8

767 50 2
                                    

Seminggu sejak Haechan menginap di rumah Jaemin hari itu, akhirnya mereka melaksanakan pernikahan mereka lima hari yang lalu. memang sebenarnya mereka tak ingin buru buru melaksanakan pernikahan ini namun ayah Na tak sabar Haechan menjadi menantu mereka

sekarang Jaemin dan Haechan tinggal berdua di mansion milik Jaemin, ia menyiapkan mansion itu untuk dirinya dan istrinya suatu hari nanti dan akhirnya sekarang mansion itu benar benar di tempati oleh Jaemin dan Haechan

jangan tanya gimana reaksi Jeno pas tau Haechan udah nikah dan pastinya bakalan hidup jauhh dari dia, pastinya sedih kecewa juga tapi mau gimana lagi? dari awal mereka cuma sebatas teman

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Malam ini Jaemin tak bisa menutup matanya karena ada beberapa berkas yang belum selesai sedangkan besok Jaemin sudah harus pergi ke luar negeri untuk melaksanakan meeting

Jaemin duduk di tempat tidur menghadap laptopnya dengan Haechan yang tertidur di sampingnya

"Na" Haechan terbangun

"Kenapa bangun? Saya ganggu?" Jaemin meletakkan boneka di sisi Haechan sebaliknya

"Lo yang kenapa, udah tau malem masih aja liat laptop" Haechan menatap suaminya sinis, sebenarnya ia khawatir jika Jaemin terus terusan tidur larut malam bahkan kadang ia tidak tidur karena berkas berkas itu

"Iyaa, habis ini saya tidur" 

Jaemin kembali fokus pada laptopnya sedangkan Haechan membenarkan posisi tidurnya, sekarang posisinya membelakangi sang suami.

Haechan meraih handphone nya yang ada di nakas

"Kenapa malah main hp? kamu gatau ini udah malam?" ucap Jaemin dengan suara beratnya

"Ck! gue nemenin lo" 

"Ga di temenin pun saya gapapa, takutnya kamu sakit kalo nemenin saya"

"Lo masih mau lanjutin urusan lo kan? gua temenin."

"Sayang, saya tau niat kamu baik mau nemenin saya tapi yang saya takutin nanti kamu sakit. Kamu tidur aja yaa? Saya juga tidur habis ini" 

Haechan membalikkan posisinya menghadap Jaemin, ternyata Jaemin sedang menatap dalam dirinya

"Yaudah, tapi lo ikut tidur"

"Nanti ya? ini hampir selesai"

"Gue bilang sekarang, Naa" 

Jaemin menghela nafas, ia mengalah. 

setelah membereskan semua berkasnya, ia mengambil posisi di samping Haechan. ia menarik suami manisnya ke dalam pelukannya

Haechan menenggelamkan kepalanya di dada bidang Jaemin, begitu nyaman menurut Haechan

"Besok saya ke Amerika" ucap Jaemin pelan namun masih dapat di dengar oleh Haechan

Haechan melepaskan pelukannya dan memberi jarak antara mereka berdua, "Tiba tiba?"

"Saya udah persiapan dari dua hari yang lalu, kamu aja yang ga sadar" jawab Jaemin santai, ia menarik Haechan ke dalam pelukannya kembali

"Terus gue di tinggal gitu? parah" Haechan memekik kecil sembari memukul pelan dada Jaemin

"Cuma dua hari kok sayangg.. Habis itu saya balik lagi" ujar Jaemin sembari mengusap surai rambut Haechan yang berada di pelukannya

"Gue ikut kalo gitu" 

"Kamu di rumah. Saya bebasin kamu mau kemana aja" final Jaemin, ia berharap Haechan setuju dengan tawarannya kali ini

Haechan melepas pelukan Jaemin, ia menatap Jaemin dengan sorot mata yang berbinar 

"Mau kemana aja? sama siapa aja? bebas kan berarti?" ucap Haechan dengan senyum indah yang terukir di wajahnya

"Iyaa sayang, tapi harus izin setiap mau keluar rumah" 

"Itu mah gampang" 

Sekarang posisi Haechan membelakangi Jaemin, ia meraih handphone nya dan mengirim pesan ke seseorang. Setelahnya ia membenarkan kembali posisinya menghadap sang suami

baru saja Haechan menghadap Jaemin, ia sudah merasa ingin tidur kembali karena Jaemin mengusap keningnya dengan ibu jari yang membuat Haechan merasa sangat mengantuk

tak lama Haechan pergi ke alam mimpinya disusul Jaemin yang juga tertidur setelahnya

.

.

.

.

.

.

.

.


"Boss, suaminya akan pergi ke Amerika. Kita bisa bebas menculiknya" ucap seorang bodyguard kepada bos besar yang sedang duduk di hadapannya

"Amankan lee Haechan besok, jangan sampai rencana ini gagal" 

"Baik bos" bodyguard bodyguard itu berdiri dan bergegas kembali ke ruangan mereka sendiri

"Kau akan mati di tanganku, Lee.."  ucap orang itu sambil meneguk  sekaleng soda






















TBC

Haiii haii, kemarin ada yang nungguin update gaa? hehehe maaf lamaa

intinya book ini tuh jalan sesuai alur fikiran aku aja, jadi kalau ada yang belibet jangan heran yaaa

byeee byee, sampai jumpa di capt selanjutnyaa





My Happiness [Nahyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang