[13] Sepupu

3.9K 268 58
                                    

Pagi ini Athar dan Mayra sudah siap untuk mereka kembali ke pondok, Athar kembali mengajar sedangkan Mayra ia ingin bertemu dengan Atika sahabatnya itu, karena ia sudah sangat merindukan sahabatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Athar dan Mayra sudah siap untuk mereka kembali ke pondok, Athar kembali mengajar sedangkan Mayra ia ingin bertemu dengan Atika sahabatnya itu, karena ia sudah sangat merindukan sahabatnya itu.

"Ayo mas keburu telat" ujar Mayra kepada Athar yang tengah merapihkan rambutnya agar sedikit lebih rapih

"Sabar, harusnya kan yang bilang seperti itu mas bukan kamu, kan mas yang mau ngajar di pondok kalau kamu kan nggak ngapa-ngapain di sana" sahut Athar kepada Mayra

"Siapa bilang aku nggak ngapa-ngapain di sana? Aku kan juga bantu-bantu umi di ndalem, bantu ngurus keperluan ndalem!" ucap Mayra kesal menatap Athar yang baru saja selesai merapihkan rambutnya itu

Athar berdiri dari duduknya, menatap wajah Mayra dengan lekat, tangannya terulur guna menangkup wajah milik Mayra "Iya deh iya sayang, biasa aja ngomongnya sama mas nggak usah kesel gitu, mau mas makan heum?" ucapnya kepada Mayra yang kesal menatap wajah Athar

"Yang bikin aku kesel siapa? Mas kan?"

Mayra yang tangannya ia lipat sebatas dada dan pandangannya ia arahkan ke arah lain tak mau menatap wajah Athar "Pagi-pagi udah di bikin kesel aja" gumamnya membuat Athar terkekeh kecil, melihat wajah istrinya yang kesal itu

Cup!

Tanpa ba-bi-bu lagi, Athar langsung mencium pipi Mayra, membuat sang empunya terkejut, dan melotot dengan tubuhnya yang masih diam "Morning kiss dari mas untuk istri nya mas yang paling cantik" ujarnya membuat Mayra terdiam kaku sekaligus menahan malu dan rasa saltingnya

Athar tersenyum kecil, melihat wajah istrinya yang malu-malu dan hanya diam "Lucunya melebihi kucing kalau lagi malu-malu gini, apalagi kalau blus gitu, pipi nya merah-merah jadi pengen cium lagi" ucapnya membuat Mayra langsung menoleh menatap wajah suaminya itu

"Aaaa mas mah!" teriak Mayra yang langsung berhamburan ke dada bidang milik Athar, menyembunyikan wajahnya di sana membuat Athar terkekeh melihatnya

°°°°°

"Assalamualaikum bibi, paman!" seru seseorang yang langsung masuk ke ndalem untuk menemui Malik dan Halimah

Malik dan Halimah pun langsung keluar kala mendengar suara yang sangat mereka berdua kenali dan tidak asing lagi bagi mereka "Waalaikumsalam, ya allah Fikri" sahut Halimah yang terkejut melihat keponakannya itu datang ke pondok pesantren setelah sekian lama ia tidak berkunjung

"Waalaikumsalam, loh Fikri" sahut Malik membuat Fikri tersenyum bahagia kala melihat Halimah dan Malik

Dengan cepat Fikri langsung menghampiri Halimah dan Malik, menyalimi punggung tangan mereka berdua. Setelah itu Halimah menyuruh Fikri untuk duduk "Paman sama bibi gimana kabarnya?" tanyanya

"Alhamdulillah baik, sehat-sehat" sahut Halimah

Malik menatap Fikri "Kamu ke sini sama siapa? Bukanya kuliah kamu belum selesai?" tanya Malik

"Fikri ke sini sendiri paman, kemarin Fikri baru aja menyelesaikan skripsi dan alhamdulilah skripsi Fikri di terima dan Fikri di kasih libur selama 1 bulan" ucapnya

"Niat Fikri, Fikri mau ngabisin waktu libur kuliah di pondok sama mengobati rasa rindu Fikri ke paman, bibi dan juga bang Athar" sambungnya

"Tetapi kamu sudah izin dengan orang tuamu dulu?"

"Udah bi, dan ibu mengizinkan Fikri" sahutnya

"Ibu, sama ayah sehat kan?"

"Alhamdulillah sehat semua bi" sahutnya

Muhammad Fikriansyah atau biasa yang di panggil Fikri. Adalah sepupu dari Athar, anak dari adik perempuannya Halimah. Fikri adalah seorang mahasiswa di FAI Universitas Islam Jakarta.

Sejak kecil, Fikri memang sudah sangat dekat dengan paman dan bibinya itu, apalagi dengan Athar, Fikri dan Athar umur mereka tidak terpantau jauh, hanya selisih 2 tahun saja dengan Athar. Jika Athar berusia 22 tahun maka Fikri berusia 20 tahun.

"Oh iya bi, bang Athar mana?"

"Athar masih di rumah, nanti dia kesini, mungkin sebentar lagi sampai" sahut Halimah kepada Fikri

"Fikri nggak sabar mau ketemu sama bang Athar, Fikri mau lihat istrinya bang Athar juga" ujarnya membuat Halimah dan Malik tersenyum kecil

°°°°°

Kini Athar dan Mayra berada di dalam mobil, menuju ponpes Al-Azhar, suasana mobil di iringi dengan penuh tawa. Kelucuan-kelucuan yang di buat oleh Athar membuat Mayra tertawa lepas, tawa yang terlihat di wajah Mayra membuat hati Athar begitu sangat tenang dan bahagia kala melihat tawa itu di wajah cantik istrinya.

Athar berharap semoga dirinya akan selalu bisa membuat Mayra bahagia bagaimanapun caranya "Mas bahagia di saat melihat tawa yang terukir di wajah mu sayang" batin Athar berucap melihat Mayra yang tertawa lepas menatap wajah suaminya yang juga tengah menatap dirinya

"Haha mas lucu banget" ucap Mayra sembari terkekeh kala hidung mancung milik Athar menjadi merah, karena di tadi sempat di tarik oleh Mayra dan itulah yang menjadi alasan Mayra tertawa lepas

"Udah ketawanya, nanti perutnya sakit kalau ketawa terus"

"Habisnya hahaha mas lucu banget hahaha" sahutnya

Karena keasikan tertawa lepas, Mayra sedikit merasakan sakit di perutnya "Hahaha aduh, duh perut aku jadi sakit hehe" ucap Mayra sembari memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa terus

"Tuh kan di bilangin juga apa, nggak mau dengerin mas" ujar Athar yang tengah mengemudikan mobilnya itu

"Iya-iya maaf, oke-oke aku nggak akan ketawa lagi" sahutnya yang berusaha untuk tidak tertawa lagi walapun masih ada sedikit rasa ingin tertawa

"Iya-iya maaf, oke-oke aku nggak akan ketawa lagi" sahutnya yang berusaha untuk tidak tertawa lagi walapun masih ada sedikit rasa ingin tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~

[11-07-2023]

GUS ATHAR  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang