⁰⁶. Askaliam

81 28 50
                                    

Happy reading bb💐

Hari sudah larut malam, semua orang yang berada di acara prom night satu persatu sudah meninggalkan tempat tersebut, hanya tersisa beberapa orang termasuk Zeallyn dan Askaliam beserta teman temannya. Saat ini Zeallyn sedang mengobati luka yang di wajah Askaliam dengan sangat lembut.

"Askaa?" panggil Zeallyn.

"Kenapa?" tanya Askaliam sambil menoleh ke arah Zeallyn yang berada tepat di sampingnya yang membuat jarak wajah mereka berdua terlalu dekat.

"Eh! Anu, gue minta maaf banget ya soal tadi, gara gara gue semuanya hancur, lo sebagai ketua osis pasti bakalan di tegur sama kepala sekolah lo, dan yang lebih parahnya lo sampai begini," katanya dengan gugup.

"Nggak masalah buat gue." Jawab Askaliam lalu beranjak pergi dari duduknya berjalan ke arah toilet meninggalkan Zeallyn bersama teman temannya yang lain.

Beberapa menit Askaliam tak kunjung kembali dari toilet, Zeallyn pun memutuskan untuk pulang karena sudah cukup lelah. Zeallyn bangkit dari duduknya membereskan barang barangnya lalu berpamitan kepada Nakula dan Galen yang berada ditempat itu.

"Gue balik dulu ya, titip salam buat Aska," pamitnya kepada teman teman Askaliam.

"Mau di anterin nggak? Soalnya lo cewe, nggak baik pulang malam sendirian," jawab Galen.

"Makasih banyak tawarannya, tapi gue bisa pulang sendiri kok. Titip salam buat Aska." Zeallyn pun berjalan meninggalkan gedung tersebut lalu berjalan ke arah parkiran. Galen mengantarkan Zeallyn hingga di pintu gedung lalu memperhatikan Zeallyn sampai tak terlihat lagi karena membawa kendaraan dengan laju lumayan kencang.

Tak lama kemudian Askaliam kembali dari toilet dengan rambut yang basah dan pakaian yang terlihat ikut basah seperti habis mengguyurkan kepalanya. Raut wajah lelaki itu terlihat bingung sambil melihat sekeliling tempat itu. Askaliam menaikkan alisnya seperti isyarat bertanya, Galen dan Nakula yang sudah terbiasa melihat Askaliam seperti itupun paham.

"Oh cewe itu, udah balik dia," kata Galen.

"Pulang sama siapa?" tanya Askaliam sambil berjalan ke mendekati teman temannya.

"Sendirian," sambung Nakula.

Askaliam yang mendengarnya pun langsung terkejut. Seorang perempuan di biarkan pulang sendirian tengah malam begini dengan keadaan tidak baik-baik saja.

Teman temannya yang mengerti pun langsung menjelaskan bahwa sebenarnya perempuan itu sendiri yang menolak ajakan Galen untuk mengantarkannya pulang. Askaliam yang mendengarnya mengangguk paham, di lihat lihat Zeallyn adalah sosok perempuan yang berani untuk melakukan sesuatu sendirian.

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 malam, mereka semua beranjak pergi dari gedung tersebut untuk kembali ke rumah masing-masing. Melihat kondisi Askaliam yang penuh dengan lebam, Galen berinisiatif untuk mengantarkan Askaliam pulang, tetapi Askaliam menolak tawarannya tersebut.

"Emang gue selemah yang lo pikir, Gal," kata Askaliam sambil tertawa.

"Ya, mana tau lo nggak kuat."

Askaliam, Galen, Nakula dan beserta beberapa teman temannya yang lain pun mengendarai kendaraan kearah rumah masing masing.

∞∞∞∞∞

Sesampainya di depan rumah, Askaliam melihat rumahnya sudah sepi yang berarti semua sudah lelap di alam mimpi, untung saja dirinya menyimpan kunci pagar rumahnya. Askaliam memasukkan kendaraannya kedalam garasi lalu berjalan ke arah rumahnya.

Setelah masuk ke dalam rumah, dirinya duduk bersandar di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Aska, kamu sudah pulang sayang?" Suara Meliana tiba tiba terdengar dari tangga.

ASKALIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang