Ayo interaksi sama aku di komen atau percakapan!💗
Semesta emang suka bercanda jadi setelah kejadian yang memalukan itu Niel selalu bertemu dengan Hardan disetiap sudut sekolah, gak memungkin kan gak ketemu karena mereka satu sekolah tapi Niel bener bener gak habis fikir karena seorang Hardan yang selalu mengurung didalam kelas malah selalu bertemu disetiap sudut sekolah.
Contohnya sekarang dia lagi di ruang karawitan karena ingin bersantai bersama teman temannya karena sekarang mereka baru saja menyelesaikan ujian akhir tahun namun di ruangan itu ada Hardan dan Ahmad yang sedang bermain asal gamelan disana.
Niel yang pertama kali masuk pun terdiam dalam hatinya dia ingin kabur namun belum saja dia melangkah untuk membalikkan tubuhnya ada Febri yang menahan tubuhnya untuk tetap jalan kedalam.
"Sengaja banget"
Ahmad yang paham dengan situasinya pun berdiri "Kalian mau latihan?"
Rahza yang merasa dia paling tua pun mewakili para adik kelasnya "Enggak kok santai aja, kalian juga lagi santai kan?" dan Ahmad mengangguk lalu kembali duduk karena memang dirinya ingin pergi dari keributan yang kelasnya lakukan sekarang.
"Kalau kita setel musik sambil ngedance gapapa kan?"
"Gapapa"
Di ruangan itu sangat terlihat jelas bahwa Niel sangat canggung berada ditempat itu, dan Hardan yang paham pun akhirnya berdiri "Kita pergi aja, gak enak ganggu kalian"
Niel yang merasa Hardan tidak enak dengan dirinya pun mecegah Hardan pergi dengan berdiri didepannya "Gausah Kak disini aja, lagian juga kita kan asik sama urusan masing masing"
Hardan yang lumayan terkejut dengan respon Niel pun mengangguk lalu kembali duduk "Kalau kalian gak nyaman bilang aja"
Niel menggelengkan kepalanya lalu tersenyum "Enggak kok"
Mereka kembali ke kegiatan masing masing, Niel juga sudah lumayan nyaman di ruangan ini karena Niel cukup lega karena sudah berbicara walau sedikit dengan Hardan.
Niel dan teman teman tertawa senang sambil membuat lelucon yang kadang Ahmad menanggapi lelucon 5 gadis itu dengan sama asiknya.
"AHAHAHA terus kemarin Pak Kunyi masa ngejek kita pakai wajah nyebelin gitu"
"Pak Kunyi emang gitu, bahkan di kelas kita pun selalu ngelawak ya Dan?"
Hardan hanya membalas dengan anggukan namun tatapannya kini fokus dengan buku yang dia pegang sedari tadi.
Moment itu tidak lepas dari tatapan Niel dan Niel mengabadikan itu dengan memgambil gambar Hardan dengan diam diam.
"Jajan yuk laper nih"
"AYO JAJANN!"
Rahza mengangguk lalu menoleh kearah kedua teman seangkatannya itu "Kalian mau ikut jajan gak?"
Ahmad berdiri lalu mengangguk "Ikut deh, sekalian mau ngambil buku di kelas"
Niel menyangga kepalanya dengan tangan kanan diatas meja "Aku gak jajan deh, males jalan"
Rasti yang mendengar alasan klasik dari Niel pun berdecak "Kamu mah hari hari juga mager" dibalas uluran lidah oleh Niel karena memang dia bukan tipe orang jajan jika tidak kepepet lapar.
"Mau beli gak Dan?" tanya Ahmad pada Hardan yang masih setia pada bukunya.
"Enggak" jawab Hardan apa adanya.
"Yaudah kalian berdua disini aja kalau gitu kita pergi dulu bentar" kata Rahza sambil menyenggol Niel untuk menggodanya.
Niel merotasikan matanya malas dan memberikan jempolnya sedangkan Hardan hanya membalas anggukan saja.
Setelah semua pergi menyisakan Niel dan Hardan berdua dalam ruang karawitan.Niel ingin mengobrol dengan Hardan soal kemarin dia memanggilnya dengan tidak sopan tapi dia cukup takut dengan tatapan fokus Hardan yang tak pernah lepas dari bukunya.
Dengan tekat yang kuat dan hitungan mundur dalam hati akhirnya Niel pergi menghampiri Hardan dan duduk didepannya, tenang aja ada sekat gamelan diantara mereka jadi gak begitu dekat kok.
"Kak"
Tanpa membuka suara Hardan menoleh langsung menatap Niel yang kini malah jadi salah tingkah ditatap oleh Hardan.
"Maaf soal kemarin!"
Hardan terdiam, dia sedang berpikir apa yang pernah Niel lakukan sampai minta maaf?.Setelah lumayan lama diam dan membuat Niel salah tanggap pun Hardan mengangguk "Gak masalah"
Niel menatap Hardan dengan wajah bingung "Gampang banget?"
Hardan terkekeh lalu menutup bukunya dan kini dia fokus untuk mengobrol dengan Niel "Terus mau gimana?"
Niel berdehem agar tidak gugup "Y-ya kirain bakal marah soalnya aku gak panggil pake sebutan 'Kak' kemarin"
Hardan mengangguk lalu bersedekap dada "Agak sakit hati sih"
Niel menunduk memainkan karpet yang dia duduki "Seriusan maaf"
Hardan terkekeh untuk kedua kalinya lalu mengagguk "Aku suka kok"
Niel mendongakkan kepalanya untuk menatap Hardan, takut untuk bertanya Niel hanya memberikan tatapan tanya pada Hardan dan Hardan yang paham pun tersenyum tipis "Aku suka kalau kamu manggil aku, besok besok panggil terus setiap ketemu ya"
Cubit Niel sekarang!, mimpi apa dia semalam kok hari ini indah banget?!.
B E R S A M B U N G ~
Pelan pelan pak supir~.
Ngegas banget Hardan gila.
Oiya kalau kalian mau ending yang gimana?.
![](https://img.wattpad.com/cover/346401920-288-k701894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAM ✔️
FanfictionMustahil jika ada yang menyukai gadis seperti Niel, namun apakah Niel boleh berharap kalau dia ingin sekali merasakan moment indahnya kisah kasih di sekolah?. Semua harapan pasti akan ada keajaiban. Ft. Haruto Treasure & Danielle NewJeans START : 15...