chapter three

443 23 0
                                    

Pagi dini hari,jeno terbangun dengan tubuh yang keram, bagaimana tidak ia tidur dengan kondisi duduk di samping anaknya,ya ia semalaman
Duduk di samping anak nya dengan tatapan sendu,ia masih merasa bersalah bagaimana ia tak sadar jika anaknya ini ternyata sering dipukuli dengan wanita iblis tak tau diri itu
Walaupun ia sudah mati mengenaskan tapi tetap saja jeno masih sangat dendam pada iblis itu

.......

Dilain sisi

Disebuah kamar namja manis  dengan perpaduan warna kalem ,dan aroma vanila yang menenangkan,membuat siapa pun akan merasa nyaman

Disebuah kamar namja manis  dengan perpaduan warna kalem ,dan aroma vanila yang menenangkan,membuat siapa pun akan merasa nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nana hei bangun sayang,apakah Nana tidak ke RS hari ini"lerai sang ibu dengan nada yang begitu lembut

Bukannya bangun sang anak hanya memeluk tangannya dan melanjutkan tidurnya.

Hei sayang ayoo bangun bunda sudah siapkan makanan untuk Nana,ayoo Nana"sang bunda berusaha membangun kan tubuh ramping anak nya yang sedang memeluk tangan nya itu.

Uhh iya iya ini Nana bangun kok"

Bangun dari mana itu matanya masih pejam kok,ayo dong sayang bangun yaa"

Ummh iya bunda nana ingin mandi dulu"jawab sang anak yang berjalan ke arah kamar mandi dengan sempoyongan,sebelum itu ia mengecup pipi bunda nya itu

"Baiklah kalau begitu bunda tunggu Nana di bawah ya"

IYA BUNDA " teriak Nana dari dalam kamar mandi

Win win terkekeh melihat tingkah anaknya itu,sungguh menggemaskan

.....

PAGI AYAH,PAGI INJUN,PAGI BUNDA

Astaga Nana apa kau pikir kita dihutan , hingga kau berteriak sekeras itu,telinga ku akan sakit jika kau terus berteriak seperti itu setiap pagi" ujar sang kakak yg bedanya hanya 5 menit darinya, yaa mereka anak kembar dari pasangan yuwin

Heheheh" cengir jaemin

Maafkan aku,lagi pula rumah ini sangat besar jadi aku harus berteriak
Sekeras mungkin agar kalian mendengar nya"sela nya lagi

Yasudah kalian jangan bertengkar,ayah lebih muak lagi mendengar kalian berdua berdebat" lerai sang ayah yang sudah duduk di meja sedari tadi

Eh Nana sudah turun,baik lah ayo kita sarapan"ucap sang bunda
Nana duduk di sebelah kembaran nya itu, dengan ayah dan bundanya di hadapan nya

Setelah makan mereka berpamitan kepada sang bunda

Sayang kakak  pergi ke kantor dulu nee"ucap sang suami

Ah iya kak, apakah Nana ingin diantar oleh ayah sayang" tanya sang bunda

Tidak,hari ini Nana akan berangkat dengan kak ujin bunda" jawab anak itu dengan nada yang gembira

Baiklah kalau begitu ayah pergi dulu"

Hati hati kak"

Iya sayang"tak lupa yuta mengecup seluruh wajah istrinya

Uhh dasar bucinnn"lirih jaemin hampir tak terdengar

Tak beberapa lama dari itu sebuah mobil mewah datang di depan mansion keluarga na ,ya tak lain tak bukan itu adalah..

Ujinnn,Nana sudah menunggu ujin dari tadi ayo kita berangkat ujin"

Baiklah, Tante aku pergi dulu ya"

Ah hati hati kalian berdua nee"

Iya Tan"
Dahh bunda nana pergi dulu"
Hahaha iya sayang"

Tak lama mobil mewah itu keluar dari perkalangan mansion keluarga na

Renjun apa jadwal mu hari ini sayang"

Aku hari ini akan pergi untuk mengurus cabang cafe Bun "

Sekarang "

Iya bun kalau begitu injun pamit dulu"

Ah baiklah hati hati sayang"

Iya bun dahhh"

.....

Rumah sakit

Ujin dimana Nana akan bertemu dengan tuan jeno"

Nana tunggu saja diruangan ujin nee?

Baiklah, emang ujin mau kemana"

Ujin harus memeriksa anak yang akan kau bantu terapi nanti"

Baiklah ujin,Nana tunggu disana yaa"
Ucapnya sambil berjalan dengan sedikit berlari menuju ruang yang di maksud ujin nya

Uhhh menggemaskan sekali kau na"

.....

Clek..

Permisi tuan jeno"

Ya ada apa"

Maaf tuan dokter terapinya sudah ada
Apakah kau ingin menemui nya sekarang?

Antarkan aku pada nya"ucap jeno

Baiklah tuan ikuti aku"



Bersambung...


Gays aku mau nanya dong, sebenarnya judul sama isi chapter nya itu sama nggak sih?
Dokter psikolog itu dokter terapi nggak sih?serius nanyak ini

Jangan lupa vote biar aku makin semangat buat up nya
Makasih yang udah baca cerita aku,makasih banyak


psikolog Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang