IV. bionic

155 12 0
                                    

Kazuma tidak tahu, terbangun di tengah malam dengan seseorang dalam pelukannya, keadaan yang telanjang bulat ditemani sebatang nikotin yang ia sesap sambil menatap kosong pada dinding yang ada di hadapannya, pencahayaan remang dan tidak ada yang bisa dia lakukan selain mengesap tiup batangan nikotin yang menciptakan asap juga memeluk orang bersurai blonde di pelukannya. Jam menunjukkan pukul 4, baju berserakan di lantai dan gelas anggur di atas meja yang sudah tersisa satu teguk itu membuat Kazuma teringat akan kejadian 12 jam lalu, dimana dia dan seseorang yang berada di pelukannya, Hokuto Yoshino melakukan balap antara mobil dan motor sport di arena terkenal Tokyo.

----

12 jam yang lalu, Kazuma si pengusaha kaya nan tampan yang menyewa arena balap resmi besar yang terletak di Tokyo itu bingung harus apa dengan sirkuit di hadapannya, seharusnya beberapa teman sepantarannya datang sekitar 10 menit lagi untuk mengadu beberapa mobil sport yang baru saja mereka pamerkan di media sosial, membuat Kazuma lantas tanpa pikir panjang memberitahu teman temannya dia sudah menyewa arena balap selama sehari penuh hanya untuk bersenang senang dengan mobil terbaru mereka semua.

"Kazuma memang tidak di ragukan lagi." datang seseorang yang sering Kazuma panggil Ryu itu dengan Ferrari F40 nya, Kazuma tersenyum kecil.
"Ryu," melakukan handshake ringan bersama teman sejak sekolah menengah nya itu, mereka pun mulai mengobrol sebentar sebelum akhirnya seseorang lagi datang, dia Riku Aoyama senior Kazuma di sekolah menengah.

"Riku-san, kau datang." sambut Ryu pada Riku yang membalas sambutannya dengan tawa dan pelukan singkat sebelum dia beralih ke arah Kazuma yang hanya tersenyum kecil berdiri di tepi sirkuit dengan Nissan Skyline R34 terpajang di belakang tubuhnya.
"Nissan itu benar benar kau beli, ya." ucap Riku mengarahkan telunjuknya pada mobil sport terbatru Kazuma di garasi sana.

"Ayahku bilang dia suka mobil itu, jadi aku beli." Riku terkekeh mendengar jawaban dari si pengusaha muda nan tampan di hadapannya itu sebelum terdengar suara berisik dari knalpot yang datang menyerbu sirkuit di hadapan mereka, yang lain datang.

"Terima kasih undangannya, Kazuma!" seru salah seorang bernama Shohei dari dalam mobil sport nya membuat Kazuma melempar senyuman lebar serta jempol yang terangkat tinggi di udara, banyak yang mulai memarkirkan mobil mereka pada garasi lalu berkumpul mendekat dengan Kazuma, Ryu dan Riku yang lebih awal sampai.

"Kita berapa?"

"15 orang, bodoh." lelaki bernama Yamasho menggerutu ketika salah satu temannya Takahide menyahut, mereka mulai berbincang sebentar sebelum Riku membuka topik tentang Kazuma yang baru saja memutuskan hubungan dengan seorang gadis dari sebuah universitas.

"Sepertinya aku sudah tidak suka perempuan, terakhir aku menciumnya, rasanya aneh saja." Kazuma menggaruk tengkuknya pelan, menatap ke arah satu satunya pasangan yang ada di lingkup pertemanan mereka, Itsuki dan Makoto.

"Oh, kau gay?" tanya Makoto yang saat itu tengah mengusap lembut punggung milik kekasihnya Itsuki, Kazuma pun mengangguk singkat namuns sebenarnya ragu juga untuk memastikan. Namun dengan tiba tiba Riku memikirkan sesuatu yang terlintas di kepalanya dalam sekejap setelah menatap Kazuma.
"Kazuma, boleh aku undang mantan kekasihku?"

"Undang saja."

"Aku tidak tahu, dia Host di salah satu klub yang pernah aku kunjungi, dia suka balapan juga kebetulan, kau mau ku perkenalkan? Untuk meyakinkan apa kau masih suka perempuan atau tidak?"

Kazuma terdiam, Riku punya mantan kekasih laki laki?

"Aku tidak tahu kalau Riku-san punya mantan lelaki." ujar Likiya membuat Riku tertawa kecil.
"Kebetulan hanya tertarik saja, lagipula kami hanya bertahan seminggu setelah itu berteman baik, aku juga masih sering mengunjungi dia di bar untuk melepas penat setelah kerja."

Raya, kazuhoku oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang