🖤 5 🧡

11 2 0
                                    

Ayo interaksi sama aku di komen atau percakapan!💗













DUNIA NYATA (Kelas Niel)

Niel hari ini sangat sangat lelah dan juga ingin marah marah karena hampir semua tugas yang diberikan adalah secara kelompok, Niel suka kok kerja kelompok karena bisa berbagi pekerjaan dengan teman temannya dan berbaur membuat kenangan, namun dia sangat malas jika ada manusia manusia yang tidak bisa diajak kerja sama dan paling membuat Niel kesal adalah orang yang sok paling mengerjakan segalanya padahal dia hanya mengerjakan beberapa saja.

"Loh aku kira kamu udah pulang kerumah Celin?"

"Nunggu Olle buat jemput"

"Bukannya Olle udah keluar tadi ya?"

"Iya, soalnya dia mau ngapain dulu gitu aku lupa"

"Sabar ya, kalau gitu aku pulang duluan"

"Hati hati di jalan!"

"Siapp"

Niel mendengus sambil menatap sekolahnya yang lama kelamaan mulai sepi karena semua siswa dan siswi pulang untuk bersantai santai dikasur mereka, Niel jadi iri karena bersantainya terhambat oleh tugas kelompok.

"Niel duduk sini dulu sambil nunggu Olle"

Niel menghela nafasnya lelah dan mengangguk lalu menghampiri teman satu kelompoknya yang sama juga menunggu Olle.

Intinya Olle adalah penghambat kerja kelompok menjadi lama!.

Niel dan temannya yang bernama Lin memgobrol asik, beruntungnya Lin juga memiliki beberapa hobi yang sama dengan Niel yaitu membaca novel dan juga membahas barang barang lucu.

"Ini buku yang dikasih Feli ya?"

"Iya, baru aku coret coret hias aja belum aku baca hehe"

"Anak aesthetic kaya kamu mah beda"

Mereka berlarut mengobrol sampai sampai dibuat salah fokus dengan orang menjulang tinggi berjalan didepan kelasnya, orang itu menjadi pusat perhatian kedua anak gadis ini karena melihat kondisi sekolah yang sudah sepi.

"Hardan tuh Hardan"

Niel tertawa ketika Lin mengejek cara jalan yang katanya sok cool Hardan.

"Kalau dia balik kesini kita teriak nama dia oke"

"Oke!"

"Serius loh jangan ngerjain aku kamu!"

"Tenang aja!"

Lalu mereka tertawa bersama dan lanjut mengobrol sembari menunggu Hardan berjalan kembali kedepan kelasnya, dan tentu saja menunggu Olle yang tak tau diri itu.

"Eh itu Hardan cepet cepet!"

"Aku hitung 1 sampai 3 kita panggil bareng loh!"

"Iya iya cepet keburu lewat anaknya!"

Niel dan Lin saling pandang sambil tertawa lalu mengucapkan angka 1 sampai 3 dan....

"HARDAN!"

Niel langsung menunduk dan menjadikan buku Lin untuk tameng pelindungnya, agar Hardan tidak mengetahui siapa yang memanggilnya.

"Anjir anjir liet sini!"

"Oh ini Kak yang manggil!"

Niel memberikan ancama pada Ayu dengan tatapan tajamnya untuk diam, dia disini sangat dirugikan!.Lagian, kenapa Ayu tiba tiba datang dan membuat dirinya sial begini?!.

Setelah kondisi sudah aman kini Niel memukul Lin dengan bukunya sambil mengomeli Lin "Katanya mau manggil bareng, kok kamu malah gak teriak jadi cuma aku yang teriak!"

Lin dan Ayu tertawa bersama melihat Niel yang kini berwajah merah karena malu.

"AHAHAHA ogah!, lagian mana mau aku manggil Hardan si kulkas itu"

Niel merengek karena sungguh dia kini sangat malu "Kamu juga Ayu!, malah nunjuk aku yang manggil!"

Ayu kembali tertawa dengan sangat puas "Udah gitu bukan Kak Hardan yang noleh malah Kak Ahmad! AHAHAHAHA"

Sudah benar benar tamat riwayat Niel karena dia pasti akan menjadi sasaran julid Ahmad, teman satu satunya Hardan si Ahmad itu suka banget julid apalagi tatapannya kalau udah melirik aduh merinding deh!.

Setelah drama itu usai akhirnya Niel malah naik motor bersama Marsya karena Olle yang tidak bisa dihubungi, apalgi waktu terus berjalan nanti malah keburu sore.

Niel dan Marsya berjalan menuju parkiran dan entah sial apa yang menghantuinya, Niel bertemu dengan Hardan di parkiran, lebih parahnya lagi motor Marsya bersebelahan dengan motor Hardan!.

Niel berjalan miring seperti kepiting dan tidak mau menatap kearah kiri dimana disitu Hardan tengah siap siap dengan jaketnya lalu menaiki motor dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan Niel.

"Aduh mampus marah kayaknya"






BUKU DIARY HARDAN

Hari ini aneh banget.

Gak ada angin bahkan gak ada hujan petir tiba tiba Niel manggil aku keras banget.

Seneng!.

Saking senengnya aku gabisa ber ekspresi dan nampilim wajah datar ku kaya biasa, padahal dalam hati aku seneng banget dipanggil sama si manis.












Saking senengnya aku gabisa ber ekspresi dan nampilim wajah datar ku kaya biasa, padahal dalam hati aku seneng banget dipanggil sama si manis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ahmad
























B E R S A M B U N G ~

Kataku sih Hardan cepetan kasih kode gak sih?, lagian aku gemes sendiri dia suka sama Niel tapi diem doang huh.

Padahal ya aku yang nulis hehe.

Yaudah deh jangan lupa....

Apa hayo?

Betul sekali bestieh! Vote dan komennya barudakkk🤩🤙🏻.

DIAM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang