part 10

2.4K 12 0
                                    

BENCI TUK MENCINTA PART 10



Hujan angin cukup deras menyusuri jalan terjal menurun Wilayah pinggiran Kota Bandung sekitar 17 tahun pada yang lalu pada malam hari, derasnya curah hujan ditambah kencangnya butiran ice sama sekali tak menyurutkan Nyali Bagas Aryadi menjalankan mobilnya ke arah kota setelah mendapat kabar diBulan Februari itu Istrinya sudah tahap Pecah Ketuban menunggu proses lahirnya Putra pertama mereka.

Perasaan senang bahagia itu mendadak berubah menjadi merinding saat ia diSalip dijalanan menurun terjal dan licin oleh sedan mewah, hingga berakhir suara ledakan cukup keras setelah berhasil menikung belokan cukup tajam di depannya. Sebelum sempat menyusul ditukungam yang sama Bagas sempat mengumpat "MAMPUS LOE" Karna ia pikir aksi Sopir kendaraan mewah yang menyalipnya tadi memang ugal ugalan ditengah derasnya hujan serta Agin kencang malam itu.

Tetapi.........

Sisi manusiawinya mengiba saat melihat kondisi kendaraan yang menabrak pohon dan tertahan ditepian jurang kedua pintu penumpangnya terbuka. Sisi kanan pintu penumpang terbuka, disertai tergeletaknya tubuh seorang Pria dengan berlumuran darah hingga membasahi bahu dan dadanya. Darah segar yang mengalir tak sanggup hanyut menghilang akibat derasnya air hujan.

Bagian depan rusak parah, kobaran api terlihat menyebar sampai membakar pengemudi yang mengendarai mobil tadi. Sampai akhirnya........

Bagas belokkan kendaraannya ke sisi kiri jalan, setelah berada didepan kendaraan yang kobaran apinya membesar. Sampai hujan deras tak sanggup memadamkan api kendaraan tersebut, belum lagi adah angin kencang berhembus karah sisi mobil yang belum terbakar Hingga sangat jelas Bagas mendengar suara Jerit tangis Bayi didalamnya.

Setelah membantu Korban penumpang Pria yang terlihat masih merangkak dan Hidup duduk ditepian pohon. Pria itu berbisik lirih dan berbisik berkata sambil menahan nyeri dikepalanya........

"Cepat selamatkan anak sayaaaa..... Biar saya susul istri saya...... " Bisiknya tanpa ia sadari itu adalah tenaga terakhir yang tersisa yang ia gunakan untuk meminta bantuan Kepada Bagas saat itu.

Bagas pun semakin merinding menatap arah jurang yang dalam, yang Bagas pikir tak mungkin istri pria itu selamat setelah terpental ke jurang sedalam itu. Tubuh bugar Bagas yang terbiasa bekerja di lapangan dan terik matahari tentu tak kesulitan mengevaluasi keranjang berIsi bayi laki laki saat itu. Walaupun hanya beberapa puluh detik, tetapi tetap saja Basah air hujan dan jerit tangis bayi itu malah semakin menjadi semakin keras.

Hal tersebut membuat Bagas cukup gugup dan panik, sampai akhirnya........

"DUARRRR!!!!!!! " Rambatan api menyambar tanki bensin menyebabkan sisa mobil yang tak terbakar menjadi Meledak.

"AAAARRRRGGGHHHHH!!!!! " Jerit Riyan disusul Jerit Bayi itu menjadi setelah ledakan mobil yang terbakar cukup keras mengagetkan mereka berdua.

Setelah memastikan tak ada yang selamat dan lelaki yang Bagas kira Bapak dari bayi yang ia selamatkan meninggal, Bagas segera keRumah bersalin tempat istrinya menjalani proses lahiran sekaligus menyelamatkan bayi yang menangis cukup keras selama perjalanan menuju Rumah Besalin tempat istri Bagas berada.

Malam itu, sepertinya malam yang Panjang bagi Bagas Aryadi.........

Rumah bersalin tempat Istrinya menjalani proses lahiran, Istrinya yang baru siuman setelah mengalami Pendarahan hebat dan keguguran Vina Anggraeni mengira bayi yang diselamatkan Bagas adalah Bayi Vina Anggraeni. Bidan yang bertugas bersama Bagas tentunya tak tega dengan situasi itu memberikan sesungguhnya yang terjadi kepada Vina Anggraeni. Apalagi bayi itu berangsur tenang setelah diSusui Vina mejelanh tengah malam setelah mengenakan Pakaian yang rupanya pas dikenakan Bayi itu.

benci untuk mencinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang