Hari mulai sore, Jaemin terbangun dari tidurnya karena suara dari luar kamarnya sudah seperti demo
"Jaemin-aa, kau ini tidur apa mati!" teriak sang ayah dari balik pintu besar itu, Jaemin menggerutu karena merasa tidurnya sedikit terganggu
ia bergegas membuka pintu besar itu, "Ayah selalu mengganggu mimpi indahku" ucap Jaemin sambil melipat kedua tangannya di dada dan bersandar di pinggiran pintu
"Di bawah ada Haechan, temui dia dan ajak dia keluar" ucap Yuta
"Hah? kenapa tiba tiba? sore ini aku sudah punya janji" omel Jaemin yang hanya di respon dengan tatapan tajam oleh Yuta
"Lalu aku harus membawanya kemana? aku tidak tau seleranya" sewot Jaemin
"Ya makanya tanya, dasar bodoh"
Jaemin hanya menggerutu setelahnya, ia bingung bagaimana dengan janji nya dengan orang tadi siang yang menelepon nya, apa dia harus membawa Haechan pergi bertiga dengan orang itu? Jaemin menggeleng karena batinnya yang terus memberi saran aneh
Jaemin pergi untuk menyegarkan dirinya
tak lama waktu yang dibutuhkan oleh Jaemin untuk pergi mandi, hanya 30 menit dan tambahan 30 menit lagi untuk debut solo di kamar mandi besarnya itu
Jaemin keluar kamar mandi dengan handuk yang menutupi area bawahnya saja dan handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya, ... Ada apa? gerakan handuknya berhenti saat sadar dengan keberadaan sesorang dikamarnya
mata Haechan terbelalak melihat kedatangan Jaemin disana, apalagi sekarang Jaemin hanya menggunakan handuk yang menutupi area bawahnya saja dan tentu nya perut sixpack Jaemin terpampang jelas. Haechan reflek menutup matanya
"Ngapain kamu di kamarku?" ucap Jaemin santai dan melanjutkan kegiatannya yaitu mengeringkan rambut
"Menurutmu gimana? Ayahmu menyuruhku kemari" jawab si manis itu, tapi gaya nya judes bangettt
"Tidak sopan sekali memasuki kamar orang tanpa izin"
"Tapi aku mendapat izin dari ayahmu"
"Tapi ini kamarku"
"Terserah saja, cepat pakai baju mu! perutmu tidak enak dipandang" omel Haechan yang masih setia menutup matanya rapat
"Tanpa kau suruh pun aku akan memakainya" ujar Jaemin
setelah 15 menit mereka beradu mulut hanya karena masalah Jaemin habis mandi ga langsung pake baju, mereka berdua turun ke bawah menemui orang tua mereka untuk berpamitan
"Tampan dan cantik, memang serasi" puji Johnny setelah melihat calon menantunya itu
"Kita berangkat sekarang, sebelum gelap" ujar Jaemin
"Sampai tengah malam pun ga masalah, yang penting kamu sama Haechan" jawab Yuta yang diiringi tawa kecil dari Johnny dan dirinya sendiri
Haechan hanya tersenyum kecil
"Kami pergi dulu"
Jaemin berjalan di belakang Haechan, Jaemin terus memandangi punggung sempit Haechan yang telihat indah dari belakang sana, rambut Haechan yang terkena tiupan angin dan langkah sempit si manis itu. indah menurut Jaemin
Haechan sesekali melirik Jaemin yang sedang memandangi nya, "Iyaa tau gua semok, tapi ngeliatinnya gausah kaya gitu" batin Haechan
setelahnya Jaemin berjalan mendahului Haechan, Jaemin memasuki mobil terlebih dahulu
"Mau di bukakan?" tawar Jaemin
"Telat bodoh, bisa bisanya kau menawari ku padahal kau sudah duduk di dalam sana" oceh Haechan yang bergerak memasang seat belt
Jaemin melajukan mobilnya, walau entah kemana tujuan mereka nanti
huhh? apa Jaemin lupa dengan janji nya dengan orang tadi? Tentu tidak, sebenarnya Jaemin sempat mengirim pesan pada orang itu sebelum ia melajukan mobilnya tadi, Jaemin tau bahwa film yang akan mereka tonton sudah diputar sejak tadi jadi agar Jaemin tidak meresa bersalah, ia mengajak orang itu untuk bertemu di cafe terkenal di daerah dekat sini. tidak lupa dengan Haechan yang ikut dengan Jaemin
Jaemin menghentikan laju mobilnya, mereka sudah sampai di tujuan awal Jaemin tadi
mereka berdua memasuki cafe itu, dan langsung di sambut oleh barista disana
mata Jaemin langsung tertuju pada seorang wanita yang duduk di samping jendela besar di cafe itu, wanita itu sedang menatap ke arah luar
Jaemin segera mendatangi wanita tersebut, disusul dengan Haechan di belakangnya.
"Hai, apa kau sudah menunggu lama?" sapa Jaemin yang langsung mengambil posisi di kursi depan wanita itu sedangkan Haechan ada di kursi sebelahnya
"Ohh sudah sampai ternyata, aku belum lama menunggu" jawab wanita itu sambil memperlihatkan senyum manisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Happiness [Nahyuck]
Teen Fiction"Kau cinta terakhir ku, Chan" Nahyuck : Haechan yang merupakan anak tunggal dijodohkan dengan seorang anak tunggal juga, namun mereka memiliki kepribadian yang berbanding terbalik. Nahyuck dengan sedikit rasa Nohyuck