1.

30 3 2
                                    

Senin 10 oktober 2021

Tok tok..

ketukan dari balik pintu kamar Kai yang membuat dia terbangun dari tidur nya

"Kai, bangun sayang" terdengar suara wanita dari luar sana.

Kai segera membuka pintu dan mendapati sang ibunda di depan pintu dengan napan berisikan roti tawar dengan slai stroberi dan susu di atas nya.

"Anak bunda baru bangun, mandi dulu sana nanti di makan ya sarapan nya bunda taro di atas meja" sang bunda langsung menaruh napan di atas meja belajar Kai.

setelah meletakkan napan itu Irana bunda dari anak semata wayang, yang sangat manja itu melirik kepada anak nya yang masih berdiri di dekat pintu kamar.

"Kai, kamu ngapain masih di situ mandi sana" suruh irana dengan nada yang sangat lembut.

Tak ada jawaban, kai tiba tiba menoleh ke arah bunda nya dengan sorot mata tajam.

"Loh nak, kamu kenapa" Irana mendekat ke arah Kai tapi tak kunjung mendapat jawaban.

Irana memegang tangan anak nya, yang terasa sangat dingin, irana sontak kaget merasakan getaran tubuh anak nya yang begitu hebat.

"PERGI !!" Kai berteriak ke arah bunda nya, dengan suara yang sangat berat, tapi itu bukan suara kai, tangan anak itu menunjuk ke arah pintu menyuruh yang bunda ke luar kamar.

Irana terkejut, tapi ia paham karna ini sudah terbiasa terjadi.

Irana pergi lalu memanggil suami nya Bram untuk menenangkan anak nya itu.

Irana berlari secepat mungkin menuruni tangga, dan mendapati bram sedang duduk di meja makan.

"Mas, kai Mulai lagi" Irana berteriak dari tangga.

"Mulai apa sih bunda, coba sini duduk di samping ayah, ini masih pagi loh, bunda panik banget, lebay deh kalo kata Kai mah" ucap bram bercanda.

"Kamu ini, aku gk bercanda, Kai kesurupan lagi mas" Irana sangat panik karena takut sang anak kenapa napa.

"Kesurupan?, emang Kai bisa kesurupan ya, orang setan nya dia" ucap Bram yang membuat wajah irana semakin panas seolah ingin sekali menonjok wajah pria yang ada di hadapan nya ini.

Irana tanpa basa basi menarik tangan bram dan membawa nya ke kamar Kai.

Mereka mendapati Kai sudah terbaring di lantai dengan goresan luka di tangan nya, seperti nya itu di buat oleh kai dengan kaca lemari yang ia pecahkan.

Irana memandangi putra nya, dan memeluk tubuh dingin cowok itu, irana melirik lengan putra nya yang tergores kaca, yang betuliskan "MATI"
Irana sontak kaget dan melepas putra nya di lantai, Irana berlari ke belakang punggu bram

Bram membulatkan mata nya melihat goresan itu.

Bram segera mengangkat putra nya ke kasur.
Dan segera menelfon dokter pribadi nya.

****

"Pah, kalo Kai gini terus bunda takut Kai kenapa napa" tubuh Iriana bergetar ketakutan, dan air mata yang terus bercucuran.

"Ga usah khawatir mah, Kai anak kuat, Kai pasti bisa lewatin ini semua, kita bantu doa ya mah" Bram menenangkan istrinya.

Mata bram dan Iriana menoleh ke arah tangga melihat dokter datang dengan membawa ransel samping perlengkapan nya.

"Gimana Keadaan kai dok?" Tanya bram.

Dokter duduk di sofa di ruang tapi di depan Bram dan Iriana.

"Dia baik baik saja om, dan luka di tangan nya sudah saya perban, itu akan segera sembuh" jawab sang dokter.

Dokter sudah tidak bertanya lagi kenapa dia bisa seperti sekarang ini, karena dia sudah biasa menjadi dokter pribadi Kai, hampir setiap seminggu sekali kai pasti kesurupan, dan melukai tubuh nya, dan tak heran juga jika kai Melakukan kekerasan pada siapapun yang yang berusaha membuat dia berhenti.

Dokter cantik dan muda ini keluar dari rumah itu setelah berpamitan dengan Bram dan Iriana.

Dokter ini bernama Dr.Yemima Gajalea Devanka, yang biasa di panggil Gajalea seorang dokter dari rumah sakit ternama di daerah jakarta pusat, dokter cantik, dan muda berumur 21 tahun.

Bukan hanya sekedar menjadi dokter pribadi, dia juga sahabat Kai dari sejak masih kecil, jadi tanpa di bayar atau di suruh pun ketika Kai terluka dia selalu Siap.

****

Gajalea kini berada di dalam mobil menuju jalan pulang.

Menikmati pagi hari super sibuk nya hari ini  kegiatan menyetir Gajalea terhenti ketika kejadian di depan mata nya terjadi.

Brakk...

Gajalea kaget melihat pemandangan di depan nya.

Terlihat darah yang mulai mengalir di jalanan, karena seorang anak bersepeda ter tabrak oleh seorang pria ber sepeda motor.

Gajalea membulatkan mata nya melihat anak itu ternyata masih hidup, dari dalam mobil terlihat anak itu berusaha  mengangkat tangan nya meminta pertolongan

Gajalea segera keluar dari mobil dan berusaha membawa anak itu ke dalam mobil nya.

Kai Aldenara Dirgantara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang