ɴɪɴᴇ

1.8K 155 3
                                    

Tubuh itu menggeliat dalam dekapan perlahan maniknya terbuka begitu lebar kala sadar seseorang yang ia hindari mendekapnya semalaman.

Dan ketika mereka saling menatap dengan gerakan refleks Jungkook menendang Taehyung hingga jatuh dari ranjang dan menimbulkan suara.

"Sshit."

"K-kenapa kau berada disini?!"

Taehyung meringis kesakitan karna kepalanya terantuk lantai.

"Aku menjaga mu semalaman tahu!"Ucapnya lalu bangkit dan duduk di pinggir ranjang sambil menyentuh dahi Jungkook dengan punggung tangannya.

Sudah turun pantas bisa mengamuk pikir Taehyung sementara Jungkook agak tersentak dengan sentuhan kecil itu.

"Syukurlah panas mu tak bertahan lama dan sudah lebih baik."

"Tae.."

Jungkook ragu dengan ingatannya ia takut salah orang dengan nama yang sama persis.

Dan takut akan sesuatu.

"Ada apa?"

"Tidak."

"Ayo keluar dan lihat apa yang bisa kau makan."

Jungkook membuntuti Taehyung berjalan sampai menabrak punggung Taehyung yang berhenti.

Seperti tuan rumah Taehyung membuka lemari pendingin dan melihat semangkuk bubur yang di buat Najung semalam terbungkus plastik wrap.

Saat Taehyung mengambil mangkuk berisi bubur itu Najung menghentikannya."Kak Taehyung buburnya jangan di makan aku bikin yang baru saja untuk Kak Cookies."

"Baiklah."

Taehyung duduk sebelah Jungkook di meja makan menyerahkan dapur kepada Najung karna ia tak pernah menyentuh peralatan dapur sekalipun.

Lalu Euntae muncul membantu Najung menyiapkan sarapan Jungkook yang ingin membantu di tolak mentah oleh kedua gadis itu sebab katanya Jungkook masih lemas.

"Kak Taehyung kau tidak punya jadwal kah?"

"Ada."

"Oh ku pikir kau pengangguran walau tittle mu penyanyi terkenal."Euntae tertawa menggoda yang ditatap datar Taehyung.

"Diam."

Euntae semakin tertawa seraya jalan mengambil ponselnya yang terdengar samar berbunyi beberapa kali di kamar Najung.

"Halo Kak Seokjin?"

"Akhirnya.. kamu di mana Euntae?"

"Aku di rumah teman ku Najung adiknya Kak Jungkook ada apa?"

"Euntae ada Taehyung di sana?"Suara Seokjin terdengar gemetar.

"Iya, ada kak Taehyung juga.."

"Euntae.. Ayah kecelakaan dan.. dan Ayah telah tiada Kakak di kabari Bunda yang menuju Korea bersama jasad Ayah.."

Tangan gadis Kim tremor berita mengejutkan itu membuatnya kehilangan akal, Euntae menangis sejadinya.

"Euntae kenapa?"Najung panik melihat temannya menangis.

"Ayah.. Kak.."

"Kenapa Euntae?"

"Ayah sudah tiada Kak.. Kak Seokjin menghubungi ku mengatakan bahwa Ayah kecelakaan dan Bunda dalam perjalanan bersama jasad Ayah..."

Taehyung terdiam seperti terhantam sesuatu yang berat.

"Bersiaplah kita menemui Seokjin Hyung."

Taehyung tidak menangis ia harus terlihat kuat untuk adik perempuan dan Bundanya.

Ketika akan pergi Jungkook mencekal tangan Taehyung."Aku ikut."

"Tetap di rumah."

Namun Jungkook menggeleng."Aku harus membantu Seokjin Hyung sebagai sekretaris dan aku memaksa."Ujar Jungkook tak mau kalah.

* * *

Bertemu dengan Seokjin di kantor lalu mereka berkumpul di rumah keluarga Kim, Jungkook berkutat dengan laptop untuk menyusun kembali jadwal Seokjin.

Sementara ketiga bersaudara itu hanya diam keheningan menemani cuma suara ketikan dari laptop yang terdengar.

"Sebisa mungkin jangan ada media yang meliput di lokasi rumah duka aku ingin privasi untuk Ayah."Ujar Seokjin.

"Dan rumor sampah mu itu sudah di bantah dan di hapus oleh Agensi Genius."

"Ya."

Bukan maksud menguping tapi Jungkook mendengar jelas percakapannya jadi ia tak salah jika sekarang sedikit senang karna ya tahu sendiri.

"Kapan Bunda mendarat di bandara Kak Seokjin?"

"Tiga jam lagi dan langsung menuju rumah duka."

Yang Jungkook rasakan kini mual padahal saat sarapan ia makan sedikit.

Ku mohon jangan rewel dulu, bertahanlah..

Kenyataannya Jungkook berucap dalam hati mencoba berkompromi dengan sesuatu yang ada di dalam perut tepatnya rahimnya.

Benar ia sudah mengetahui bahwa ia tengah mengandung dua hari lalu sebelum ia mual parah di kantor dan Seokjin menyuruhnya pulang di temani Taehyung.

Entah bagaimana memberitahu akan hal itu kepada Taehyung, Jungkook takut.

Entah bagaimana memberitahu akan hal itu kepada Taehyung, Jungkook takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya td pagi dapat notif palsu.

Anti - V.. But -Taekook-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang