Sepuluh

618 65 4
                                    

Sebelum pulang Taehyung mengantarkan Jungkook kesekolah. Diperjalanan anak itu banyak sekali berceloteh tentang dirinya dan mimpi besarnya ketika nanti sudah dewasa.

"Apa Tae Hyung setuju kalau aku bekerja sebagai miliarder" ucapan polos Jungkook membuat Taehyung terkekeh kecil.

"Tidak ada pekerjaan sebagai miliarder kook" Jungkook menatap Taehyung dengan memiringkan kepala bingung.

"Tapi kookie ingin menjadi miliarder"

"Kau bisa, yang harus kau lakukan adalah belajar, bekerja keras. Itu kuncinya" Jungkook mengangguk semangat empat lima. Taehyung yang gemas pun mengusak rambut Jungkook dengan lembut. Beberapa menit hening Taehyung yang fokus mengemudi sedangkan Jungkook terdiam dengan fikirannya yang terlintas begitu saja. Lalu menatap Taehyung.

"Ada apa ?" Tanya Taehyung. Jungkook berdehem kecil. Seketika wajah cerianya menjadi sendu kemudian.

"Hyung" Jungkook menatap yang lebih tua. Sementara Taehyung meresponnya dengan gumaman.

"Berjanjilah padaku untuk menjaga Yoongi hyung dari kekasihnya" ucap Jungkook, Taehyung menatapnya dengan bingung. "Dia tidak baik untuk hyungku. Tae hyung, aku percaya padamu. Kau bisa membuatnya bahagia hyung" Taehyung tersenyum meringis mendengar ucapan Jungkook.

"Apa yang membuat ayah dan ibu mu memutuskan untuk menyetujui perjodohan kami? "

"Karna ayah ingin menyingkirkan kekasih Yoongi hyung"

"Apa dia jahat?" Jungkook sedikit gemetar dengan ketakutan. Lalu mengangguk dengan pelan.

"Dia pernah memukulku, hanya karna aku tidak mau berjauhan dengan hyungku"

"Yoongi tahu ini?" Jungkook menggeleng kecil.

"Tidak ada yang tahu. Hanya kau yang tahu hyung, karna aku takut dengan Yoongi hyung " Taehyung menghela nafasnya dengan pelan.

"Lalu kenapa ayah sangat membenci kekasih Yoongi?"

"Karena Yoongi hyung menjadi pembangkang dan tidak mau menurut lagi. Dia menjadi sulit diarahkan oleh ayah. Kau harapan kami hyung. Berjanjilah padaku. Aku tahu kau belum mencintai hyungku. Tapi tolong lah hyung" mata itu berkaca menatap Taehyung yang sedang menyetir. Taehyung mengangguk ragu. Tapi Jungkook merespon dengan senyuman teduhhya.

"Aku akan menjaga Hyungmu" ucap Taehyung sebagai penenang. Karena ia pun tidak tahu bagaimana nantinya dengan Yoongi. Ia pun memiliki rencanannya dengan Yoongi. Bukannya berjalan mulus, malah sekarang berbelit menjerat otaknya. Sekan harus ia yang paling bisa diandalkan dalam apapun. Tapi Taehyung mana mungkin dia harus  jujur pada Jungkook yang sebenarnya. Dia tidak sejahat itu untuk mengatakan hal-hal hubungannya dengan Yoongi saat ini.

Beberapa saat kemudian mobil Taehyung tiba di sekolah Jungkook. Anak itu langsung membuka pintu mobil dan mengucap salam perpisahan sekaligus berterimakasih atas tumpangannya. Kemudian Taehyung kembali memacu kendaraan beroda empat itu menuju rumahnya.

Skip perjalanan, Taehyung kini sudah sampai dirumahnya.

"Eoh, sudah pulang?. Selamat pagi sayang" ucap Baekhyun menyapa Taehyung. Pemuda tampan itu menghampiri Baekhyun lalu memeluk dan mencium pipi sang ibu sambung.

"Pagi bu, apa ayah sudah berangkat ?" Baekhyun menganggguk.

"Sudah dari jam enam. Katanya ada yang harus diselesaikan " Taehyung mengangguk kecil.

"Yasudah aku ganti pakaian dulu kalau begitu" Taehyung hendak pergi. Namun tangannya ditahan oleh Baekhyun. Dan membuat pria tampan itu menatap bingung.

"Jaga kesehatan, tidak lama lagi kamu akan menikah. Kurangi bekerja sampai larut malam ok ?" Taehyung mengangguk lalu menatap sang ibu sambung yang masih menggenggam tangannya dengan raut senduh. "Maafkan aku Taehyung-ah" ucapnya dengan raut sendu dan mata berkaca menatap Kim Taehyung. Sementara pemuda  didepannya menatap dengan pandangan sulit diartikan. Meskipun begitu Taehyung segera memeluk Baekhyun yang sudah menangis.

"Tidak apa-apa bu. Ini sudah berlalu. Aku sungguh sudah memaafkan mu" ucapnya dengan nada datar khas seorang Kim Taehyung. Baekhyung malah menangis dan memeluk pemuda itu erat. Betapa mulia nya hati seorang Kim Taehyung, memaafkan atas kesalahann yang diperbuatnya dulu. Namun lihat anak ini sekarang ?. Dia bahkan tidak membenci Baekhyun lagi. Tapi, sebagai ibu sambungnya sekarang. Baekhyun merasa sangat bersalah sudah menjadikan anak seceria Taehyung ini menjadi pria dingin dan tidak bergairah dalam menjalin hubungan.

"Kau harusnya tidak memaafkan ku "

"Bu, sudah. Aku tidak ingin membahas yang sudah lalu. Sekarang kau ibuku. Dan tetap akan seperti itu. Sudah. Ayah akan sedih jika meliahatmu seperti ini" ucap Taehyung tangannya mengusap airmata yang mengalir di pipi Baekhyun.

"Aku hanya merasa bersalah"

"Tidak perlu seperti itu. Sudah, sekarang istirahatlah. Taehyung akan bekerja setelah berganti baju. " Baekhyun mengangguk dan membiarkan pria tampan itu pergi menuju kamarnya.

.
.
.
.
.

Seminggu kemudian, Keluarga Kim maupun Min kini telah disibukan dengan persiapan pernikahan Yoongi dan Taehyung. Bahkan Chanyeol sudah menyewa gedung dan dekor yang mewah untuk pernikahan putranya.

"Taehyung dimana ?" Tanya Chanyeol pada Hoseok yang tengah mempersiapkan baju keluarga untuk pesta pernikahan Taehyung dan Yoongi

"Masih kerja ayah" Chanyeol mengurut pangkal hidungnya dengan sedikit kesal

"Suami mu kemana ?"

"Dikantor juga" Chanyeol berdecak kesal. Lalu ia mendial nomer telfon suho dan menyuruh pira itu segera pulang. Tak lupa Juga Chanyeol mengingatkan suho untuk menyeret adiknya pulang.

"Yeol, persiapan sudah sembilan puluh persen" ucap Namjoon. Chanyeol mengangguk.

"Apa Yoongi sudah baik-baik saja ?" Namjoon mengangguk.

"Sekarang sedang masa pingitan" Namjoon terkekeh kecil begitu juga dengan suho. Sedangan Baekhyun dan Seokjin sedang melihat kembali makanan yang akan disediakan nanti di pesta. Kedua keluarga itu sangat sibuk. Sedangkan Yoongi dirumah berdua saja dengan Jungkook.

"Kau suka Taehyung ?" Jungkook mengangguk kecil sambil memakan Yuppi yang diberikan sang kakak.

"Tae Hyung baik. Mau sekali direpotkan. Iyakan hyung?" Yoongi menghela nafasnya pelan.

"Yahh, walaupun wajahnya datar. Tapi dia benar-benar tulus kulihat" Jungkook menunjukan gigi kelincinya dengan senyum lebar.

"Apa kau sudah menyukainya?" Yoongi menatap Jungkook. Ia tampak berfikir.

"Tidak, aku masih mencintai Sehun"

"Hyung stop mencintainya. Kau sudah akan menikah"

"Aku tahu" Yoongi melirih.

"Apa kau tidak senang ?"

"Apa aku terlihat senang sekarang ?. Aku dan Taehyung menikah karena keinginan orang tua. Bukan keinginan kita " Jungkook tersenyum meringis. Kemudian ia memeluk Yoongi dengan lembut.

"Aku mengerti hyung, maafkan aku" Yoongi menggeleng kecil dalam pelukan Jungkook.

"Tidak, lagipula senang atau tidak itu tidak penting kan Jungkookie. Tidak perduli perasaan ku seperti apa, aku akan tetap menikah dengan Taehyung"  Jungkook hanya bisa menenangkan sang Hyung. Dia tidak bisa berbuat banyak, lagipula rencana ayahnya tidak buruk bagi kebaikan hyungnya. Itu lebih baik daripada Yoongi harus bersama Sehun yang ringan tangan.




Tbc_

My Destiny | TaegiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang