Anti - V.. But -Taekook-

ᴛʜɪʀᴛᴇᴇɴ

Ketika perasaan saling menerima serta nyaman dengan empunya maka tak ada ketakutan yang menjalar setiap waktu.

Kim Taehyung itu seorang penyanyi dan ia memiliki penggemar yang meminatinya kendati ia membuat keputusan untuk mempublikasikan hubungannya bersama Jungkook saat kini usia kandungan Jungkook memasuki bulan ke tujuh.

Sebagian mungkin kecewa dan sebagiannya lagi menerima fakta bahwa Kim Taehyung memiliki pasangan dan segera menjadi seorang Ayah.

Taehyung berterima kasih dan menghargai penggemar yang selama ini menemani di sisinya.

Artikel tentang kehiatusannya pun di unggah oleh agensi dengan persetujuan kedua pihak.

Fokus Taehyung kini berada pada Jungkook yang perutnya membesar dan sering mengeluh susah gerak.

Ah! Tentang Tae dan Jungkookie kecil itu sudah terungkap, Jungkook akhirnya memberanikan diri untuk bicara lalu bertanya kepada Taehyung apakah mengingat namanya di suatu tempat.

"Tentu saja aku mengingat bagaimana dulu bocah kelebihan berat badan yang memakai kacamata itu di dekati oleh Jungkookie kecil lalu menjadi teman."

"Ku pikir kau sudah lupa janji mu.."

"Mana mungkin aku melupakan Jungkookie."Taehyung gemas mencubit hidung Jungkook yang mengaduh.

"Sejak kapan?"

"Sejak sex kedua kita sebelum kecil hadir."Ia terkekeh melihat pipi gembul Jungkook bersemu.

"A-aku lapar jangan menatap ku begitu!"

Bukannya mendengarkan Taehyung menggoda Jungkook lebih menyebabkan empu salah tingkah.

"Mau makan apa hm?"

"Buatan Bunda.. kecil mau.."

"Oke kita keluar kamar."

Pria Kim membeli sebuah rumah untuk di tinggali semua keluarganya kecuali Seokjin yang tinggal terpisah bersama suaminya.

"Bunda."

Wanita yang tengah menonton televisi di ruang tengah pun menoleh mendengar suara putranya.

"Taehyung, Jungkookie."

"Bunda~"

"Ada apa Jungkookie?"Bunda tersenyum gemas pada lelaki yang tengah mengandung cucunya.

"Aku mau sesuatu buatan Bunda apapun akan ku makan!"

"Baiklah segera Bunda buatkan sekalian untuk kedua adik kalian."

Lekas Bunda ke dapur diintili oleh Jungkook.

"Boleh ku bantu Bun?"

"Boleh saja tapi hati hati."

"Siap!"

Keexited-an Jungkook mengundang senyum antara Taehyung dan Bunda.

"Sejak kapan Bunda tahu kalau aku anaknya Jeon Narin?"

"Saat pertama kali melihat mu Bunda sudah mengenali wajah mu tak berubah."

"Secepat itu."

"Iya, Bunda tidak menyangka Jungkookie akan mengandung anak Taehyung.. Bunda sempat terkejut tetapi senang juga karena itu Jungkookie."

* * *

Pada usia kedelapan Jungkook banyak bedrest karena gampang lelah padahal ia tidak melakukan apa apa dan banyak mendapat bantuan dari orang rumah.

Agak kesal jadinya tidak bisa bergerak leluasa kadang saking kesalnya Jungkook menangis dan membuat seisi rumah panik.

Mendekati bulan kelahiran Jungkook di landa stress dan berpikir berlebihan dengan apa yang akan terjadi kedepan mengakibatkan ia susah tidur.

"Ingin lihat kamar kecil?"

"Memang sudah selesai?"

Taehyung mengangguk seraya menggandengnya menuju kamar si kecil, kedua manik Jungkook berbinar kala memasuki kamar si kecil yang sudah rapih.

"Lucu sekali.."

"Suka?"

Jungkook mengangguk antusias kecilnya itu berjenis kelamin laki-laki ia tidak sabar menantikannya lahir ke dunia.

"Hey Jungkookie look at me."

"Humm?"

Taehyung merogoh sesuatu dalam kantong celana, box mungil berwarna putih ia buka menampilkan sepasang cincin yang membuat Jungkook terperangah.

"Jungkookie ayo menikah setelah kecil kita lahir ke dunia, aku berjanji pada mu."

Memasangkan cincin pada jari manis Jungkook lalu mengecup punggung tangannya kemudian Jungkook memasangkan cincin satunya pada jari manis Taehyung.

"I love you Jungkookie."

Ciuman tercipta dengan pangutan lembut merasakan cinta di setiap isapan bibir keduanya.

"Love you too Kim Taehyungie."Ucapnya di sela ciuman.

See u