VI. lottery

139 15 0
                                    

Aktor terkenal Kazuma yang menikahi seorang lelaki cantik non-selebritas, membuat seantero jepang heboh dengan kabar itu, namun tidak meruntuhkan kebahagiaan Kazuma karena telah mendapatkan sesosok yang dia cintai secara nyata.

----

"Pokoknya, selamat atas pernikahan Kazuma-san di awal tahun ini, kita semua berharap yang terbaik untuk rumah tangga Kazuma-san."

Kazuma tersenyum lebar, matanya sampai tak terlihat akibat kesenangan yang dia rasakan sekarang, banyak yang memberi ucapan selamat atas pernikahannya yang baru saja di publikasikan tiga hari lalu, dan saat ini dia sedang berada di sebuah acara TV dengan Zin Sakamoto sebagai tuan rumahnya, beberapa tamu yang di undang juga ikut serta memeriahkan ucapan selamat dari Zin. "Terima kasih banyak Zin-san, Itsuki-san, Keito-san, dan Taiki-san." Kazuma membungkuk dalam, lelaki yang berprofesi sebagai aktor itu tersenyum kesenangan.

"Apakah dia orang yang baik? Dia mampu membuat Kazuma-san jatuh cinta soalnya, aku menjadi penasaran." Taiki melemparkan pertanyaan, Kazuma mengangguk.
"Dia lelaki yang sangat baik, cantik juga, pertama kali aku melihatnya seperti sedang di sihir, sangat cantik." Kazuma memberikan jawaban yang membuat semua orang menganga, bahkan Kazuma yang sangat anti dengan romansa selama ini sampai mengatakan hal itu di publik.

"Kalau boleh Kazuma-san mau menceritakan awal mula kalian bertemu, bagaimana? Aku penasaran!" seru Keito yang langsung di angguki oleh Itsuki, Taiki, dan Zin, Kazuma sedikit menoleh kearah manajernya yang mengangguk mengizinkan.

"Ya, awal bertemu saat itu di Izakaya, dia bekerja sebagai pelayan disana, waktu itu aku sendirian sedang minum, dan kebetulan dia yang melayani.."



"Permisi, Edamame anda."

Kazuma mendongak, untuk melihat ke arah seorang pelayan lelaki yang mengenakan seragam putihnya mengantarkan pesanan Edamame miliknya, Kazuma yang mulai sedikit mabuk itu mengangguk kecil, di tangan kanannya dia memegang gelas berisikan sake yang entah sudah keberapa kali dia teguk.

"Hik- kau.."

Pelayan lelaki dengan nametag di bagian kiri atas seragamnya menghentikan langkah yang awalnya akan pergi dari sana.
"Kau- Hik! Cantik.."

Pelayan itu terdiam, dipeluknya nampan yang berada di tangannya, matanya mengerjap dibalik kacamata hitam miliknya, dia menatap Kazuma lekat.
"Terima kasih, Kawamura-san."

"Oh, kau tahu aku?" Kazuma terkekeh kecil.

"Yoshino! Apa yang kau lakukan ayo kita bersiap untuk tutup!"

Pelayan itu dipanggil Yoshino, sedikit tersentak kala sebuah seruan membuyarkan tatapannya kearah Kazuma disana.

"Yoshino.."

"Maaf, Kawamura-san tapi anda harus segera menyelesaikan makanannya, kedai akan tutup sebentar lagi.."

"Aku tidak sanggup- Hik! Jalan.."

Pelayan Yoshino itu menghela nafas.

"Ouff.. terima kasih Yoshino." tubuh Kazuma sempoyongan, namun terbantu karena pelayan Yoshino itu melingkarkan tangannya pada pundak Kazuma, membantu lelaki yang berprofesi sebagai aktor terkenal itu pulang dari Izakaya tempat si Yoshino bekerja karena telah tutup.
"Sama sama Kawamura-san.."

"Kawamura-san, saya harus tahu dimana anda tinggal, bisakah anda menunjukkannya?" tanya si pekerja Izakaya itu kepada Kazuma yang dengan cepat langsung mengangguk.

"Tidak jauh dari gang ini, keluar lalu belok- Hik! Kiri.. apartemen Toarishi.. lantai 6!"
Si Yoshino mengangguk kecil, mulai berjalan sembari membopong tubuh sempoyongan si aktor terkenal itu menuju tempat yang sudah di tunjukkan, apartemen mahal Toarishi yang terletak di Tokyo itu mampu membuat si Yoshino menganga.
Menaiki lift setelah memasuki gedung apartemen, Yoshino menekan tombol enam dan mereka pun sampai di lantai enam, hanya memiliki empat kamar disana, dan tertulis Kawamura di kamar bagian kanan paling ujung.

Raya, kazuhoku oneshotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang