewaktu dirinya keluar dari toilet, tak sengaja dirinya menabrak seorang gadis dengan wajah yang panik sambil memengang ponselnya.

"Eh sorry, gue buru buru," ucap gadis tersebut yang tak lain adalah Zeallyn. Terlihat gadis itu sedang di telepon oleh seseorang.

"Lo mau kemana?" Tak sempat menjawab gadis itu sudah berlari ke ujung ruangan tersebut lalu mengangkat teleponnya.

"Dih, bukannya di jawab, malah di tinggal pergi aja."

Askaliam yang malas mencampuri urusan orang jika tidak penting itu pun berjalan keruangan utama, tampak para pelayan yang sudah di pekerjakan untuk menyiapkan hidangan makan malam itu. Acara makan malam di mulai, tetapi Askaliam hanya duduk seorang diri di salah satu meja nomor 56 itu. Terdapat beberapa gadis yang menawarkan diri untuk menjadi teman makanan malam itu, hanya saja Askaliam menolaknya.

Tampak seorang gadis yang baru saja keluar dari ruangan toilet dengan mata yang sedikit merah seperti sehabis menangis. Awalnya Askaliam tidak memperdulikan gadis tersebut, namun lama kelamaan Askaliam sedikt kasihan kepada gadis tersebut yang sepertinya sedang mencari meja kosong untuk di dudukinya, tetapi tidak menemukannya.

Askaliam bangkit dari duduknya dan menemuinya gadis tersebut lalu menariknya ke arah meja makannya, gadis itu yang masih bingung dan terkejut itupun hanya diam saja. "Lo makan sama gue!"

"Nggak usah, gue nggak makan aja," tolaknya.

"Nggak usah banyak gaya, disini nggak ada meja kosong lagi jadi sama gue aja," ucap Askaliam.

"Ih, yaudah gue tinggal makan dirumah saja," kata gadis itu yang ternyata adalah Zeallyn.

"Bergerak satu langkah, habis lo!" ancamnya.

"Lo kira gue takut? Nggak lah," jawab Zeallyn sambil tertawa.

"Udah deh, lo sama gue aja!"

"Iya deh iya." Putus Zeallyn.

Selama makan malam itu berlangsung, dapat di lihat antara Askaliam dan Zeallyn tak ada mengeluarkan suara sedikit pun, tak seperti yang lain tampak begitu berisik dan heboh.

Tak lama kemudian Askaliam menengur Zeallyn yang sedari tampak memerhatikan pintu masuk acara tersebut. "Nggak perlu ngelihatin kesana mulu, aman ada temen gue yang jaga." Zeallyn hanya menganggukan kepalanya.

Untuk mempersingkat waktu, tak lama selesai makan malam acara selanjutnya langsung di mulai, yaitu berdansa bersama. Semua orang sudah mendapatkan pasangannya masing masing, sedangkan Zeallyn entah pergi kemana. Askaliam hanya tersenyum sambil melipat tangannya didepan dada melihat teman temannya yang tampak asik.

"Mau dansa sama gue?" tanya Zeallyn yang tiba tiba berada disampinngnya.

Tak menjawab Askaliam langsung menarik Zeallyn ke tengah tengah sambil berdansa, terlihat Zeallyn begitu hebat berdansa, di tambah dengan Askaliam yang mampu menandingi Zeallyn yang membuat dansa tersebut tampak begitu indah. Suara sorakan dan tepukan tangan lagi lagi di berikan kepada dua manusia tersebut, hingga ada yang memotret dan merekam mereka berdua.

Sepanjang dansa tersebut Askaliam tak luput dari senyuman manisnya sambil terus menatap gadis didepannya, dari binar matanya terlihat bahwa dirinya sangat bahagia kini, hal baru yang dirinya rasakan setelah bertahun tahun mati rasa.

Senyuman terlukis di wajah indah mereka berdua, dansa di iringi dengan alunan musik yang indah menambah kesan spesial untuk mereka berdua, ditambah dengan gaun dan kemeja yang tampak cocok.

Entah takdir atau hanya kebetulan mereka di pertemukan di waktu yang pas untuk pertama kali yang indah.

"Zeallyn, lo cantik!" Kata yang tak sengaja Askaliam ucap untuk gadis di depannya itu, Zeallyn tampak sedikit terkejut mendengar ucapan Askaliam, membuat sang gadis lebih melebarkan senyumannya dengan pipi yang tampak merah.

"Lo juga ganteng, Liam." Sambil berdansa.

Saat sedang berdansa, tiba tiba dari luar terdengar suara keributan yang membuat para murid berlari melihatnya, begitupun dengan Askaliam dan Zeallyn. Mereka berdua lebih dulu menerobos ke depan untuk melihat siapa yang membuat keributan.

Tenyata terdapat beberapa orang dengan motornya yang mencoba membuat rusuh acara tersebut, dengan cepat anggota Argeonza berlari dan memaksa untuk menghentikan keributan tersebut. Askaliam hanya memperhatikan di paling depan kerumunan tersebut, begitu pun Zeallyn. Murid murid lain tampak takut dan khawatir melihat apa yang terjadi, tetapi Askaliam sendiri berusaha menenangkan teman temannya.

Saat Askaliam ingin maju memberi pelajaran tiba tiba dirinya di cegah oleh Zeallyn. "Lo nggak perlu maju, gue tau siapa mereka." Zeallyn dengan percaya diri, dan Askaliam yang bingung hanya mengikuti arahan cewek tersebut.

⋆。゚☁︎。⋆。 ゚☾ ゚。⋆

- to be continued -

jangan lupa vote and comment yaa.

ASKALIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang