BAB 1 dijodohkan?

4K 64 0
                                    

Pagi hari terlihat seorang wanita yang tengah duduk melamun dibalkon kamarnya.

" Kenapa bunda harus pergi secepat ini" lirih wanita itu.

Tok tok

" Balqis apa kamu gak sekolah nak?" Tanya papanya.

" Nanti aku segera turun" jawab balqis dari dalam kamarnya.

Ia pun pergi ke kamar mandi untuk bersiap kesekolah selesai mandi ia memakai seragam putih abu-abu dan jilbab putih.

Ia dari kecil dibiasakan sholat dan harus memakai jilbab oleh bundanya ia juga sudah menghafal Al-Qur'an 20 juz karena didikan bundanya dari kecil memang sangat baik.

" Sini makan dulu nak" ucap zia ibu tiri Balqis.

Ia tak menghiraukan ucapan ibu tirinya itu ia langsung duduk dan sarapan pagi.

" Papa aku mau beli tas yang sekarang lagi trend boleh ya pa" ucap kayla manja pada papa tirinya.

Balqis hanya diam walau ia sangat cemburu melihat ada orang lain yang bermanja dengan papanya.

" Iya nak tapi sarapan dulu ya" ucap papa hanif tersenyum.

Selesai makan mereka berangkat kesekolah kayla diantar oleh papanya dan Balqis lebih memilih naik motor scopy hitam yang biasa ia gunakan kesekolah.

" Nak kamu papa antar bareng kayla aja ya" ucap papa hanif.

" Aku pake motor" kata Balqis singkat.

Ia langsung berlalu pergi ke sekolah tanpa menghiraukan tawaran papanya.

" Kenapa sikap kamu jadi dingin seperti itu nak dimana balqis papa yang dulu" batin papa hanif.

Ia sedih dengan perubahan sikap putri kandungnya itu karena sejak kepergian bunda nya Balqis jadi cuek dan irit bicara.

***

" Umma abah, alzam pamit kerumah sakit dulu ya" pamit pemuda yang berusia dua puluh tiga tahun itu.

" Assalamualaikum" sambungnya.

" Iya nak waalaikumsalam" jawab orang tuanya.

Setelah ia mencium tangan kedua orangtuanya ia berlalu pergi kerumah sakit menggunakan motor sport kesayangannya.

Sesampainya di rumah sakit ia langsung disambut hangat oleh para perawat.

" Assalamualaikum dokter alzam" sapa fani asistennya sambil tersenyum.

" Waalaikumsalam" jawab alzam Dengan wajah datarnya.

"  dok ini data pasien yang harus dioperasi hari ini" ucap fani menyodorkan sebuah map.

" Makasih anda boleh pergi" ucap Alzam.

" Iya dok saya permisi" ucap fani berlalu.

Ia memang tak nyaman berada dengan perempuan yang bukan mahramnya dalam satu ruangan.

Setelah mengecek data data pasien ia menuju keruang operasi karena hari ini memang sedikit banyak yang harus dioperasi.

***

Disekolah terlihat balqis sedang duduk dikantin sendirian bukan tak ada teman namun ia memang suka sendirian dan gak mau diganggu.

" Sendirian aja gak ada yang mau berteman ya sama lo" ucap kayla mengejek.

" Kasian maya dan sari udah pindah sekolah" sambung kayla.

Maya dan sari adalah sahabat balqis sejak kelas 10 sampai 11 namun mereka pindah ke luar negeri karena ikut keluarga mereka.

" Gak usah ngatur gue lo" ucap balqis malas.

Ia sudah muak dengan saudara tirinya ini didepan papanya kelihatan sok baik dan dibelakang munafik.

" Dih siapa juga yang ngatur lo" ucap kayla pergi lagi kemejanya.

Tringg tring

Suara bel berbunyi tanda para siswa harus kembali pulang Balqis pulang dengan motor scopynya.

Sesampainya di rumah..

" Balqis, sini kamu duduk dulu papa mau bicara" ujar papa hanif.

Mereka sudah berkumpul di ruang keluarga.

" Ada apa pa" ucap Balqis malas.

" Kamu papa jodohkan dengan putranya kyai bahri apa kamu bersedia" ucap papa hanif the point.

Deg

Balqis sedikit terkejut namun ia ingat pesan almarhum bundanya bahwa kakeknya telah menjodohkannya dengan anak kyai.

" Terserah papa aja aku mau kekamar capek" ucap balqis melangkah pergi.

" Besok akan papa urus pernikahan kalian" ucap papa hanif menghentikan langkah balqis.

Ia berbalik badan melihat papanya dengan raut wajah datarnya namun terpendam kekecewaan yang sangat mendalam.

" Terserah papa" ucapnya berlalu pergi.

" Mas kamu benar mau jodoh kan balqis?" Tanya zia istrinya.

" Iya ma, ini wasiat dari almarhum kakeknya jika ia sudah berusia 18 tahun disuruh nikah sama putranya kyai bahri" jelas papa hanif pada istrinya.

Kayla hanya menyimak saja dalam hati ia berkata

" Yes gak ada lagi putri papa dirumah ini selain gue" batinnya.

***

Sekitar jam 2 siang alzam pulang karena ia sudah menyelesaikan tugasnya dirumah sakit.

Selesai bersih bersih karena ia juga udah sholat zhuhur dimasjid tadi ia dipanggil abahnya untuk berkumpul diruang keluarga.

" Le sini abah mau membicarakan sesuatu" kata kyai bahri.

Kyai bahri juga memanggil istrinya mereka berkumpul di ruang keluarga.

" Iya bah" ucap Alzam.

" Apa kamu ingat ucapan abah satu tahun yang lalu?" Tanya kyai bahri.

Alzam mencoba mengingat ingat ucapan abahnya lagi.

" I-iya bah alzam ingat" ucapnya mendadak gugup.

Abahnya pernah mengatakan padanya dulu kalau ia sudah umur 23 tahun akan dinikahkan dengan cucu sahabat abahnya.

" Alhamdulillah kalau kamu ingat, jadi abah dan pak hanif akan menikah kan kalian besok" ujar kyai bahri memberitahu.

Deg

" Tapi bah kenapa cepat sekali" ucap alzam.

Ia sudah sangat gugup karena tiba tiba akan dinikahkan dengan seorang wanita bahkan ia sudah lupa dengan wanita itu kata abahnya mereka pernah bertemu saat ia berusia 16 tahun.

" Lebih cepat lebih baik karena ini wasiat dari kyai ihsan" ucap kyai bahri.

" Kamu setuju kan nak" tanya kyai bahri pada putranya.

" bismillah alzam setuju bah" ucap Alzam.

" Alhamdulillah" ucap kyai bahri dan istrinya.

Mereka sangat lega mendengar jawaban dari putranya.



Dijodohkan Dg Anak KyaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang